Kamis, 18 April 2013

pilihan kita sama. suara kita berbeda.

kamu dan aku sama-sama memiliki mimpi.
mimpi yang sama. bebas dan liar.

kamu dan aku melalui proses yang sama.
sama-sama keras, berbatu dan terjal.
sedikit saja lengah, jatuh pasti.

kamu dan aku sama-sama punya penopang.
tangan yang sama. pilihan yang sama. mengulurkan tangan atau tidak.


kamu dan aku tidak sama.
kamu yang cerdas dan periang.
aku yang pemalu dan pemurung.

kamu yang memiliki jalan lurus.
aku yang berkali-kali terjatuh saat berjalan.

kamu yang mendapatkan kesempatan dengan sangat mudahnya.
aku yang terpasung dalam kotak rantai.

kamu yang menyepelekan semua kesempatan yang ada.
aku yang harus berjuang sekeras tenaga hanya untuk mencoba sesuatu.

kamu yang tidak sabaran, dan selalu mengeluh ini-itu.
aku yang selalu diam dan sabar menunggu terpaan lewat.

kamu yang selalu menyerah atas keadaan, hambatan.
aku yang berjuang, dan memiliki mental penghancur hambatan.


pilihan kita sama.
kesempatan kita sama.
namun sekarang, kita berakhir di tempat yang berbeda.

kamu yang penuh penyesalan.
dan aku yang penuh ucap syukur.

lalu, akankah kamu menyalahkan lingkungan dan status sosioekonomi kita masing-masing?
salahkanlah mentalmu yang selalu memberi excuse pada kekuranganmu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar