aku tak pernah bermimpi.
aku melakukan apa yang diperintahkan.
aku memakai apa yang dipilihkan untukku.
aku menyukai apa yang mereka bilang harus aku sukai.
sepolos itulah hidupku dulu.
orang-orang menertawai hidupku yang tak bermimpi.
mereka merendahkanku yang tak tahu hari depan.
aku hanya bisa berusaha naik (meski) tanpa tujuan, dan tanpa tau apa mimpiku.
aku menjalani apa yang mereka katakan.
menganggap benar apa yang mereka anggap benar.
aku tak punya pilihan.
aku tak punya suara.
sampai suatu saat aku (bisa) meninggalkan mereka dengan mimpi-mimpi mereka yang setinggi langit.
sampai di titik dimana aku sadar, aku menjalani mimpi orang lain.
"aku bermimpi untuk bisa keluar, dan akhirnya kamu yang keluar. selamat bermimpi di luar sana."
"aku bermimpi untuk bisa bebas, dan akhirnya kamu yang lebih kuat melepaskan sangkarmu. selamat mendiami kebebasanmu."
"aku bermimpi untuk bisa menjadi dewasa, dan akhirnya kamulah yang terlihat jauh lebih dewasa. selamat mendiami kedewasaanmu."
"aku bermimpi untuk mendapatkan pengakuan mereka, dan akhirnya mereka malah mengakuimu. jangan lepas pengakuan itu ya"
aku tak percaya mimpi.
mimpi tanpa perbuatan ya sama saja toh, hanya mimpi.
*kamu bukannya tak percaya mimpi, hey.
kamu hanya tak tahu bagaimana rasanya bermimpi.
ayuk sini, aku ajarkan bagaimana rasanya memimpikan kebahagiaanmu di hari depan :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar