Selasa, 25 November 2014

aku iri...

"aku iri. 

kamu bebas berkeliaran kemanapun. jalan kemanapun. pergi kemanapun. berada dimanapun. dan melakukan apapun. 

satu-satunya aturan yang mengikat hanyalah logikamu tentang aturan itu sendiri. kamu pergi dan menghilang. kamu membuat rindu seluruh nestapa. 


kapan kamu kembali? dan menggantikan tempatku disini."


***

"tidak. aku yang iri. aku yang seharusnya iri. 

kau tahu, jalanan ini tak selunak bubur lembek. mungkin lebih seperti kerikil tajam yang berserakan dijalan curam. naik sepertinya mudah, tapi untuk turun jauh lebih mudah. dan darah kesakitannya kau tanggung sendiri. 

kau tahu bahwa waktu berputar. usia bertambah. dan waktu tetap berputar dan enggan kembali, meskipun aku merengek karena ada yang tertinggal. pun kesempatan untuk menghabiskan sisa umur bersama, karena sedihnya, tidak ada yang tahu kapan angka itu usai. 


dan waktu enggan untuk kembali."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar