Senin, 06 Oktober 2014

Molly. Sally. Dan senyum Mommy


Hari ini menyebalkan. Jalanan macet, dan bunyi klakson membuat bising.
Dan Daddy selalu mencandaiku dengan sapaan yang selalu sama, "mana senyumnya gadis kecil Daddy?"
Apasih yang perlu disenyumi? Bukannya menyelesaikan masalah!

Hari ini Mommy belum juga bangun. Tapi aku sudah menyiapkan secangkir jahe hangat beserta bunga lilly kesukaan Mommy. Semoga saat Mommy bangun, ia tersenyum melihatnya. Semoga Mommy cepat bangun! Aku tidak boleh menangis di depan Mommy. 

Bills Bakker hari ini tetap berbau sama. Bau tiramissu. 
Kenapa sih mereka selalu menjual tiramissu di Senin pagi? Baunya mengganggu. Kenapa tidak lemon saja?

Aku senang, Pak Billy sudah mulai membagi-bagikan puding tiramissunya kepada para tetua yang berjalan-jalan di taman sebelahnya. Lihat betapa mereka tersenyum senang melahap puding itu.

Lagi-lagi anak itu terjatuh dan menangis. Kemana sih orang tuanya? Kenapa masih bisa tenang saja melihat Bobby berisik seperti itu? Kota ini semakin berisi orang-orang aneh saja.

Lucu sekali Bobby. Akhirnya dia bisa berjalan 4 langkah sebelum terjatuh.
Aku harus memberi selamat pada Bu Maudy. Sepertinya, aku akan membagi bekal permenku untuk Bobby. 

Aku harus cepat pulang. Mommy menunggu dirumah!
Kenapa kelasnya lama sekali? Aku kangen Mommy.

Asik, sebentar lagi pulang. Mommy sudah bangun belum ya?
Aku mau cerita nanti.

Mommy, aku kesal hari ini tidak ada yang menarik. Kapan Mommy bangun? Aku ingin tertawa bersama Mommy. Aku kangen dongeng lucu Mommy.

Daddy, kapan Mommy bangun? Aku tidak tahu bagaimana caranya membuat Molly kembali tertawa. Hanya Mommy yang bisa. Daddy, aku sudah lelah. Molly selalu sedih. Aku kasihan, Daddy.

Dan Sally mulai terisak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar