Selasa, 18 September 2012

lagi mellow

malem ini, seperti biasa gue dikamar sendirian
mengerjakan tugas-tugas yang menumpuk diam pasrah menunggu dibuka
sambil menyenandungkan lagu-lagu di playlist

kemudian setelah dua dari tiga tugas selesai gue lahap, gue berencana untuk refreshing sebentar
tapi tiba-tiba dari playlist gue terdengan alunan merdu sebuah lagu yang tiba-tiba saja membuat gue langsung miris

dengan backsound lagu bunda, seorang motivator mengumandangkan kata-kata motivasinya seperti biasa
ia mengangkat topik tentang seorang bunda

gue hanya bisa terdiam sambil mendengarnya
bahkan tersenyum pun susah rasanya
tetes demi tetes berjatuhan di pipi

lalu gue berpikir,
kapan terakhir kali gue mengunjungi rumah?
kapan terakhir kali mama gue nelpon dan curhat panjang lebar?
kapan terakhir kali gue sms sekedar say hello dan menanyakan keadaannya?

mungkin belum di minggu ini
mungkin belum di bulan ini
 
bahkan disaat gue liburan dirumah pun, hal yang terpikirkan oleh gue hanyalah bagaimana caranya menghabiskan liburan yang membosankan dirumah dan kembali ke jatinangor yang sempit ini
padahal dirumah, mama gue sangat senang anaknya pulang meski hanya dua sampai tiga hari
padahal dirumah, mama gue berusaha melakukan hal-hal yang sangat susah ia lakukan

memasak makanan kesukaan gue disaat dia sudah jarang memasak untuk keluarga
membereskan rumah lebih sering disaat dia sudah tak kuat lagi berdiri terlalu lama
mengajak gue berjalan-jalan disaat bahkan darah rendahnya kumat setiap saat 

tapi gue, tidak menghabiskan makanan yang ia buatkan
gue malah kembali menaruh perabot di tempat yang salah
dan gue dengan entengnya menolak semua ajakannya untuk berjalan-jalan dengan alasan MALAS

anak macam apa gue?
harusnya gue bersyukur mama gue masih mau kuat didepan anak-anaknya
menghemat setiap pengeluaran hanya agar gue bisa hidup berkecukupan disini
menolak pengobatan medis hanya agar anak-anaknya yang lain tak terbengkalai dirumah
tertidur lebih lama hanya untuk mengecek apakah anak-anaknya sudah belajar dan tidur dengan nyenyak dan tak lupa mendoakan mereka

kali ini, gue berjanji akan belajar lebih rajin
tak lagi membuang-buang makanan
menuruti semua pinta dan inginnya


-memang terkadang kita butuh tamparan untuk menyadarkan kita bahwa kita telah berbuat salah-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar