Aku mengapresiasi para pujangga, yang dapat dengan jujur bermain kata.
Semua kesatria gagah yang rela melemahkan diri.
Semua orang yang berani untuk mencintai dengan tulus.
Karena keputusan untuk mencintai adalah keputusan yang cukup berat.
.
Bagiku, mencinta adalah perkerjaan yang terberat.
Ketika kamu BERANI membagi hidupmu, dan tanggung jawabmu, dan hakmu,
dan hidupmu pada orang lain;
yang belum tentu akan memutuskan bersamamu seumur hidupnya.
.
Mencinta adalah sesuatu yang sakral dan serius.
Orang yang mampu mencinta dan dicinta oleh orang yang sama,
berarti adalah dia yang sudah memiliki kedewasaan yang sebegitu hebatnya.
Mampu mengambil keputusan yang mungkin akan dia syukuri atau sesali sepanjang hidupnya.
.
Mencinta,
Bagaimana manusia meramu kognisi dan afeksi menjadi satu, dengan komposisi yang harus pas persis bagi keduanya.
Tak boleh lebih meski setitik, dan tak boleh kurang pun.
.
Mencinta yang dewasa,
adalah tentang mereka yang berani membagi pikirannya, membagi rencananya dan ketakutannya, membagi waktunya, dan membagi hatinya.
Pada seseorang yang belum tentu akan memutuskan untuk tinggal seumur hidupnya.
Tinggal dan dikekang oleh segala ketidakpastian arah.
Berselimutkan gelap, dan bermandikan kekhawatiran.
.
.
.
ps : Aku masih belum mengerti bagaimana mencinta yang sebenarnya,
tapi akan selalu ada kali pertama untuk mencoba.
dan waktuku sudah tiba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar