Minggu, 08 Maret 2015

semua orang tuh beda!

sebagai mahasiswa psikologi, yang notabene mempelajari manusia, gue memegang teguh yang namanya individual differences.

di konsep ini, gue percaya setiap orang memiliki alasan yang berbeda dalam melakukan setiap hal, dan tidak bisa disamakan dengan orang lain.

dalam hal prestasi, misalnya. Menurut kalian, mana yang baik untuk dilakukan, 'belajar sangat keras', atau 'belajar secukupnya'?
bagi anak psikologi, jawabannya adalah TERGANTUNG!

pilihan pertama diberikan bagi orang yang ingin mendapat nilai yang sangat tinggi, tapi masih malas-malasan dalam proses belajarnya.

pilihan kedua, diberikan kepada orang dengan tingkat achievement yang sangat tinggi, sehingga dia masih menganggap dirinya bodoh hanya karena mencapai A dan bukannya A+. bahkan sampai mengurangi waktu tidur hanya untuk mencapai kesempurnaan dalam nilai akademiknya.


dalam suatu waktu, temen KKN gue pernah bilang kurang lebih seperti ini, "curhat itu bukan buat rame-rame!!"
iyalah, kalo dikonsumsi publik, itu namanya presentasi haha

gue setuju konsep itu, terutama jika kita curhat ke konselor, dan diberi nasihat tertentu. 
nasihat yang diberikan, kadang hanya berlaku maksimal untuk kita sendiri, karena pastinya sudah dipertimbangkan dengan latar belakang dan pola pikir sang empunya curhatan.

agak kurang mempan sepertinya, kalo kita kasih nasihat yang sama ke tiap orang, meski dengan gejala-gejala yang mirip. karena kita ndak tahu konsekuensinya nanti akan seperti apa.


kayak lagi sakit batuk, yang satu batuk kering, ada yang batuk berdahak, sama ada yang batuk darah, tapi karena males ke dokter sendiri, jadinya ngintip resep temen, terus jadinya minum obat batuk yang sama.

ya, antara resepnya nggak mempan, ato bisa jadi overdosis.


jadi, profesi psikolog atau konselor adalah profesi yang cukup penting bagi keberlangsungan hidup orang lain. dengan power kita itu, ndak bisa kita seenaknya ngumbar nasihat ini itu ke orang lain (meskipun tampak benar). entar yang ada malah mereka percaya-percaya aja, terus nyalahin kita kalo ada apa-apa.


ps : makanya, kalo curhat ke anak psikologi, terus tiba-tiba mereka kepo nanya hal-hal yang kurang relevan, di jawab aja. mereka kami kepo juga ada tujuannya koook. biar bisa ngasih resep yang bener hehe *lalu salah fokus* :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar