Senin, 17 November 2014

Memang tidak harus diapa-apakan.

Lagi-lagi.
Aku merindu.

Namun kini hanya berhenti disitu.

Kuhirup angin hujan di sore hari.
Kusesap bau tanah basah yang selalu menggelitik perut.

Rindu yang memang selalu sama.
Padanya aku berdamai.
Karena memang, rindu datangnya untuk dinikmati.


Pernah sekali waktu ada yang bertanya,
"lalu, kalau bertemu, kamu mau apa?"

Aku tak pernah bisa menjawabnya.
Bahkan sekali waktu, rasa rindu hanya bisa membuatku bungkam saat bertemu.
Hanya ada senyum yang merekah.
Tapi bahkan tak terucap sepatah katapun.

Lalu, buat apa bertemu?
Ya. Karena memang, rindu datangnya untuk dinikmati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar