kemudian gue melihat gundukan semen di depan sana, yang sebenarnya ga jauh dari toko kue itu.
dan ketika tahu gue bisa melewatinya, gue hanya menunggu dan gak melakukan apapun.
esoknya gue melihat gundukan itu bertambah 5 centi. sebenarnya, gue masih bisa melewatinya, namun gue masih bergerak selambat kura2 untuk sampai di toko tersebut
ternyata para pembuat dinding itu bergerak lebih cepat dari gue.
dan gak berapa lama, dinding itu sudah berdiri 10 centi. dan bodohnya gue, gue hanya berteriak marah namun tetap berjalan selambat yang gue bisa
semakin dekat gue ke toko roti itu, semakin tinggi pula dinding semen itu menjulang.
kali ini yang bisa gue lakukan hanya protes, marah dan berteriak tanpa tau sebenarnya gue masih bisa melewatinya.
"ketika lu ngeliat dinding semen di depan sana, berjalanlah lebih cepat.
kemudian melompatlah melewati dinding itu.
melompat dan jangan protes.
karena sebenarnya lu masih bisa lewat dengan mudah." -owl![]() |
| ketika lu gabisa melewati dinding yang terlalu tinggi, cobalah untuk melompat. ketika masih gabisa lewat, memanjatlah. |

