great!
pintar sekali.
kadang, ketika ada sesuatu atribut yang bertambah
dan sudut pandang lu berubah,
lu akan memperhatikan lebih dari sebelumnya.
dan sepertinya gue akan gila memikirkan ini semua.
i'm going crazzyyyy @#$%^&*()(*&^%$#
Sabtu, 31 Agustus 2013
Kamis, 29 Agustus 2013
kembalinya detektif cilik :D
gue tumbuh besar dengan seorang kakak yang umurnya tak jauh beda. dan akhir-akhir ini, gue sangat ngerasa banget aplikasi nyata dari teori "role modelling" yang selama ini gue pelajari.
waktu kecil, gue dan kakak gue suka dibilang kembar. hobi kami sama, kesukaan dan kebiasaan kami juga cenderung sama. sama-sama suka baca komik, novel. kenapa? ya karena tentu aja gue (sebagai anak kecil) suka niru apa yang dilakukan orang lain, dalam hal ini kakak gue.
tapi lucunya, teori hanya teori. dan dalam kasus gue, selera kami tetap berbeda.
kakak gue lebih suka baca komik dengan label "serial cantik" atau "serial misteri", sedangkan gue lebih tertarik baca komik "detective conan", atau yang menggunakan imajinasi kayak tentang hewan peliharaan dan peri-perian.
gue suka banget baca karangan Wolfgang Ecke, Enid Blyton, R.L. Stine (Goosebumps), dan novel-novel terjemahan jadul lainnya.
zaman semakin maju, gue suka nonton film Harry Potter, juga semua yang bikin gue bisa berfantasi. beranjak gede, gue tambah suka make imajinasi gue. NCIS dan Bones adalah film yang lumayan gue ikutin serialnya, kalo gue lagi liburan di rumah.
fuuh, udah gede gini, gue udah gapunya waktu buat baca komik-novel gituan lagi. nonton pun gapunya tv di kosan.
tapi beberapa hari yang lalu akhirnya gue nemu link buat baca komiknya Detective Conan di internet.
aaakhirnyaaa bisa baca dari awal :')
meskipun mata gue udah panas banget mantengin laptop, tapi pengen lanjut terus bacanya. rasanya tuh kayak balik lagi ke masa kecil :D
ahh, seneng banget deh masa kecil gue udah kenal buku-buku kayak begitu.
rasa malu dapet julukan kutubuku novel gak sebanding dengan rasa seneng baca buku-buku keren begitu :)
bayangin, bahkan dulu cita-cita gue adalah penjaga perpustakaan, karena gue pikir bisa baca novel seharian haha, perpus anak SD tapi :p
waktu kecil, gue dan kakak gue suka dibilang kembar. hobi kami sama, kesukaan dan kebiasaan kami juga cenderung sama. sama-sama suka baca komik, novel. kenapa? ya karena tentu aja gue (sebagai anak kecil) suka niru apa yang dilakukan orang lain, dalam hal ini kakak gue.
tapi lucunya, teori hanya teori. dan dalam kasus gue, selera kami tetap berbeda.
kakak gue lebih suka baca komik dengan label "serial cantik" atau "serial misteri", sedangkan gue lebih tertarik baca komik "detective conan", atau yang menggunakan imajinasi kayak tentang hewan peliharaan dan peri-perian.
gue suka banget baca karangan Wolfgang Ecke, Enid Blyton, R.L. Stine (Goosebumps), dan novel-novel terjemahan jadul lainnya.
zaman semakin maju, gue suka nonton film Harry Potter, juga semua yang bikin gue bisa berfantasi. beranjak gede, gue tambah suka make imajinasi gue. NCIS dan Bones adalah film yang lumayan gue ikutin serialnya, kalo gue lagi liburan di rumah.
fuuh, udah gede gini, gue udah gapunya waktu buat baca komik-novel gituan lagi. nonton pun gapunya tv di kosan.
tapi beberapa hari yang lalu akhirnya gue nemu link buat baca komiknya Detective Conan di internet.
aaakhirnyaaa bisa baca dari awal :')
meskipun mata gue udah panas banget mantengin laptop, tapi pengen lanjut terus bacanya. rasanya tuh kayak balik lagi ke masa kecil :D
ahh, seneng banget deh masa kecil gue udah kenal buku-buku kayak begitu.
rasa malu dapet julukan kutu
bayangin, bahkan dulu cita-cita gue adalah penjaga perpustakaan, karena gue pikir bisa baca novel seharian haha, perpus anak SD tapi :p
langit yang biru
tinggi, tinggi dan semakin tinggi
memang, awan itu putih, dan langit terlalu biru
mendiaminya serasa empuk gula-gula kapas
melihatnya dari bawah pun tentu saja menyilaukan
tapi, tinggi dan semakin tinggi
tidakkah kau takut, meluncur dari licinnya lengkung pelangi?
meski bertabur debu-debu bintang
dan kembali melihat awan dengan silaunya?
memang, awan itu putih, dan langit terlalu biru
mendiaminya serasa empuk gula-gula kapas
melihatnya dari bawah pun tentu saja menyilaukan
tapi, tinggi dan semakin tinggi
tidakkah kau takut, meluncur dari licinnya lengkung pelangi?
meski bertabur debu-debu bintang
dan kembali melihat awan dengan silaunya?
18 di 29 Agustus
happy birthday, nes.
di tahun yang ke-18 ini semoga kamu ditambah-tambahkan segalanya.
jangan suka boong lagi. jangan nyusahin orang, belajar yang rajin. jadi ketua kelompok yang bertanggung jawab. nurut kata papi-mami. sukses cita dan cintanya. ditambahkan talentanya. melayani dengan sepenuh hati, hanya buat Tuhan.
God bless you, nes.
"ingat, dimanapun kamu berada, Tuhan punya rencana yang indah buat hidupmu."
maap gak bisa balik, dan cuman bisa bikinin ginian.
terus gambar .gif nya juga masih cupu, haha bikinnya manual tuh. :p
({})
Rabu, 21 Agustus 2013
kapan?
demi semua rasa takutmu.
kali ini kau benar karena berani maju.
tapi kesalahanmu tetap pada ketidakpercayaanmu pada kemampuanmu.
kapan kamu mau memperhitungkan dirimu sendiri?
kali ini kau benar karena berani maju.
tapi kesalahanmu tetap pada ketidakpercayaanmu pada kemampuanmu.
kapan kamu mau memperhitungkan dirimu sendiri?
gadis yang (akhirnya) dikalahkan oleh rasa kehilangan.
"you right, Stayne ...
it is far better to be feared than loved."
- Iracebeth in "Alice in Wonderland"
#OneFilmADay(OrMore)
Subuh menjelang pagi gini, disaat tetangga sebelah kamar gue sudah siap-siap menuju kampus untuk mengikuti student day, gue yang juga harus hadir malah belum tidur sedikit pun.
apalagi kalo bukan insomnia? setengah jam mencoba merem pun gue gak kunjung terlelap. dari pada kesel sendiri, mendingan bangun dan melakukan sesuatu, kan?
apalagi kalo bukan insomnia? setengah jam mencoba merem pun gue gak kunjung terlelap. dari pada kesel sendiri, mendingan bangun dan melakukan sesuatu, kan?
Selasa, 20 Agustus 2013
masa lalu - masa depan
kenapa lebih mudah merencanakan masa depan,
ketimbang memperbaiki masa lalu?
padahal, mereka di masa lalu juga akan menjadi bagian di masa depan.
"ayo, Lid ... "
"ya, jadi ada yang mau berpendapat?"
aku mengangkat tangan malu-malu.
"yak, siapa? nah ayo kamu coba, ngomong."
tentu saja dia tak melihat. aku pasti terlihat sangat konyol dengan posisi duduk yang menunduk, dan tangan yang setengah terangkat.
selalu seperti biasa. duduk paling belakang, dan hanya bisa megap-megap karena menahan malu ingin bicara.
"nah, tuh ada yang setuju nggak? ato ada yang mau ngasih pendapatnya lagi?"
aku pasrah. buat apa aku mencoba lagi, toh tak ada yang melihatku dengan jelas dari sana.
"ayo, Lid. ngomong dong, pengen ngomong kan lu? ayo dong, jangan mau jadi yang kedua."
suaranya membuatku tersentak. dia berbisik, hampir tak terdengar. tapi tetap saja membuatku kaget. tentu saja dia memperhatikan, kami duduk bersebelahan.
aku hanya bisa membalasnya dengan senyuman kecil.
"ayo dong, jangan mau ditunjuk-tunjuk. jangan mau cuman jadi follower. jangan mau kalah sama yang lain"
"iya, siapa lagi yang mau ngomong? nah, yang dibelakang?"
aku mengangkat tanganku. yah, lebih tinggi dari usahaku pertama kali mengangkat tangan.
meskipun masih tergagap, tapi aku sudah bicara hari itu, setelah hampir kehilangan nafas karena fokus membenahi ucapanku.
"nah, gitu dong." dia masih berbisik, menyemangatiku.
aku mengangkat tangan malu-malu.
"yak, siapa? nah ayo kamu coba, ngomong."
tentu saja dia tak melihat. aku pasti terlihat sangat konyol dengan posisi duduk yang menunduk, dan tangan yang setengah terangkat.
selalu seperti biasa. duduk paling belakang, dan hanya bisa megap-megap karena menahan malu ingin bicara.
"nah, tuh ada yang setuju nggak? ato ada yang mau ngasih pendapatnya lagi?"
aku pasrah. buat apa aku mencoba lagi, toh tak ada yang melihatku dengan jelas dari sana.
"ayo, Lid. ngomong dong, pengen ngomong kan lu? ayo dong, jangan mau jadi yang kedua."
suaranya membuatku tersentak. dia berbisik, hampir tak terdengar. tapi tetap saja membuatku kaget. tentu saja dia memperhatikan, kami duduk bersebelahan.
aku hanya bisa membalasnya dengan senyuman kecil.
"ayo dong, jangan mau ditunjuk-tunjuk. jangan mau cuman jadi follower. jangan mau kalah sama yang lain"
"iya, siapa lagi yang mau ngomong? nah, yang dibelakang?"
aku mengangkat tanganku. yah, lebih tinggi dari usahaku pertama kali mengangkat tangan.
meskipun masih tergagap, tapi aku sudah bicara hari itu, setelah hampir kehilangan nafas karena fokus membenahi ucapanku.
"nah, gitu dong." dia masih berbisik, menyemangatiku.
Senin, 19 Agustus 2013
Kau Bapa yang baik~
Kau Bapaku yang baik
Mengerti bahasa tetesan air mata
Tak Kau biarkan, kuberjalan sendirian
S'bab Kau Bapaku yang baik
(Kau sungguh baik)
nuraniku? mungkin tak selalu benar
aku.
hanya bisa duduk diam disini.
berkali-kali mengatakan pada diri sendiri bahwa dia tak pantas kusukai.
berkali-kali menekankan bahwa aku TAK menyukainya.
itu adalah balasan yang pantas bukan?
karena, terakhir kali aku mengikuti suara-suara aneh di sekitar kepalaku,
aku malah mengacaukan segala hal.
hanya bisa duduk diam disini.
berkali-kali mengatakan pada diri sendiri bahwa dia tak pantas kusukai.
berkali-kali menekankan bahwa aku TAK menyukainya.
itu adalah balasan yang pantas bukan?
karena, terakhir kali aku mengikuti suara-suara aneh di sekitar kepalaku,
aku malah mengacaukan segala hal.
Kamis, 15 Agustus 2013
Rabu, 14 Agustus 2013
Dinda
Tit tit
"Din, jalan yuk"
duuh, males banget nihh. kenapa sih Andra
selalu ngajakin gue jalan disaat yang ngga tepat?
Ato guenya yang selalu jadi bad mood
disaat yang ngajak jalan Andra?
yah, demi menjaga perasaannya, gue jawab
aja deh "waduh maaf Ndra, hari ini tiba-tiba gue ada meeting dadakan."
"Buset bos lo, hari Sabtu juga masih
ngajakin meeting. ahh gua bosen banget nih di apartement sendirian.
lo kelar jamber? nnti gua jemput deh k kantor."
duh, gimana nih. Andra tahan banting
banget sih. "Duh, Ndra. bos gue tuh ribet kalo udah urusan kerjaan. gue
ngga tau kelar jam berapa. bisa-bisa nanti gue lembur lagi nih. next time aja
yaa jalannya. Have fun, Ndra."
"Kak Dinda, telpon dari siapa kak?
eh, temenin nyalon yuk kak. Nanti aku bayarin creambath deeeh."
"Bukan dari siapa-siapa kok, dek.
Yaudah yuk, ganti baju dulu yaa."
***
"Happy birthday Miska, wyatb deh
pokoknya. :)"
"mkasi, Din. ({}) lu main2 dong k
Sing. kngen nih gw, udah lama kn ngga meet up. :("
gue menatap layar hape dengan cukup lama,
lalu pikiran gue melayang ke beberapa hari lalu ketika SMS yang sama gue kirim
ke Sandra, temen gue yang lain. Dia juga meminta hal yang sama, dan akhirnya
gue memutuskan memberi jawaban yang sama pula kepada Miska.
"duh, Mis. gue lagi sibuk banget nih.
kerjaan numpuk. kalo lagi main ke Sing, paling cuman bisa 2-3 hari, dn itupun
ngurusin berkas2. maafin yaa. next time kita pasti meet up :)"
ada rasa bersalah saat alasan itu kupakai
lagi untuk kesekian kalinya membohongi mereka. tapi, mau gimana lagi. aku
sedang tak ingin. hanya itu.
***
Hari ini, gue dengan malasnya masih
berbaring diatas tempat tidur. Tiba-tiba alarm ponsel gue menyala dan tertulis
"MY BIRTHDAY :D" di layarnya.
"hari ulang tahun, hah? siapa sangka,
gue yang selalu menghindari kedatangan temen-temen gue, malah sangat
menginginkan keberadaan mereka disini, saat ini. Tepat di hari ulang tahun gue
yang cuman terjadi sekali setahun ini."
Gue hapus bulir air mata gue, dan
memandang ke arah meja berhias gue. Tepat di atas nakasnya, ada sebuah kertas
karton besar yang penuh dengan foto-foto gue, Andra, Miska, dan Sandra waktu
masih berkuliah di Sing.
"5 tahun. gue mohon-mohon biar mereka
ke sini juga, mereka pasti bakalan nolak. 5 tahun gue ngehindar. Lu kenapa sih,
Din?"
gue mengambil ponsel gue dan melihat SMS
yang dulu pernah gue kirimkan ke mereka bertiga. Gue membaca berulang kali
pesan-pesan singkat yang pernah kami kirimkan. Gue lalu bertanya-tanya sejak
kapan kami menjadi jauh.
Lalu gue sadar, tidak pernah ada yang
salah dari kalimat perpisahan kami. Kesalahan terletak pada gue. Pada ketakutan
gue. Gue takut kami sudah tidak sama lagi. Gue takut, sikap mereka pada gue
akan berubah. Gue takut, persahabatan kami waktu kuliah dulu sudah hilang tak
membekas. Gue takut mereka menyalahkan gue yang menjauh dari mereka.
Tuhkan, baru memikirkan itu saja gue sudah
pusing.
***
Gue nggak percaya mereka tidak mengingat
hari ulang tahun gue. Sekarang sudah jam 10 malam, tapi SMS dari mereka pun gak
ada yang gue terima.
Dengan sedikit rasa emosi, gue ambil
laptop dan langsung memesan tiket ke Singapura. Biar saja bos gue ngomel
panjang lebar mendapati gue nggak ada di meja gue Senin besok. Yang penting gue
bisa membalas hari ulang tahun gue yang sunyi ini.
Lalu gue mengambil ponsel dan mengetik
SMS. "Ndra, Mis, San. lusa gue ke Sing. jalan yuk. gue kngen bgt sama
kalian. parah kngen bangetnya! kta ktemuan di cafetaria kampus yaaa. skalian
nostalgia. ngga ada alesan g dateng. gue tunggu pokoknya. sayang kalian
({})"
Setelah mengetik SMS itu, gue menutup mata
gue sambil tersenyum, dan merebahkan tubuh diatas kasur. Semoga malam ini gue
bermimpi indah.
Senin, 12 Agustus 2013
BAD DAY itu ...
ketika dalam satu hari yang sama,
yahoo lu nge-crash disaat lu harus ngirim email secepatnya.
terus colokan laptop juga sepertinya rusak karena meski udah di charge sekian jam tapi ngga nambah nambah batrenya.
abis itu kacamata lu patah ngga bisa dipake lagi.
mood lu jadi ikutan ancur.
dan semuanya lengkap ketika semua orang juga sedang marah-marah.
yahoo lu nge-crash disaat lu harus ngirim email secepatnya.
terus colokan laptop juga sepertinya rusak karena meski udah di charge sekian jam tapi ngga nambah nambah batrenya.
abis itu kacamata lu patah ngga bisa dipake lagi.
mood lu jadi ikutan ancur.
dan semuanya lengkap ketika semua orang juga sedang marah-marah.
Kamis, 01 Agustus 2013
#OneFilmADay(OrMore)
hari ini, lagi-lagi gue nonton banyak film.
dua film Barat, bercerita tentang masa remaja akhir (SMA) dan impian yang tercapai. yah, tentu aja sarat akan love life.
dua lagi film Indonesia, ceritanya tentang love life juga, remaja akhir (kuliah) juga, ada yang tentang impian-impian gitu juga. tapi bedanya film ini ngebawa aura negatif karena bercerita tentang penyakit kanker otak dan kematian.
sebenernya ngga ada yang salah sama cerita-cerita di atas. semua scriptwritter berhak menulis ceritanya sendiri, (berhubung gue juga pernah jadi scriptwritter, gue juga akan meminta hak yang sama).
tapi ada yang beda, nah bedanya dimana itu yang gue nggak tau.
kayaknya semua negara punya khas dari dunia perfilmannya masing-masing.
dua film Barat, bercerita tentang masa remaja akhir (SMA) dan impian yang tercapai. yah, tentu aja sarat akan love life.
dua lagi film Indonesia, ceritanya tentang love life juga, remaja akhir (kuliah) juga, ada yang tentang impian-impian gitu juga. tapi bedanya film ini ngebawa aura negatif karena bercerita tentang penyakit kanker otak dan kematian.
sebenernya ngga ada yang salah sama cerita-cerita di atas. semua scriptwritter berhak menulis ceritanya sendiri, (berhubung gue juga pernah jadi scriptwritter, gue juga akan meminta hak yang sama).
tapi ada yang beda, nah bedanya dimana itu yang gue nggak tau.
kayaknya semua negara punya khas dari dunia perfilmannya masing-masing.
#OneFilmADay(OrMore)
Langganan:
Komentar (Atom)
