"Ya masa gara-gara itu, lu mau mengorbankan hidup lu sih?"
.
.
.
Melihat bahwa Dia yang sudah lebih dulu memberi dan berkorban banyak.
Ya, aku rasa, aku terobsesi untuk menjadi sepertiNya.
Memiliki hidup, yang mana berdampak bagi banyak orang.
Hidup yang maknanya bisa diserap hingga sari oleh banyak orang.
Lalu, ketika aku mencari cara untuk mencapai tujuan itu,
Seorang teman berkata bahwa aku mengorbankan hidupku.
Hidup yang mana?
Jika yang dimaksud adalah hidup dengan masa depan gemilang,
Memberi juga memiliki masa depan gemilang.
Jika yang dimaksud adalah hidup yang penuh dengan kebahagiaan,
Memberi bagiku adalah berbahagia.
Berbahagia melihat mereka tak susah,
Berbahagia ketika mereka mengucap bahwa mereka menerima bentuk kasih itu.
Jika yang dimaksud adalah hidup penuh kelimpahan,
Memberi bukannya tak bisa memiliki yang berlimpah.
Hanya tinggal memaknakan apa yang dimiliki secara tumpah ruah.
Jadi, hidup yang mana yang akan ku korbankan?
Bagiku, ini malah merupakan perjalananku mencari hidup.
Jika memang harus melepas yang lama untuk mendapatkan yang baru,
Jika memang harus merasakan kesakitan seperti ganti kulit,
Jika memang harus,
Aku tetap ingin berhasil melewatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar