Kemarin malam, kulihat seorang gadis kecil terbaring diatas kasurnya.
Berselimutkan tebal dengan berguling boneka beruang.
Seminggu ini, hujan turun dengan lebatnya.
Tanpa absen seharipun.
Seakan membalas terik matahari, yang sudah membakar bumi.
Matanya terpejam rapat, menguap.
Garis wajah gadis kecil itu terlihat lelah.
Tiba-tiba gadis itu terduduk, seakan melupakan sesuatu yang penting.
Dia duduk sambil tetap memejam, namun tangannya dilipat.
Air mukanya serius.
Tidak lama.
Dia kembali berbaring.
Menghembuskan nafas pelan, kemudian terlelap.
Sempat terdengar samar apa yang diucapkannya.
"(aku tahu ini permintaan yang konyol dan hampir mustahil, tapi kenapa tidak dicoba?) Tuhan, bisakah aku minta esok tidak hujan? Atau setidaknya, sore esok cerah. Aku tahu mungkin ini permintaan yang berat, namun aku percaya iman sebesar biji sesawi pun dapat memindahkan gunung batu. Dan karena kasih karuniaMu, Engkau pasti tidak ingin melihat anakMu dipermalukan. Amin"
Malam ini, kembali kulihat gadis kecil itu diatas kasur.
Dia baru saja sampai lewat tengah malam.
Dan dia kembali menjalani ritual yang sama.
Wajahnya kini tersenyum, mengantikan air muka yang serius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar