nggatau kenapa, yaa.
sepertinya gue tidak ditakdirkan untuk menemukan cinta gue dalam waktu dekat ini.
kalo boleh cerita, waktu SD gue pernah menyukai seorang bintang kelas.
nggatau kenapa, mungkin karena pengaruh sosial juga akhirnya gue ikut-ikutan suka sama si bintang kelas yang (lumayan) ganteng dan jago olahraga ini. --> tipe cowok ideal banget yakk -,-
namun, setelah perlakuan kasarnya yang terang-terangan didepan umum terhadap gue, gue menjadi benci sama semua bintang kelas, terutama yang mulai menunjukkan tanda-tanda kesombongan
lalu ketika SMP, gue pernah menyukai seorang teman yang tentu saja bukan bintang kelas.
gue dan dia sama-sama berjuang sejak awal berkenalan dikelas. berjuang dan saling bersaing nilai (yang tidak seberapa) tentunya. namun ternyata dia adalah tipe cowok playboy yang dengan bangganya bercerita bahwa setelah seminggu putus, dia sudah mendapatkan cewek baru
lalu ketika SMA, gue pernah berkali-kali merasakan rasa suka pada orang yang sama. gue sempat heran mengapa rasa suka ini datang dan pergi dengan seenaknya, tanpa memperhatikan perasaan orang lain. namun karena gue yang memang pengecut, sampai terakhir gue melihatnya di rumah, gue tidak pernah berani mengucap sedikitpun kata sayang (yang menurut gue sangat mellow).
gue memang tipe orang yang susah move on ke lain hati. sebelum gue bener-bener menemukan sisi negatif dari diri orang tersebut, gue akan terus (dengan bodohnya) menyukainya.
dan kini, kisah cinta gue yang paling baru adalah menyukai seseorang yang memang mungkin akan menjadi idola di kampus. tapi, Tuhan berkehendak lain.
mungkin karena kami juga berbeda keyakinan, Tuhan secara terang-terangan menolak gue untuk menyukainya. lagi-lagi rasa suka gue harus kandas ditempat.
tapi, tidak ada larangan untuk kita menyukai orang lain kaan?
jadi, gue masih bersyukur karena masih bisa merasakan suka padanya.
meskipun itu terlalu cepat untuk dibilang cinta, tapi sudah cukup lama untuk menyadari adanya rasa suka yang muncul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar