Selasa, 30 Desember 2014

keadaan (memang) membuatku pergi.
tapi, bukan aku yang memutuskan untuk pergi.

tidakkah kau paham, siapa yang sebenarnya merasa takut?
banyak tinta melayang-layang diatas kepala,
tapi ada satu titik di ujung sana yang kosong.

bukan waktunya mempermasalahkan yang hilang,
karena mungkin sudut itu memang dibiarkan tidak terisi.

membuat tinta yang melayang ini, kini tak ada arti,
hanya berupa coretan tanpa nyawa.

Minggu, 21 Desember 2014

#OneFilmADay(OrMore)

Selanjutnya, gue akan bercerita sedikit tentang film the gone girl yang juga sudah gue tonton lumayan lama.

film ini bikin gue ngerasa kesel banget sama tokoh utama pria, dimana dia udah beruntung dapet istri cantik dan menarik, tapi malah disia-siakan dengan selingkuh ama muridnya yang masih dibawah umur.

parahnya, sinopsis ceritanya membuat gue akhirnya percaya bahwa semua bukti dari hilangnya sang istri mengacu kepada satu bukti, bahwa tokoh utama pria ini lah yang membunuh istrinya. 
Meskipun punya cara yang sangat bagus sehingga semua orang tak dapat menduga bagaimana sang istri dibunuh, sepertinya sang suami sangat tidak pintar akting.

diary yang ditulis oleh sang istri membuat gue semakin berempati dengan keadaan rumah tangga mereka yang mengenaskan.
sampai akhirnya gue mengetahui kenyataan dan berbalik mengasihani sang suami.

gue nggak kebayang ada orang yang punya kepribadian seperti itu.
jadi, daripada gue spoiler, mending ditonton lansung aja filmnya.
selamat menonton. :)

#OneFilmADay(OrMore)

#OneFilmADay(OrMore)

Film lain yang mellow menurut gue adalah film wish i was here.
Awalnya, waktu baca sinopsisnya, menurut gue ngga ada yang spesial dari film ini. tapi ternyata, film ini bisa menjadi sangat sedih karena berbicara tentang sebuah keluarga.

awalnya, gue gregetan sendiri ngeliat tokoh utamanya yang sangat ngga bijak dan ngga bisa ngedidik anaknya.
tapi ternyata, semua ayah punya caranya sendiri untuk membuat anaknya belajar tentang hidup.

dan gue semakin yakin bahwa sebaik apapun nilai lu diatas kertas, itu tetap nggak ngaruh sedikitpun kalo lu ngga pernah menghargai kehidupan, dan tidak memperlakukan orang-orang sekitar lu dengan pantas. atau bahkan lu ngga punya manner hanya karena menganggap ngga ada yang lebih pintar untuk dapat menyaingi nilai-nilai lu.

mungkin setengah jam pertama, kalian akan bosen nonton film ini karena konsep ceritanya kacangan. tapi setelah sampai pertengahan, film ini bisa disajikan dengan cara yang menarik meskipun tetap dengan konsep cerita yang sama dengan film kebanyakan.

#OneFilmADay(OrMore)

#OneFilmADay(OrMore)

Beberapa hari kemudian, gue juga nonton film if i stay, dimana akhirnya mendorong gue untuk juga menonton the fault in our stars.
kedua film diatas bergenre romance. dan SANGAT bikin nangis.

kedua film diatas memiliki kisah yang sama tentang dua orang anak muda yang saling menyayangi, dan menghadapi kematian.
endingnya setengah-setengah antara sad dan happy ending. lu bisa bahagia sambil menangis, atau bisa sedih sambil tersenyum.

tapi meskipun ceritanya memiliki tema yang sama, namun baik dari segi alur dan konsep sangat berbeda. 

menurut gue, film if i stay menang karena punya alur maju mundur dan menyimpan banyak rahasia, sehingga kita tidak bosan dan tetap dibuat bertanya-tanya sampai menjelang akhir film.

sedangkan film the fault in our stars menang karena punya Augustus Walter yang selalu ... (-undesribed-) untuk membuat Hazel tersenyum. gue selalu suka sosok Augustus yang punya banyak cara konyol, untuk membuat Hazek merasa jauh lebih baik.


silahkan ditonton sendiri filmnya, review ini kehilangan banyak detil karena kebodohan gue menunda menulis. haha :)



#OneFilmADay(OrMore)

#OneFilmADay(OrMore)

kayaknya gue udah lama nggak nulis hal yang berbobot, karena mood nulis gue menghilang entah kemana.
jadi sekarang gue mau nulis review film-film yang udah gue tonton. :D

gue nonton The Maze Runner!
film ini keren banget. banget, kalo kata gue.

sama sekali tidak ada sentuhan romantic-nya, dan murni tentang action sepertinya.
spoiler dikit, jadi intinya, mereka ada ditengah penelitian gitu. dan mereka jadi subjek percobaannya.

awalnya gue tertarik sama tokoh utama, karena dia punya tingkat keberanian yang SANGAT tinggi, dan terkesan tidak takut sama apapun.
kalo gue ada disana, kayaknya gue akan cari aman, dan tidak mau disuruh keluar dari lingkungan kemah.
bahkan kalo gue dinobatkan jadi runner karena kemampuan lari gue pun, gue akan menolak dengan senang hati, haha

kalo ditonton sampe akhir, ternyata endingnya ada plot twist gitu.
gue akan menunggu sekuel film (kalo ada) dengan senang hati.


#OneFilmADay(OrMore)
semua orang lelah.
sudahlah, jangan termakan ego masing-masing.
jangan membuat semut-semut ini berpencar kesana kemari.
sudah cukup mereka tidak menggigit balik!

go away, headache,!!

siapa yang bilang obat itu enak?
semua hal yang menyehatkan pasti tidak enak. dan hampir semua yang enak pasti tidak menyehatkan.

gue adalah orang yang benci banget minum obat. kalo ada sakit apapun, gue mendingan mendem di kosan, meringkel didalam selimut sambil tiduran, daripada harus minum obat.
(sebenernya gue ngga suka obat bukan cuman karena rasanya pahit, tapi karena gue ngga bisa. pasti obatnya nyangkut di tenggorokan. terutama semenjak udah bukan anak-anak lagi, tidak tersedia obat sirup buat gue... HAHA)

tapi akhirnya, gue menyerah.
kemaren, setelah hampir seminggu mengalami radang tenggorokan dan pilek, akhirnya gue kena flu. badan gue pegel-pegel, meriang, dan yang paling parah gue demam. sampe-sampe bahkan kepala gue selalu sakit kalo digerakin.
dan karena sakit ini, akhirnya gue dipaksa makan 3 kali sehari, dan minum obat juga.

yang gue kesel dari rasa sakit adalah segala sesuatu yang gue lewatkan.
disaat gue harus meringkuk di tempat tidur, orang-orang dengan bahagianya melewatkan perayaan natal di gereja.
karena gue sakit, akhirnya gue ngga bisa pulang.
dan yang paling ngeselin, gue nggak bisa kemana-mana, karena dikit-dikit pusing, dikit-dikit suhu badan naik.

gue janji, setelah gue sembuh, gue akan melakukan apapun untuk tidak kembali sakit!
karena sakit itu sama sekali ngga enak!

Kamis, 18 Desember 2014

Tuhan, bantu aku untuk memaafkan mereka.
aku tahu, meski aku punya alasan untuk marah dan menyerah, 
aku punya lebih banyak alasan untuk menyayangi mereka


dan bertahan.

bantu aku untuk meyakinkan diri, Tuhan.


kuatkan aku untuk membuktikannya.
...



boleh nggak udahan dulu?
jangan jalan dulu.
nanti aku capek ...

Selasa, 09 Desember 2014

berbahagialah untuk hal yang masih kau miliki

berbahagialah orang-orang yang dapat melarikan diri dari masalah.
sedangkan ada seseorang di pojok sana yang sedang berusaha menghadapi apa saja yang harus dihadapinya.

berbahagialah mereka yang masih memiliki telinga untuk mendengar semua keluh.
sedangkan masih ada yang berusaha berebut untuk berbicara, karena semua orang merasa pemikirannya adalah yang paling.

berbahagialah mereka yang masih diperjuangkan.
karena ada yang sudah lelah untuk berjalan, bahkan untuk merangkak.

berbahagialah mereka yang dengan gampangnya bisa berpura-pura, seakan tidak terjadi apa-apa.
sedangkan masih banyak yang meringkuk sendirian dan memikirkan semuanya, tanpa bisa menghentikan apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan.

:')

berasa habis ketemu dementor!
terus nyawanya dihisap hampir sebagian besar.
tapi kemudian dibalikin lagi sambil bilang, "tugas lu masih banyak ye! jangan mati sebelum kelar!"

Rabu, 03 Desember 2014

kayak kenal .

:)

moment...


yeah...
... until it becomes a memory.

mencoba mengeluarkan ANALISA DANGKAL

ATRIBUSI itu datangnya dari luar kan ya?
Jadi, menurut saya agak tidak prinsipil kalo misalnya kita TIDAK INGIN SAMA dengan orang lain, tapi lalu TIDAK MAU DICAP BERBEDA.

Atau, ingin DICAP SAMA, tapi TIDAK INGIN MELAKUKAN hal seperti yang orang lain lakukan.

Bukannya yang namanya INTEGRITAS adalah SAMA dimulut, SAMA dihati, dan SAMA dengan yang dilakukan?!


Sekali lagi, ATRIBUSI itu datangnya dari luar.
Agak nggak make sense aja kalo ingin DICAP RAMAH, tapi TIDAK MAU BERAMAH TAMAH.

Memungkinkan memang adanya error dalam atribusi.
Misalnya karena judging yang terlalu singkat, atau terlalu sempit.

Tapi, jika pandangan semua orang adalah SAMA, apakah itu tetap menjadi KESALAHAN ATRIBUSI?

Atau...
Hal itu DIANGGAP sebagai kesalahan atribusi, sebagai bentuk dari DENIAL, dan coping stress-nya adalah BERBALIK MARAH karena di judge tidak sesuai; meskipun TANPA NIATAN dan USAHA untuk MENGUBAH atribusi orang.



Jika sesuai dengan premis awal, maka menurut ANALISA DANGKAL saya, kita tidak memiliki INTEGRITAS.

Dan karena ini hanyalah ANALISA DANGKAL, maka maafkan saya yang SOTOY ini, apabila dari semua interaksi kita, saya TIDAK MELIHAT adanya niatan untuk membuat image yang baik dari awalnya.



TERTANDA, 
ORANG BODOH YANG MENCOBA MENGGUNAKAN KEMAMPUAN MENGANALISA YANG SUDAH DIAJARKAN SELAMA PROSES PERKULIAHAN.
MOHON DIMAKLUMKAN JIKA ADA SALAH DALAM PENGAMBILAN KESIMPULAN, KARENA INI HANYALAH ANALISA BODOH; YANG DITUJUKAN PADA KITA; DUNIA YANG SEDIKIT TIDAK BERINTEGRITAS.

Senin, 01 Desember 2014

Anak Psikologi sepertinya memang sedang kuliah sambil berobat jalan!
Bayangkan, kami mempelajari mengenai komunikasi asertif, tapi bahkan kami mengelak dengan alasan jaga perasaan.
Kami mempelajari efektivitas tim, tapi malah kami dengan tidak profesionalnya menghancurkan tim ini.
Kami belajar empati dan berbesar hati, tapi dengan alasan ego, menerima yang pahit dan tak mengembalikannya; atau malah memberikannya dan tak memintanya kembali.

Kami belajar berpositive thinking dan tidak nge-judge orang sembarangan, tapi kami malah saling judge satu sama lain!

terlalu lelah

momen ketika lu merasa sangat kecewa.
bahkan rasanya seperti ketika lu bisa menangis dan berteriak dalam diam.
bahkan menarik napas pun rasanya sakit.

Selasa, 25 November 2014

#OneFilmADay(OrMore)

Film lain yang gue tonton hari ini berjudul The One I Love. 
awalnya ngeliat film ini kayaknya romantis. macam-macam film yang bakalan bikin sedih.
tapi ternyata setelah menonton, gue merasa aneh.
HAHAHA

bagus sih, tapi terakhirnya agak-agak absurd.
gimana enggak, coba?
awalnya gue ngira itu film roman.
pertengahan gue kira ini film horor.
lalu akhirnya macam film-film yang spy gitu yang macam ada misi-misinya gitu.
ternyata filmnya... ya  begitu.
haha

tapi bagusnya, film ini ngga masuk dalam daftar film yang kacangan, kok.
jadi silahkan nonton. :)

#OneFilmADay(OrMore)

#OneFilmADay(OrMore)

Yeayy!!!
Hari ini akhirnya kesampaian juga menonton Big Hero Six bareng yang lain.
Karena kata orang-orang filmnya bagus, akhirnya gue ngepoin trailer filmya.

Jeng jeng, dan akhirnya gue memutuskan bahwa film ini pastilah film yang menyedihkan; sama seperti film Disney lainnya. :')

Dan benar saja, ketika teman-teman lain merasa senang menonton film ini, kesan yang gue dapet dari film ini malah sedih. rasa senang yang menyedihkan. rasa sedih yang menyenangkan. (gue bukan masokis!)

Gue nggak nyesel nonton film ini.
tapi mungkin, kesan yang gue dapat berbeda.
mungkin ini memalukan, tapi gue bahkan mulai menangis semenjak tokoh sang kakak muncul (dari awal film).
:')

entah, rasanya 'penyampaian sayang' yang dilakukan oleh si kakak sangat menyentuh. sangat jujur dan tidak jaim.
rasanya rindu punya seorang kakak yang emang benar-benar menyayangi lu tanpa adanya ego yang memfiler tingkah laku lu. :)

Yang belum nonton, gue saranin segera nonton.
Jangan lupa bawa tisu ;)
#OneFilmADay(OrMore)

aku iri...

"aku iri. 

kamu bebas berkeliaran kemanapun. jalan kemanapun. pergi kemanapun. berada dimanapun. dan melakukan apapun. 

satu-satunya aturan yang mengikat hanyalah logikamu tentang aturan itu sendiri. kamu pergi dan menghilang. kamu membuat rindu seluruh nestapa. 


kapan kamu kembali? dan menggantikan tempatku disini."


***

"tidak. aku yang iri. aku yang seharusnya iri. 

kau tahu, jalanan ini tak selunak bubur lembek. mungkin lebih seperti kerikil tajam yang berserakan dijalan curam. naik sepertinya mudah, tapi untuk turun jauh lebih mudah. dan darah kesakitannya kau tanggung sendiri. 

kau tahu bahwa waktu berputar. usia bertambah. dan waktu tetap berputar dan enggan kembali, meskipun aku merengek karena ada yang tertinggal. pun kesempatan untuk menghabiskan sisa umur bersama, karena sedihnya, tidak ada yang tahu kapan angka itu usai. 


dan waktu enggan untuk kembali."

Rabu, 19 November 2014

"kenapa kamu bisa mengumbar rasa sayangmu sedemikian mudahnya?"

kenapa tidak?

rasa sayang munculnya dari keputusanmu sendiri.
apakah kamu memutuskan untuk menyayanginya, membencinya, atau mengabaikannya. 

rasa sayangmu bisa berbeda-beda.
takarannya pun pasti tidak sama.
namun rasa sayang memiliki sejuta kedok yang bisa dengan mudahnya diberikan.

dengan keterbiasaan tingkah laku.
dengan kenyamaan dan keterbukaan.
dengan saling mengerti satu sama lain.
dengan adanya konflik yang bisa bikin menjauh atau malah bikin mendekat.

dengan saling mengalah.
dengan saling menyalahkan.
dengan saling membully.

dengan semua rasa salah.
dengan semua rasa kesal.
dengan semua rasa sedih.

kepada mereka, yang hari-harinya mengisi waktu luang.
kepada mereka, yang mendekat bukan tanpa alasan.
kepada mereka, yang saling memberi usaha.
kepada mereka, yang saling terbuka.
bersandar. dan disandarkan.


karena, rasa sayang tumbuhnya bersamaan dengan berputarnya waktu.

Senin, 17 November 2014

Memang tidak harus diapa-apakan.

Lagi-lagi.
Aku merindu.

Namun kini hanya berhenti disitu.

Kuhirup angin hujan di sore hari.
Kusesap bau tanah basah yang selalu menggelitik perut.

Rindu yang memang selalu sama.
Padanya aku berdamai.
Karena memang, rindu datangnya untuk dinikmati.


Pernah sekali waktu ada yang bertanya,
"lalu, kalau bertemu, kamu mau apa?"

Aku tak pernah bisa menjawabnya.
Bahkan sekali waktu, rasa rindu hanya bisa membuatku bungkam saat bertemu.
Hanya ada senyum yang merekah.
Tapi bahkan tak terucap sepatah katapun.

Lalu, buat apa bertemu?
Ya. Karena memang, rindu datangnya untuk dinikmati.

Minggu, 16 November 2014

#OneFilmADay(OrMore)

oke, jadi gue baru aja nonton sebuah film yang bikin ngga karuan banget!
Judul filmnya "If I Stay".
dari alurnya, nih film udah make alur maju mundur. *salah satu alur yang sangat gue andalkan kalo bikin film biar orang-orang penasaran* *sok bikin banyak film nih, Lid -,-* haha

kalo diliat dari sinopsisnya, udah ketauan banget kalo ini film sangat.bikin.sedih.
tapi, pas ditonton, ngga kerasa kalo sedihnya ternyata lebih dari yang dibayangkan.

film ini bikin kita merasakan manis dan pahit dalam satu paket.
bahagia dan sedih secara bersamaan. (literally bersamaan, kayak lu bisa tersenyum sambil nangis, ato nangis sambil ketawa) *gaboong* *ya, mungkin gue doang* haha

coba ditonton aja filemnyaa.
siap-siap tisu juga yaak :p



"sometimes you make choices in life and sometimes choices make you"


#OneFilmADay(OrMore)

*tidak harus dibaca*

siapa aku? bisa seenaknya marah kepadaNya.
Hanya karena diberikan sebuah cobaan seperti ini.
Yang merasa sakit dan susah. hanya sedikit.

Jumat, 14 November 2014

#OneFilmADay(OrMore)

(2/10)
Beberapa hari yang lalu gue dapet asupan film :D
dan gue berjanji untuk menyelesaikannya.

Sebenernya filmnya adalah film-film lama, yang selama ini cuman gue tonton setengah, liat sekilas, ato bahkan sama sekali belum pernah gue tonton karena gue anggap tidak menarik dari judulnya.

Lalu untuk pembukaan, gue menonton sebuah film berjudul "The Secret Life of Walter Mitty".
Awalnya sempet sedikit bosen melihat tokoh utamanya yang tidak menarik dipandang; selain sudah berumur hampir separuh baya, pria ini terlihat loyo dan tidak memiliki keberanian atau ketegasan sedikit pun.

Namun setelah dua per tiga film, beliau ini mengalami petualangan yang panjang dan mengubah hidupnya.
Tidak, dia tidak menjadi jutawan atau bertambah kaya.

Tapi satu perbedaan yang sangat terlihat dari tokoh ini sebelum dan sesudah mengalami petualangan tersebut.
Dia menjadi lebih tegas, berani mengambil resiko, dan terlihat lebih yakin pada dirinya sendiri.


Memang, ketampanan adalah sesuatu yang relatif.
Tapi karisma dan wibawa adalah sesuatu yang didapatkan dari pengalaman hidup.
Dan bukan tampang yang dilihat dari pria, namun kemantapan pria itu bertingkah laku!


#OneFilmADay(OrMore)

Kamis, 13 November 2014

semakin kamu dipaksa untuk mendeklarasikan 
bahwa dirimu bahagia,
maka semakin tidak bahagia kamu terlihat.

doa kecil

Kemarin malam, kulihat seorang gadis kecil terbaring diatas kasurnya. 
Berselimutkan tebal dengan berguling boneka beruang.
Seminggu ini, hujan turun dengan lebatnya.
Tanpa absen seharipun. 
Seakan membalas terik matahari, yang sudah membakar bumi.


Matanya terpejam rapat, menguap.
Garis wajah gadis kecil itu terlihat lelah.
Tiba-tiba gadis itu terduduk, seakan melupakan sesuatu yang penting.
Dia duduk sambil tetap memejam, namun tangannya dilipat.
Air mukanya serius.


Tidak lama.
Dia kembali berbaring.
Menghembuskan nafas pelan, kemudian terlelap.

Sempat terdengar samar apa yang diucapkannya.
"(aku tahu ini permintaan yang konyol dan hampir mustahil, tapi kenapa tidak dicoba?) Tuhan, bisakah aku minta esok tidak hujan? Atau setidaknya, sore esok cerah. Aku tahu mungkin ini permintaan yang berat, namun aku percaya iman sebesar biji sesawi pun dapat memindahkan gunung batu. Dan karena kasih karuniaMu, Engkau pasti tidak ingin melihat anakMu dipermalukan. Amin"


Malam ini, kembali kulihat gadis kecil itu diatas kasur.
Dia baru saja sampai lewat tengah malam. 
Dan dia kembali menjalani ritual yang sama.
Wajahnya kini tersenyum, mengantikan air muka yang serius.

"kenapa? apa yang ditakutkan?"

......

pertanyaan yang susah dijawab.
bukan karena tidak tahu jawabannya, tapi karena takut menjawabnya.

Kamu berubah.
Semua orang berubah.

Temanmu.
Pengalamanmu,
Pemikiranmu.
Hidupmu. bergeser.
Dan waktumu berjalan terus.


"Waktu berputar. Ia tidak melakukan apa-apa.
Tidakkah kamu yang salah jalan? Atau melambat?
Mengapa kamu menyalahkan waktu yang berputar?!
Masihkah kamu yakin?"

bahagia...

Aku memilih ini, karena aku bahagia.
Aku tetap bertahan, mungkin karena aku masih bahagia.
Kini aku masih bertahan, dan masih memilihnya.

Lama.

Ada yang janggal.
Apakah bahagiaku masih murni?
Apakah lengkap?

Bukan.
Masihkan aku bahagia?

Sabtu, 08 November 2014

#JikaAku...

Jika aku mati besok...
Aku akan melakukan semua yang ingin kulakukan hari ini!

Aku akan pergi kepada mereka yang kubenci, kemudian meminta maaf, karena masih menyimpan dendam kepada mereka.
Juga menyampaikan kritik-saran, yang selama ini hanya bisa ditelan, karena akal sehatku masih bekerja dengan baik menekan emosi dan memenangkan sopan santun. 

Aku akan pergi kepada mereka yang kusayang, mengungkapkan segala rasa sayangku, dan memeluk mereka untuk yang terakhir kali.
Aku percaya, komunikasi non-verbal lebih besar efeknya ketimbang ucap kata semata.

Aku akan pergi ke bioskop, membeli popcorn ukuran besar, menonton film yang paling sedih, sehingga aku ingat untuk selalu mensyukuri apa yang ada padaku.
Kemudian menonton film yang paling menyenangkan, mengingatkanku betapa beruntungnya aku ada disini.


Di detik-detik terakhir, aku akan memilih sebuah baju terbaik, membawa sebuah novel dan pergi ketaman, menunggu waktunya tiba.
Sesederhana itu.


Aku ingin saat harinya tiba, semua orang yang kukenal hadir dengan muka tersenyum,
Mensyukuri hadirku ditengah mereka.
Menangisi kepergianku yang sangat cepat.

Aku tidak ingin pergi dengan nama yang terkenang semata,
namun dengan memori yang sangat kuat melekat.


Aku ingin pergi dengan meninggalkan makna bagi mereka.

Pergi dengan membawa pembelajaran berarti.
Dan untuk itu, aku akan berusaha selama hari 'esok' belum datang.
Berusaha untuk memberikan arti. :)

#JikaAku... 

Sabtu, 01 November 2014

#OneFilmADay(OrMore)

Saya bukan tipe orang yang suka mendengarkan musik Jazz. 
*ngerti musik aja kagak haha*

Kemudian secara random ketemu film Jepang berjudul Swing Girls yang dirilis pada tahun 2004 silam.



Tenang aja, filmnya bukan menye-menye melulu tentang romansa, kok.
Meskipun ceritanya menitik beratkan kehidupan anak-anak SMA yang sedang marak-maraknya menebar pesona.


Yang bikin salut, film ini memperkenalkan sisi lain musik Jazz bagi para pencinta musik.
Bahkan gue sendiri pun nggak ngeh kalo yang gue denger sebenernya adalah musik Jazz.
*yaiyalah, ngerti musik aja kagak haha*

Silahkan di tonton :)
Dan selamat bergoyang :)
swing¬

#OneFilmADay(OrMore)

Rabu, 29 Oktober 2014

Tidak memikirkan apapun memang menenangkan.
Membuat kita tenang dan diam sejenak.


Tapi, memikirkan orang yang balik memikirkan kita,
itu jauh lebih menyenangkan.

Menyayangi orang yang juga menyayangi kita,
Menghargai orang yang juga menghargai kita.

Kecewa ada karena adanya Bahagia

Ada kalanya kita berbicara,
ada kalanya kita berdiam.

Ada kalanya kita berlari,
ada kalanya kita berjalan.
Ketika kita naik, juga turun.

Ketika kita berusaha mengejar,
atau ketika kita terjatuh dan lelah.


Ada masanya kita menerima,
juga masa ketika kita harus memberi.

Ada masa kita ditarik,
juga masa ketika kita harus mendorong.
Dimana kita menyayangi, juga disayangi.

Dimana kita berkeras maju,
atau dimana kita memutuskan untuk mundur, dan menyerah.

berpacaran (?)

Banyak wanita yang tidak betah menjadi jomblo.
Baru putus beberapa minggu, kemudian sudah dekat dengan lelaki lain, dan tak lama akhirnya berpacaran.

Banyak juga yang merasa merana hanya karena mereka belum punya pacar hingga sekarang.
Bahkan tak sedikit yang mungkin merasa bahwa keadaan mereka saat jomblo dulu sangat mengenaskan, dan mereka bersyukur sudah tidak jomblo lagi.



Tapi, bagi gue, menjadi single adalah kekuatan seorang wanita.
Wanita bisa menjadi independent tanpa adanya lelaki disebelahnya.

Gue merasa, gue bisa menjadi sekuat-kuatnya gue, disaat gue sedang sendiri, dan tidak memiliki seseorang yang dapat menjadi tumpuan gue.
Karena, ketika lu memiliki pacar, lu akan cenderung bersikap lemah di depannya, dan kemudian tidak lagi menjadi wanita yang independent.

Gue bangga masih bisa survive dengan status single ini.
Karena gue tahu, Tuhan sudah menyiapkan yang terbaik bagi gue.
Mungkin, sebelah tulang rusuk gue sedang ditempa agar nantinya layak untuk bersanding dengan gue :)
hahaha :p
gue kangen menulis.
harusnya, blog ini berisi sebagian kisah hidup gue.
tapi semakin hari, isinya adalah tulisan-tulisan ngga jelas, yang bahkan susah dimengerti.

mohon dimaafkan.
Lidya nya lagi mumet.
banyak yang pengen diomongin, tapi gabisa keluar.

Jumat, 17 Oktober 2014

lalui

pernahkah kalian memikirkan, barang sedetik?

KENAPA AKU DISINI?

KENAPA AKU MEMILIH INI?

(dan) KENAPA AKU MASIH BERTAHAN DISINI?



aku pernah, dan semua jawabnya semakin membuatku tetap ingin bertahan.
lebih dari sekedar gunjingan orang mengenai sikap yang aku ambil.
dan lebih dari sekedar saran tanpa makna yang terlontar hanya untuk mengisi ruang. tanpa benar berfungsi adanya.

tak perlu kata memang, karena untuk tahu bagaimana rasanya naik roller coaster, kalian harus melaluinya terlebih dulu.
dan rasa skeptis atau pembatasan diri yang terlalu, sangat disayangkan, akan membuat kalian kehilangan sesuatu yang berharga, tanpa benar-benar merasakannya.


ps :
mungkin akhir-akhir ini sedang tidak bersahabat dengan kata,
karena tidak ada lagi yang pernah terungkap dengan benar.

tentang kata

Kenapa 'kata' bisa dengan gampangnya dilupakan?
atau sengaja dilupakan (?)

'Kata' juga bisa dengan gampangnya diubah, dibuat, dirangkai sedemikian rupa.

'Kata' hanyalah benda mati. objek tumpul.
Tapi bagi sebagian orang, 'kata' bisa digunakan untuk menusuk, menjebak, menyalahkan, dan memanipulasi.

pun 'janji'.

Memang 'kata' belum bisa menjadi sahabat bagi sebagian besar orang.
dan seperti yang pernah disampaikan kepadaku, berkali-kali, jangan pernah terjebak 'kata'. karena kita bukan orang sastra.

Sekian tentang 'kata'.
dari seorang yang bukan pujangga.

Kamis, 16 Oktober 2014

hari ini, hujan.
siapa yang membuat berang?

hingga awan murka dan mengamuk?
meski tak lama.
meski tak tuntas.

Selasa, 14 Oktober 2014

#OneFilmADay(OrMore)

Gue adalah tipe orang yang suka menonton film yang sama berulang kali.
Bahkan ketika gue bosan sekalipun, hanya film yang bisa bantu ngabisin waktu gue.

Beberapa hari yang lalu, gue lagi ngidam nonton film Harry Potter yang pertama.
Pengalaman seorang anak lugu memasuki dunia baru selalu membuat gue takjub.
Sama hal nya dengan film Charlie and The Chocolate factory.

Tapi mungkin lama kelamaan, rasa takjub itu perlahan berkurang.

Mungkin karena itu gue menontonnya berulang kali,
untuk mencari rasa takjub yang sama,
yang sudah pasti tidak bisa gue dapatkan di film tersebut.


#OneFilmADay(OrMore)

ketika kamu sedang marah dan menyesal,

berpikirlah.

Apa yang kamu lakukan sehingga hidupmu seperti ini.

Atau mungkin, 
apa yang tidak kamu lakukan.

Sabtu, 11 Oktober 2014

"iya, malam ini hangat... blablabla..."

"jangan terjebak kata, neng.
(sekali lagi kukatakan) kita bukan orang sastra.
tidak perlu ada yang dihadapi dan ditutupi dengan kata.
biarkan mengalir apa adanya."

"jika yang kau rasa hangat, maka jadilah.
apa yang kau dapat, atau apa yang kau korbankan, itu perkara lain.

jangan ditahan, jangan ditutupi, atau jangan disembunyikan.
hadapi dan jalani."

"hidup bukan untuk membuat orang lain senang, bukan?
tapi bagaimana kamu mendapatkan rasa nyaman untukmu sendiri.
nantinya, semuanya akan kembali padamu.
kamu ingin apa, kemana, dan bagaimana.
mereka hanya memberi saran.
tetapi kamu yang memutuskan.
dan kamu sendiri yang akan merasakan dampaknya."

doa kepada sahabat...

Teruntuk Bapa terkasih,


Tuhan, malam ini rasanya tidak enak.
Engkau yang menuntun jalannya pergi, Engkau juga yang menyertai jalannya pulang.
Malam ini aku berdoa lebih,
kiranya Engkau sudi mengirimkan malaikatMu untuk berjaga disekelilingnya.


Dari anakMu, 
yang berdoa tulus untuk sahabatnya.

Senin, 06 Oktober 2014

Terima kasih, sudah membuatku berani.
Keberanian tidak akan membunuhmu. 
Dia hanya akan membuatmu melihat dunia secara lebih luas.

Molly. Sally. Dan senyum Mommy


Hari ini menyebalkan. Jalanan macet, dan bunyi klakson membuat bising.
Dan Daddy selalu mencandaiku dengan sapaan yang selalu sama, "mana senyumnya gadis kecil Daddy?"
Apasih yang perlu disenyumi? Bukannya menyelesaikan masalah!

Hari ini Mommy belum juga bangun. Tapi aku sudah menyiapkan secangkir jahe hangat beserta bunga lilly kesukaan Mommy. Semoga saat Mommy bangun, ia tersenyum melihatnya. Semoga Mommy cepat bangun! Aku tidak boleh menangis di depan Mommy. 

Bills Bakker hari ini tetap berbau sama. Bau tiramissu. 
Kenapa sih mereka selalu menjual tiramissu di Senin pagi? Baunya mengganggu. Kenapa tidak lemon saja?

Aku senang, Pak Billy sudah mulai membagi-bagikan puding tiramissunya kepada para tetua yang berjalan-jalan di taman sebelahnya. Lihat betapa mereka tersenyum senang melahap puding itu.

Lagi-lagi anak itu terjatuh dan menangis. Kemana sih orang tuanya? Kenapa masih bisa tenang saja melihat Bobby berisik seperti itu? Kota ini semakin berisi orang-orang aneh saja.

Lucu sekali Bobby. Akhirnya dia bisa berjalan 4 langkah sebelum terjatuh.
Aku harus memberi selamat pada Bu Maudy. Sepertinya, aku akan membagi bekal permenku untuk Bobby. 

Aku harus cepat pulang. Mommy menunggu dirumah!
Kenapa kelasnya lama sekali? Aku kangen Mommy.

Asik, sebentar lagi pulang. Mommy sudah bangun belum ya?
Aku mau cerita nanti.

Mommy, aku kesal hari ini tidak ada yang menarik. Kapan Mommy bangun? Aku ingin tertawa bersama Mommy. Aku kangen dongeng lucu Mommy.

Daddy, kapan Mommy bangun? Aku tidak tahu bagaimana caranya membuat Molly kembali tertawa. Hanya Mommy yang bisa. Daddy, aku sudah lelah. Molly selalu sedih. Aku kasihan, Daddy.

Dan Sally mulai terisak.

tentang pria sehari di masa lalu Luna

sosokmu datar dan misterius.
senyummu tipis segaris.
aku bahkan rela menghabiskan uang banyak hanya untuk melihatnya melengkung lebih bulat!

mata yang juga hampir segaris.
wajahmu begitu serius.
seringnya bergerak hanya karena heran. 
mentok-mentok, berkerut dibagian kening.

kau pria yang misterius.
seakan menyimpan banyak hal yang semakin ingin kutahu.

kau pria yang independent.
kesana kemari sendirian, dan tidak tampak kesepian.
atau, kau hanya pintar menutupinya?

kau pria yang tenang. 
auramu menenangkan.
aku bertanya-tanya bagaimana rasanya jika kau tersenyum.

dan sekali ku melihatmu tersenyum hari itu, karena dia.

Dia yang sudah setahun lebih ini mengejarku.
Dia yang membuatku muak dengan segala permainannya dengan para gadis.

...action...

"Ayo dong! Ayo fokus! Fokus!"

"Kita kesini udah berkorban banyak! Ayo dong! Jangan mau kalah. Jangan bengong!"
Semuanya udah berkorban banyak untuk sampai sini. Jangan mengecewakan mereka.

"Maaf. Kita ingin menang. Sekarang kita melihat kebutuhan tim."

"Semuanya berkorban. Yang berkorban bukan hanya yang main. Yang nggak main pun berkorban. 
Gue pengennya, mereka yang belum, besok akan turun."

"Nggakpapa. Nggakpapa kok kalo menang. Aku ingin ikut berkontribusi. Tapi ya,,, gimana"
Nggak semua kemampuanku bisa membantu.

"Kalau kamu kecewa, itu wajar. Kalau kalah, kamu akan ikutan sedih. Kalau memang, kamu akan ikut bahagia.
Kalau kamu denial, rasa kecewa itu akan tetap ada ketika kalah. Tapi rasa bahagia tidak akan ada saat menang. Karena kamu belum merasa menjadi bagian!"

Lu nggak akan tahu rasanya, kalo lu nggak pernah turun.
Dan lu nggak tau rasanya nggak pernah main, ketika lu selalu dipercaya buat turun.

Malam, Tuan dan Nona

Seorang tuan dan nona duduk di pinggir dermaga.
Air menyiprat dan bergoyang-goyang seiring gerakan kaki mereka.
Tawa mereka bahkan mengalahkan pekikan burung pelican yang sedang mencari mangsa.

Mereka seakan tak kehabisan bahan obrolan, meski matahari mulai lelah.
Seketika mereka terdiam, menikmati angin sejuk yang menari memainkan rambut sang Nona
Dalam hati, mereka menyampaikan ucapan selamat tinggal kepada matahari yang mulai segaris dengan laut.


"Nona, apakabar lelakimu?", tanya Tuan menghalau waktu. Dalam hati, ingin rasanya Nona memberi jawaban seperti inginnya Tuan.

Nona hanya tersipu malu sembari melontarkan tanya yang berbeda. "Apa yang akan kita lakukan sehabis ini, Tuan? Aku ingin kita masih tetap bisa bermain." 


"Ya, kita bisa. Kemana Nona ingin pergi? Akan kubawa Nona mengelilingi pekarangan di desa sebelah yang ukurannya membuat kita hampir pingsan menjalaninya. Tapi pilihan yang lebih baik adalah tetap menghabiskan malam disini, bukan? Tuan masih memiliki banyak topik obrolan. Lagipula, Tuan dengar, malam nanti ada ritual yang dilakukan di tepi pantai sana. Sepertinya dermaga ini adalah tempat yang paling elok untuk melihat pemandangan tersebut."


Tanpa pikir panjang Nona menjawab, "Ya, Nona ikut Tuan. Asalkan malam ini menyenangkan". Kemudian lanjut Nona dengan lebih pelan, "Nona tidak peduli lelaki Nona yang sedang sibuk disana. Paling-paling, baru besok dia mengabarkan harinya kepada Nona."

