“Jangan dikasih, nanti dia males.”
.
“Ya enggaklah. Kan dia memang
butuh. Dia juga nggabisa ngapa-ngapain kan. Lu juga ngga miskin kalo ngasih
beberapa ribu. Kecuali kalo yang muda-muda yang masih kuat, yang asal nyanyi
tuh.”
.
.
.
Sering nggak sih terjadi konflik
batin di hati kita waktu mau memberi uang ke pengemis di pinggir jalan? Kalo
dikasih, takut mereka jadi males kerja. Kalo ngga dikasih, mereka kasihan punya
disabilitas.
Lalu muncul pertanyaan di benak
gue, “mereka kalo dikasih kerjaan mau nggak ya?”
Beberapa hari yang lalu, dalam
forum tentang pendidikan yang gue ikuti, sekilas membahas tentang anak-anak lulusan Sekolah Luar Biasa yang susah mencari kerja. Kemudian, ada yang mengenalkan tentang
platform kerjabilitas.com, tempat dimana para penyandang disabilitas bisa
mendaftar dan mencari pekerjaan di situ.
.
Masalah pertama beres.
Lanjut ke
masalah kedua. Mereka-mereka yang sudah lanjut usia dan memiliki keterbatasan itu, apakah
BISA mengakses platform tersebut seorang diri?
Mereka bahkan buat makan aja susah, apakah
mereka bisa punya smartphone, dan punya pulsa untuk beli kuota.
Mungkin itu hal yang mudah dan
kecil buat kita. Tapi bagi mereka?
.
Jika saja ada orang-orang yang
mau berbaik hati mengumpulkan database mereka-mereka itu, dan mendaftarkan
mereka dan memfasilitasi mereka menggunakan platform tersebut.
Yah mungkin waktu kita yang biasa
dipakai untuk ngomel-ngomel kepada mereka, bisa dipakai untuk mulai membantu mengakses
platform tersebut.