Rabu, 27 Juni 2012

ini BUKAN penyesalan,!

masih terngiang kata
"lakukan yang ingin kau lakukan
kalau kau memang yakin melakukannya

jangan setengah-setengah
karena itu hanya akan menyusahkan"

kau, ya kau 
tanamkan dalam pikiranmu
kalau rasa aneh ini bukan penyesalan

itu hanya rasa aneh
karna memang sudah lama tak merasakan kesenangan
maka ketika rasa senang itu datang, kamu menjadi skeptis
itu mengapa ada rasa aneh

dan berkali-kali kukatakan
itu BUKAN penyesalan,!

Senin, 25 Juni 2012

butterfly effect

postingan singkat ini menggantikan waktu belajar gue untuk UAS besok. UAS terakhir yang gue yakin gaakan fokus karena memang sudah di penghujung semester :D

baru-baru ini gue menonton sebuah film yang judulnya butterfly effect
pemeran cowo'nya cakep >.<
okeh skip,!


Inti ceritanya adalah tentang seorang anak, yang ayahnya dianggap memiliki penyakit scizophren. Anak ini memiliki penyakit yang hampir sama dengan ayahnya, selalu mengalami yang namanya black out ketika ia mengalami tekanan dan sesuatu yang ia tidak suka. Ternyata, mereka berdua sama-sama memiliki kekuatan untuk mengubah takdir mereka di masa lampau.

Yang menarik menurut gue, adalah ketika lu memiliki kesempatan mengubah takdir lu dimasa lampau. Apa yang akan lu lakukan?
Apakah setelah diubah, takdir itu akan sama seperti yang lu harapkan?

Gue menyadari apapun yang kita lakukan, baik itu benar menurut kita atau tidak, semuanya pasti akan berdampak bagi orang lain di sekitar kita.


Gue pernah mendengar, bahwa kepakan sayap seekor kupu bahkan dapat menyebabkan tsunami yang sangat besar. (Jika dilakukan bersama-sama dan bertahun-tahun lamanya)

Gue takjub seketika. Bahkan, apa yang lu lakukan saat ini, bisa menyebabkan dampak yang sangat besar bagi dunia. 
Seperti film di atas mengatakan, apapun yang lu lakukan, pasti akan berdampak bagi orang-orang di sekeliling lu.

Jadi, jika lu ingin mengubah apapun itu, mulailah dari diri lu sendiri. Setelah itu akan berdampak bagi orang-orang disekeliling lu. Setelah itu, tanpa sadar kalian akan mengubah dunia.

"no matter how gifted you are, you alone cannot change the world"- L, Death Note

tambah, tambah dan tambah

menambah teman, sama seperti menambah ketakutan
ketakutan untuk mengecewakan mereka
untuk tampil buruk di depan mereka
untuk tak cukup baik menjadi teman mereka

ketakutan yang mendalam

memang alasan yang dangkal
tak cukup pintar untuk mencari-cari alasan


Ya, Tuhan...
aku sayang banget sama ini orang. :')

terima kasih karena sudah menghadirkan mereka di hidupku
membuatku terus untuk menjadi lebih baik untuk mereka
membuatku untuk paham bagaimana rasanya berjuang
bagaimana rasanya merelakan
bagaimana saling berbuat

membiarkanku untuk tidak mendahului mereka di depan
tidak menunggu mereka di belakang
tapi berjalan di samping mereka dan saling mendukung 

menyadarkanku bagaimana rasanya dicinta dan mencinta
oleh mereka yang benar sayang
untuk mereka yang pantas disayang

Teman bukan hanya bagaimana untuk terlihat baik
tapi juga untuk terlihat tulus dan apa adanya


Thanks God :)

tak siap untuk kuat

apakah menangis membutuhkan alasan yang jelas?
kalau ya, mungkin itu yang membuatku menahannya selama ini...
karena alasan yang memang tidak kuat

dan ketika ada sedikit alasan untuk menitikannya, tak ada lagi alasan bagiku untuk menahannya.
yang keluar begitu saja
diikuti kenangan menyakitkan yang tiba-tiba terputar kembali di memori

yang aku tak tahu kenapa, tapi tak mudah untukku menahan
ketika bendungan itu memang sudah runtuh
pondasi yang memang rapuh, kemudian mengapur
ya, tak siap untuk kuat... 

.. sama seperti lebah pekerja, yang menjadi kuat ketika tidak menyerang ..

memang lebih baik jika menyimpannya sendiri
kenangan pahit yang ketika dikuak, akan mengoyakkan jiwa
yang ketika keluar dan menimbulkan sakit

memang lebih baik dikubur, atau ditimbun
menjadi kekuatan untukku bertahan
mengingatkan betapa lelahnya selama ini
mengingatkan bahwa bisa bertahan lebih dari ini

Kamis, 21 Juni 2012

menopang yang tak merasa tertopang

rasa dimana saat kamu sudah terlalu lelah
menopang yang tak merasa tertopang
mendorong yang tak merasa terdorong
yang dilakukan tak mengubah keadaan
malah memperburuk situasi
aku bingung
mereka yang trlalu kuat, atau aku yang terlalu lemah
outputnya ratusan, hasilnya satuan
sepertinya usahaku masih kurang
bertahanlah
jangan cepat berpaling 
sebentar lagi akan kau tuai
hasil yang selama ini kau tabur sedemikian susah
menuai memang tak segampang itu
tapi bersabarlah

Selasa, 19 Juni 2012

because be mainstream is too mainstream


Kalau kau tak ingin dipandang sebelah mata, 'buka' kedua mata mereka dengan tanganmu sendiri.

lakukan hal biasa dengan cara yang luar biasa. JADILAH BERBEDA,!

because be mainstream is too mainstream

its not how good u are. its how good u want to be - Paul Arden

kepercayaan

akhirnya, kini kembali lagi pada kenangan di masa itu
masa dimana pengharapan masih sangat tinggi
impian yang nyaris menyentuh langit-langit kamar
rasanya tangan ini hanya berjarak sejengkal darinya
namun, dengan meloncat saja tetap tak terjangkau
"impian itu terbang terlalu tinggi"
atau aku yang berubah menjadi lebih kecil
menciut karena diselimuti rasa takut
dan perasaan sadar, bahwa itu cuma mimpi
aku tak pantas lagi bermimpi di usia ini



kali ini, cerita gue berawal dari perkataan seorang teman, "gue yakin lu bisa" ato "lu punya kemampuan itu kok"

meskipun itu kata-kata yang sederhana, tapi menurut gue, kata-kata seperti itu memiliki nilai yang berarti. terutama karena keluar dari mulut seorang yang masih asing.

bahkan disaat gue sendiri tidak mempercayai kemampuan yang gue punya, teman gue ini malah memberi kepercayaan penuh kepada gue untuk melakukan sebuah tugas yang menurut gue cukup mulia. :)

setidaknya, dia mendorong gue untuk meraih mimpi kecil gue. mimpi yang masih tersembul diantara bergudang timbunan mimpi yang sudah usang. mimpi yang sebenarnya tak terlalu muluk. yang jika dilihat, bisa menjadi lebih dari sekedar mimpi.

kali ini gue belajar, tak ada kata tak pantas untuk kita bermimpi. karena mimpi milik siapa saja. namun yang tak benar adalah, 
ketika itu tetap menjadi impian disaat kita sebenarnya bisa mewujudkannya.

kesempatan

menggubah kata2 seorang CEO muda, "kesempatan itu seperti cinta. kalau udah hilang, baru kecarian"
rada maksa sih, hehe tapi biarlah...

sebenernya, yang mau gue tekanin di sini adalah, seringkali kita membiarkan kesempatan lalu begitu saja. Tak pernah kita biarkan mampir barang sedetik, karena ia mengingatkan kita akan ketidakmampuan kita. 

malas mengambil ini

malas repot itu 

gapunya waktu buat ini

terlalu capek buat ikut itu

gasuka jadi ini

gamau jadi itu 
Terlalu takut sebenarnya.

Membenarkan diri dengan kata-kata "waktunya yang nggak tepat", "gue terlalu sibuk", "masih ada orang lain yang bisa, kenapa mesti gue?"
lalu apakah kita harus menyerah pada waktu? pada keterbatasan kita yang tak pernah kita coba tuk perbaiki?
Lihatlah,
"WAKTU adalah sesuatu yang paling kita inginkan, namun sesuatu yang kita gunakan paling buruk - William Penn"
Seberapa lama waktu yang kita gunakan dengan sia-sia. Hanya membiarkan kesempatan itu lewat karena tak berani. Ya, kalau itu alasannya, artinya kalian tak berani mengambil kesempatan yang sudah tersaji di depan kalian.

Gue pernah membaca sebuah buku, yang menuliskan tiga jenis manusia menurut seorang bijak ...
Pertama, manusia bodoh, yakni mereka yang selalu melalaikan dan mengesampingkan setiap kesempatan yang ada. Kedua, manusia baik, yakni mereka yang selalu mengambil kesempatan yang datang kepadanya. Sedangkan jenis manusia ketiga adalah manusia bijak, yakni mereka yang selalu mencari kesempatan yang memungkinkan dirinya untuk terus berkembang tanpa harus banyak menunggu.
Mana yang kalian pilih?

Kesempatan yang sama, ga akan datang dua kali. Klise sebenarnya, tapi itu kenyataan.
Kalo kalian lepas hanya karena tidak yakin akan kemampuan kalian, jangan pernah harap kalian akan mendapat kesempatan yang sama.

Kalo ga yakin, coba saja dulu. Kalo gagal, pasti ada cara untuk memperbaikinya, kan.

Sebenarnya, ketakutan itu hanya datang saat tidak ada keyakinan. keyakinan akan kemampuan sendiri, dan keyakinan terhadap apa yang kalian yakini saat ini.

Jadi, lakukan dengan yakin, dan yakini apa yang kalian lakukan. :)

Rabu, 13 Juni 2012

KUAS

Aku selalu membawa kuasku
Kemanapun aku pergi,
Kalau-kalau aku perlu menutupi
Agar tak terlihat diriku yang asli.
Aku sangat takut memperlilhatkan diriku,
Takut dengan yang akan kau perbuat, takut.
Kau akan tertawa atau mengejekku.
Aku takut kehilangan dirimu.

Aku ingin melepaskan semua lapisan catku
Menunjukkan diriku yang asli dan nyata,
Tapi aku ingin kau mencoba mengerti,
Aku perlu kau menerima apa yang kau lihat.
Jadi kalau kau bersabar dan menutup mata,
Akan kutanggalkan semua lapisanku perlahan.
Tolonglah mengerti betapa sakitnya
Membiarkan diriku yang asli terlihat.

Sekarang semua lapisanku sudah terlepas.
Aku merasa telanjang dan kedinginan.
Dan kalau kau masih mencintaiku apa adanya,
Kau adalah temanku, semurni emas.

Tapi, aku perlu menyimpan kuasku,
Dan memegangnya dalam tanganku,
Aku ingin kuas itu siap kupakai
Kalau-kalau ada yang tak mengerti.
Jadi, lindungilah aku, kawan.
Dan terima kasih atas ketulusan kasihmu,
Tapi biarkanlah aku menyimpan kuasku
Sampai aku juga mencintai diriku.

-Bettie B. Youngs-

Sabtu, 09 Juni 2012

lagikah ?

mungkin ini kali kedua, dan rasanya tetap sama. sakit
sakit tanpa tau salahmu, dan tanpa sadar kuatnya egomu
sakit ketika sadar semua berbalik dan tak kembali
sakit ketika mendapat sesuatu yang baik, lalu diikuti sebuah kehilangan 

mungkin kali pertama, aku masih seorang yang tidak stabil
dan kali pertama, aku masih mengiyakan salahku yang sebenarnya tak kutahu
memang benar kali pertama aku begitu bodoh, tak bisa mempertahankannya

tapi kali ini, aku tak ingin hal yang sama terulang lagi
kali kedua ini, aku tak ingin melepaskannya begitu saja
dan kali kedua ini, jangan sampai menjadi kesalahan yang sama

curcol :)

Beberapa hari ini, gue akui gue cukup hectic dengan segala urusan gue yang menyangkut kampus, terutama organisasi.

Sebelumnya harus gue luruskan bahwa gue bukan tipe orang yang pinter bersosialisasi dengan orang lain, namun entah kenapa, akhir-akhir ini Tuhan seperti memberikan jalan untuk gue berkembang.

  1. Berawal dari kesempatan yang gue dapet untuk masuk ke fakultas PSIKOLOGI, yang tentunya selalu berkaitan dengan manusia. (Ingat ada manusia, pasti harus bersosialisasi)
  2. Kemudian gue mendapat kesempatan lagi untuk menjadi anggota BEM, dimana gue dilatih mesti, wajib dan kudu harus bisa bersosialisasi dengan semua orang (karena emang itu tugas gue). Disini gue mendapat banyak banget nget feed back buat diri gue. *big hug buat MIBA-ers (departemen minat bakat.red) Yang gue tahu, wejangan-wejangan itu menghiasi otak gue, meminta untuk di eksplorasi. hehehe
  3. Kemudian dengan adanya acara angkatan (semacam makrab.red) yang namanya Little Project 2011, yang menjembatani gue untuk mengenal para tetua yang sangat bijak dan tahu memposisikan diri mereka (setidaknya menurut gue)
Sebenernya kalo gue lihat, dari situ aja sudah cukup untuk gue mengenal senior-senior gue. Dan sepengelihatan gue, pembawaan gue sudah cukup berkembang dengan hal-hal yang diatas. Tapi satu yang gue sadari, gue butuh lebih dari sekedar CUKUP untuk benar-benar mengenal lingkungan gue. Mengenal keluarga yang akan gue temui hingga kurang lebih 3 tahun kedepan.

Gue tahu apapun itu, butuh perjuangan yang tidak sedikit untuk mencapainya. Gue harus rela berlama-lama di kampus dan tidak hanya sekedar menjadi kupu2 (kuliah-pulang) tapi juga menjadi kunang2 (kuliah-nangkring).
Kemudian, gue harus mengasah tingkat ke-kepo-an gue, karena itu modal utama seorang psikolog (meski gue belum yakin apakah gue ingin menjadi psikolog apa tidak).
Lalu, apapun itu, gue harus aktif di kampus dan harus menahan malu untuk jb2 (join bareng) dengan senior.
Dan sebuah kebanggaan bagi gue, hasil yang gue dapet sampai saat ini mampu membuat gue belajar dengan fun.

Mulai dari hal yang paling sederhana, gue jadi punya keberanian untuk menyapa senior.
Gue akhirnya bisa berkenalan dengan para tetua yang gue anggap bijak tadi. 
Gue mulai mengesampingkan perasaan malu dan takut gue, sehingga mulai timbul intimacy dengan senior dan orang-orang yang akan gue ajak bekerja sama dimanapun itu. (hahaha sepertinya sudah mulai masuk teori psikologi nih -,-)

Kemudian satu hal yang sangat membuat gue tambah senang, gue menerima sangat banyak perkataan "welcome", dan ternyata yang gue ketahui selama ini tentang kampus tidak dapat dibanggakan sama sekali.

Mungkin sudah terlalu panjang dan gue sudah kehabisan kata-kata untuk membahasakan perasaan seneng gue. Tapi yang jelas, gue mau menjadi lebih dari sekedar cukup. Karena CUKUP saja tidak cukup.

yang terbelakang (ter : paling)

Ini adalah percakapan gue dengan alterego gue beberapa hari yang lalu. Mungkin hanya sempat berkecamuk dalam benak, tanpa pernah diungkapkan.

G untuk Gue, dan A untuk Alterego gue

G : Gue berpikir untuk menyupport orang
A : tapi siapa yang akan terus setia menyupport gue?
G : Gue berpikir untuk berada di belakang orang
A : tapi siapa yang akan selalu berada di depan gue dan melindungi gue?  lagian, apa gue mau menjadi yang selalu terbelakang?
G : Gue hanya berpikir untuk bekerja di bawah kendali orang
A : tapi siapa yang akan selalu setia mengendalikan gue? 

Yah, gue selalu berpikir untuk melihat semuanya dari luar
Gue gapernah berani berpikir untuk masuk kedalamnya
Gue selalu berpikir untuk mengamati semuanya
Tanpa berpikir untuk menghiasi yang ada didalam bingkai
Gue seringkali hanya protes tentang semua yang didalam
Tanpa pernah mau terjun kedalamnya

Kapan gue jadi pemeran utama?

Ibarat novel, kapan gue bukan lagi hanya seorang pengarang cerita, namun menjadi seorang tokoh utama?

Selasa, 05 Juni 2012

mereka, motivasiku :)

Kalo bicara tentang idola, pasti banyak yang serentak menyebutkan artis-artis kebanggaan mereka, atau orang tua mereka atau teman-teman mereka yang juara kelas.

Gue bertemu banyak orang yang lebih hebat dari itu. Banyak orang dengan banyak ekspresi muka dan banyak kepribadian yang berbeda-beda di lingkungan kampus gue. 
Dan menurut gue, seseorang dapat dikatakan sebagai idol karena dia dapat memotivasi orang lain untuk jadi sepertinya. Sama seperti mereka-mereka yang gue temui di kampus.

Gue akan mulai bercerita...

Orang pertama yang gue idolakan adalah seorang senior, dan dia perempuan. Bisa dibilang, dia orang yang cukup populer di kampus. Pertama kali gue ketemu dia, dia udah bisa menginspirasi dan menularkan semangatnya ke gue. Dia mengajarkan banyak hal dengan banyak cara. 
Hal pertama yang gue pelajari dari dia adalah : jangan pernah membedakan diri dengan orang lain, berbaurlah dan jadikan perbedaan itu untuk saling melengkapi.

Orang kedua yang gue banggakan masih seorang senior, dan masih seorang perempuan. Dia adalah senior yang easy going, sama seperti orang pertama, dia juga mengajarkan untuk tidak membeda-bedakan diri dengan orang lain. 
Tapi satu hal yang sangat gue banggakan dari dia adalah perkataannya : "ada yang bisa menjadi terang di komunitas yang memang sudah terang, tapi gue ingin menjadi terang di tempat yang masih gelap"

Kadang, orang akan bilang ia ingin pintar menyanyi, pintar menari, bercerita, akting seperti idola mereka. 

Nah, kalo gue beda. Gue ga pengen jadi mereka. 
Yang gue pengen, gue tetep jadi seperti gue apa adanya. 
Tapi gue bisa punya semangat yang sama dengan mereka. Punya usaha seperti mereka. Punya pemikiran yang kritis seperti mereka. Dan punya ambisi yang sama tulusnya seperti ambisi mereka
Hingga suatu saat nanti, giliran gue yang menggantikan tempat mereka untuk menginspirasi orang lain.
:)

Senin, 04 Juni 2012

# random ?!

kepada mereka yang tak perlu bersusah payah, tapi bisa melakukan
kepada mereka yang dengan usaha sedikit, bisa dapat bintang besar
kepada mereka yang diberi anugrah, lalu tidak merunduk seperti padi
kepada mereka yang lebih atas, kemudian merendahkan yang lain
wahai kalian yang mampu, janganlah jadi besar kepala.

"gue tau rasanya. ketika kalian mengalami penolakan. dan ketika tau bahkan rival kalian gak selevel dengan kalian. dia bahkan gak lebih hebat dari kalian"
IRI. adalah emosi yang keluar ketika kalian tidak mampu menyaingi orang lain.
maka, ketika kalian diberi kesempatan, dan diberi kemampuan untuk melakukan suatu hal, LAKUKANLAH.

gue benci ketika TIDAK melakukan hal2 yang seharusnya BISA gue lakukan.
dan ketika kalian (gue) berkata "semua baik2 saja", padahal sebenarnya "tidak baik" karenanya, itu berarti kalian (gue) SEDANG LARI DARI KENYATAAN. okeh, yang ini emosional hehe

Akhirnya, yang kalian bisa lakukan hanyalah memaafkan. Maafkan diri kalian yang lemah dan penakut dalam mengambil keputusan. MAAF disini berlaku ketika kalian sudah bisa tertawa saat kalian mengingat lagi kesalahan2 kalian.

Kemudian, kalian hanya tinggal melakukan hal yang tertunda itu dan melakukannya dengan effort yang lebih. Lebih dari yang selama ini kalian lakukan. Lebih dari yang selama ini KALIAN PIKIR kalian lakukan. Lakukan lebih dari yang mereka ingin kalian lakukan. toh, keuntungannya akan kalian raih sendiri, kan. :)

....
kalo gue, jujur masih dalam proses memaafkan. memaafkan diri sendiri dan mengatur action plan untuk memperbaiki kesalahan2 itu. 
Jangan pernah berhenti mencoba, karena kesalahan itu wajar.
"action plan gue tidak sempurna. dan orang yang membuatnya pun tidak sempurna. tapi yakinlah, action plan itu dibuat dengan sebaik2nya dan dengan usaha sekeras2nya"

*maaf untuk tempat sampah yang bocor. dan ada kata2 yang tidak disensor kefrontalannya.
sekian dan terimakasih :)

Minggu, 03 Juni 2012

melompatlah

hari ini, gue melihat toko kue yang enak. gue pengen banget kesana, tapi gue selalu menunda2nya.

kemudian gue melihat gundukan semen di depan sana, yang sebenarnya ga jauh dari toko kue itu.
dan ketika tahu gue bisa melewatinya, gue hanya menunggu dan gak melakukan apapun.

esoknya gue melihat gundukan itu bertambah 5 centi. sebenarnya, gue masih bisa melewatinya, namun gue masih bergerak selambat kura2 untuk sampai  di toko tersebut

ternyata para pembuat dinding itu bergerak lebih cepat dari gue.
dan gak berapa lama, dinding itu sudah berdiri 10 centi. dan bodohnya gue, gue hanya berteriak marah namun tetap berjalan selambat yang gue bisa

semakin dekat gue ke toko roti itu, semakin tinggi pula dinding semen itu menjulang.
kali ini yang bisa gue lakukan hanya protes, marah dan berteriak tanpa tau sebenarnya gue masih bisa melewatinya.


"ketika lu ngeliat dinding semen di depan sana, berjalanlah lebih cepat. 
kemudian melompatlah melewati dinding itu.
melompat dan jangan protes.
karena sebenarnya lu masih bisa lewat dengan mudah." -owl



ketika lu gabisa melewati dinding yang terlalu tinggi, cobalah untuk melompat. ketika masih gabisa lewat, memanjatlah.