Tuan sedikit muram. Tapi, apalah arti lambang kepemilikan, ketika Tuan bisa bersama Nona malam ini. 
Ya, bagi Tuan, malam ini Tuan menang karena hadir disamping Nona.

"manusia akan menjadi seperti apa yang orang lain inginkan"

... penjelasannya adalah sama dengan bagaimana kita menempatkan diri di depan orang lain.
tentu saja karena kita tahu apa yang orang lain inginkan dari kita.

ketika mereka lebih suka mendengar, maka kita akan lebih banyak bercerita.
ketika mereka adalah pendongeng yang baik, maka kita akan dengan senang hati memasang kedua kuping kita.

lain lagi ketika seseorang sedang emosional dan ingin menumpahkan kekesalannya, kita akan dengan besar hati menjadi samsak baginya, dengan mempertimbangkan alasan yang sangat rasional dari mereka.


tapi setau saya, interaksi sosial berjalan dua arah, bukan?
sehingga, akan ada masanya kita juga menginginkan orang lain untuk jadi seperti apa yang kita butuhkan.
hubungan seperti ini biasanya terjadi pada pasangan. 
misalnya, kita ingin pasangan kita jadi lebih romantis, atau pengertian, atau lebih peka.


mengingat teori di atas, maka akan menjadi wajar ketika kita ingin orang lain menyesuaikan keadaan kita.

tapi saya mengingat ada teori lain yang menjelaskan bahwa "orang akan memperlakukan kita, sama seperti kita memperlakukan mereka".
ketika kita ingin dihargai, maka kita harus menghargai orang lain terlebih dahulu.
jika ingin dikasihi, maka kasihilah mereka yang pernah menyakiti kalian.

dan kalau ingin dimengerti, cobalah lebih dulu mengerti orang lain!


masalah yang sering terjadi adalah ketika kita mengatakan "saya peka, dia tidak", "saya sudah berkorban lebih banyak ketimbang dia", "saya selalu mengerti dia", atau "saya sudah sangat ber-empati kepada masalahnya"; dan rekan lainnya juga mengeluhkan hal serupa.
saya tidak tahu persis ada dimana akar permasalahannya, namun cobalah mulai berkaca.
berkaca dari diri sendiri! 

sudahkah kalian benar-benar melakukan apa yang kalian katakan?
dan tentunya bukan tentang kuantitas, melainkan kualitas.

Minggu, 05 Oktober 2014

Everyone do change! 
Everyone grows up!

You change for two reasons : 
either you learn enough that you want to;
or you've been hurt enough that you have to.



-funnyortruth-

Lidya suka cowo yang ...

(1) Seiman
(2) Pengertian
(3) Memiliki bidang yang ditekuni
(4) Nyambung
(5) Humoris
(6) Kreatif
(7) Bisa bikin nyaman



***
ps : 
Jadi ceritanya anak-anak futsal lagi mainan jodoh-jodohan.
Terus pada bikin daftar 7 kriteria pasangan.

Sebenernya selama ini ngga pernah mikirin kriteria tertentu sih.
Cumaaaan, setelah jungkir balik muter otak, kayaknya ini deh yang paling pas.
(dan paling universal) hahaha
ALLAH tidak sekedar membaca kata-kata.
Dia melihat isi hati kita.

my power!

"Hey, natural giver!
Sayangi diri sendiri dulu, sebelum kamu menyayangi orang lain"

***
Kalimat diatas semacam kekuatan super yang dikasih, tapi gabisa dipake sembarangan ato sesuka hati karena adanya ego.

" waktu akan berjalan terus, kan?
mau tidak mau, suka tidak suka, kamu akan ditelan waktu.
kematian akan datang, sedekat matahari."

-Bang Iqbal-

tenang saja. aku ada.

teman ada bukan untuk menyelesaikan setiap masalah.
tapi, kamu tetap ada saat mereka butuh.

-Bang Iqbal-

Jumat, 03 Oktober 2014

Kemarin, aku menghadapi dunia dengan pesimis.

Sekarang aku sudah pasrah.

Besok, bolehkah aku hanya melakukan hal yang menyenangkan?

Senin, 29 September 2014

sebenarnya... (bukan) politik

Baru sekarang gue merasakan langsung dampak dari pencabutan hak asasi manusia!
Dan gue sadari bahwa fenomena ini terjadi di dekat gue, bahkan di skala yang cukup kecil daripada lapisan masyarakat Indonesia.

Gue menyadari bahwa, seorang pemimpin akan sangat mencerminkan iklim yang akan terbangun di dalam kelompok tersebut atau sekumpulan anggota yang dipimpinnya.

Tapi yang gue rasakan adalah, dimana seorang pemimpin memutuskan segala sesuatu tidak melihat kepada seluruh anggota yang memiliki keinginan ini itu untuk bergerak bebas dan berkembang, tidak mempertimbangkan kemauan kelompok; 
melainkan memutuskan segala sesuatu berdasarkan apakah dia (pemimpin) bisa atau tidak melakukannya, mau atau tidak melakukannya, lagi ingin atau tidak melakukannya.


Mungkin gue belum terlalu aware tentang masalah RUU Pilkada yang marak dibicarakan belakangan ini, karena gue belum kebayang apa dampak yang akan gue rasakan.
Tapi, jika memang rasa-nya akan sama dengan rasa sakit tidak bisa berpendapat, ya mungkin gue akan menentang keras pencabutan hak suara rakyat.