Rabu, 26 Februari 2014

#MendadakSiantar - Day2 (23/02/14)

Kisah perjalanan gue di Siantar, Minggu (23/02/14)




Kami memang menginap di hotel yang tidak jauh dari rumah Opung, hanya 10 menit berjalan kaki. Jadi setelah sarapan, kami (anak-anak) akan pergi ke rumah Opung dan melakukan apa saja disana.

Gue sendiri ikut membantu membereskan piring-gelas, menyuguhkan kue dan kopi, menyalami para tamu yang datang, juga membantu menjaga sepupu-sepupu gue yang masih pada kecil-kecil. Sedangkan para orang dewasa melakukan aktivitas mereka masing-masing. Ada yang berbelanja bahan makanan, ada yang membantu di dapur, ada yang menemui para tamu, dan sisanya membicarakan pesta adat sekaligus acara pemakaman Opung.

Para tamu berdatangan dari sekitar jam 9 pagi, hingga tengah malam, bahkan ada yang baru datang sekitar jam 1 pagi. Ada yang hanya suami-istri berdua, bertiga, bahkan gerombolan beramai-ramai.

Kebaktian diadakan 2 kloter setiap malamnya, dari jam 7 hingga setengah 9, dan stengah 9 hingga  jam 10. Setiap kebaktian, pasti orang-orang selalu ramai. Setengah hati gue merasa bangga karena Opung gue dikenal banyak orang, tapi disisi lain gue jadi mempertanyakan siapa saja para tamu yang berdatangan tersebut. 

Gue berkali-kali dikenalkan kepada kenalan papa dan mama gue. Mereka sangat banyak; bahkan gue pun ngga bisa mengingat mereka satu persatu. Kebanyakan memang merupakan kenalan kami saat kami masih tinggal di Siantar, saat itu usia gue masih belum genap 3 tahun.


Melihat banyaknya tamu yang datang, gue jadi maklum seberapa lelahnya keluarga besar gue menemani para tamu. Gue saja yang baru 2 hari sudah pegal-pegal, apalagi Tante dan Om gue yang sudah seminggu lebih melakukan ritual yang kurang lebih sama. Bahkan mereka mengaku baru bisa tidur sekitar jam 2 pagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar