Semburat jingga.
Senjaku menanti.
Memudar.
Menunggu, kapan aku akan kembali.
Bertemu hitam malam dengan segala kerlap kerlipnya.
Aku menanti.
Ragaku mati.
Dan pikirku melayang ke waktu nanti.
Kapan disaat aku bisa bebas berlari.
Mengatur waktu datang dan pergi.
Kapan?
Jinggaku mulai merona merah.
Menampakkan sedikit ungu kebiruan, tanda kesal.
Dan doaku terjawab.
Bulan mulai datang menghantarkan kepergian sang mentari.
Ya, ada datang. Dan ada pergi.
Bulan, jangan lupa menjemput kedatanganku.
Aku belum mau pergi dan tak kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar