gue teringat pembicaraan gue dengan sinta.
pembicaraan yang pernah gue lakoni dengan dua orang lainnya.
tentang meluas dan mendalam.
apa yang salah tentang menjadi berbeda?
ya, gue satu-satunya yang memilih untuk menjadi luas, diantara mereka bertiga.
gue satu-satunya yang memiliki prinsip bodoh,
gue gaperlu jadi ekspert dalam satu atau lain hal.
gue gaperlu dicari-cari orang, karena gue bisa satu hal yang mereka gabisa.
gue gaperlu terkenal, hanya karena gue ahli (dan dewa) dalam satu bidang tertentu.
mungkin gue bodoh,
tapi gue hanya perlu merasakan semua hal yang bisa gue rasakan, melakukan semua yang pengen gue lakukan. saat gue masih punya waktu. saat gue masih punya tenaga dan keinginan.
yang gue perlu hanyalah menjawab rasa keingin tahuan gue, disaat mereka masih sudi muncul kepermukaan otak.
yahh, orang bodoh ini selalu berangan-angan untuk menjadi seorang yang sukses.
orang sukses yang bisa (meskipun tidak ahli) melakukan segala hal yang disukainya.
setidaknya, kalo gue gak jadi orang sukses, dimata orangtua gue, mereka melihat anaknya bisa melakukan banyak hal.
dan dimata temen-temen gue, mereka bisa mengandalkan gue dalam segala hal.
gue memang antimainstream.
gue gamau bersaing dengan para ekspert seperti kalian, karena gue tahu gue gabisa megalahkan kalian.
dan seperti antimainstream lainnya, gue gamau punya saingan (meskipun tetep gue yang akan kalah)
tapi disaat gue butuh, gue kan punya kalian sebagai ahlinya. :)
dan gue bangga kok tetap menjadi bodoh, si bodoh yang terus melakukan segala macam usaha untuk menjadi seorang yang hanya satu di dunia. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar