Seminggu terakhir kayaknya penuh dengan hal-hal yang masuk tapi tidak dapat dikeluarkan dengan jujur.
Jadilah semuanya mumet didalam kepala dan didalam hati saja.
Ditambah dengan rasa rindu rumah yang amat sangat,
dan mereka yang tadinya ada dalam lingkaran sosial lama-lama menjauh.
Kemudian, akhirnya tadi menyempatkan untuk menelpon rumah,
mendengar suara mama dan adik-adik rasanya bikin hati adem.
Seperti kebanyakan orang tua saat ditelpon anaknya, isi pembicaraannya hanyalah menanyakan kabar tentang skripsi (yang sudah dua minggu tidak dipegang), dan petuah-petuah lain yang panjang kali lebar kali tinggi sudah dihafal luar kepala.
Tapi rasanya adem ketika tahu harapan mereka sangat tinggi,
dan meskipun banyak larangan ini itu, banyak aturan sana sini,
yang terkesan mengungkung kemandirian dan membatasi pergaulan,
akhirnya dapat diungkapkan meski tersirat, dan menurunkan ego bukan main.
semakin dewasa, memang semakin tahu apa keinginan mereka, terutama yang tidak atau belum disampaikan.
namun kadang, ego anak tetaplah lebih besar.
mereka hanya ingin mengalahkan ego orang tua, dan kemudian menunjukkan kemenangan atas keras kepala si anak.
dan kali ini, saya merasa menang.
mengalahkan ego mama, tanpa harus melawan dengan keras kepala.
mungkin terkesan jadi anak durhaka,
namun kadang yang dibutuhkan anak hanyalah kejujuran dan dimengerti :p
:D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar