Minggu, 27 Desember 2015

"Christmas"

" ... Happy birthday, Jesus, I'm so glad it's Christmas ... the real gift is You ... 
And it's all about You ... "

Yap, Natal adalah tentang Yesus yang lahir kedunia buat menyelamatkan seluruh umatnya.
(( seluruh artinya kita semua, namun hanya yang berkenan untuk diselamatkan ))


Gue pernah mendengar sebuah nasihat yang mengatakan,
"ngapain ngebantuin orang yang nggak mau dibantuin. Bikin capek aja. Ya usaha sebesar apapun dari kita nggak akan dipandang sebelah mata pun sama mereka kalo mereka tetap tidak mau merendahkan hati dan mematahkan ego."

Meskipun Tuhan punya keterbatasan seperti itu, namun Dia tetap memberikan kesempatan kedua, ketiga, dan seterusnya untuk kalian yang akhirnya berubah pikiran dan kemudian memilih percaya. :)

sesal

Malam ini panjang,
bunyinya hening.

Aku tertegun tidak lama, 
sampai pada pemikiran bahwa aku menyesali beberapa pilihan yang kuambil.

Menyesali apa yang pernah kulakukan, atau kukata.
Memilih untuk diam, jika waktu dapat diputar kembali.

Semakin aku menyesal,
semakin banyak yang tidak dapat kukontrol.
Tentunya, yang tidak dikontrol itu semakin membuatku tambah menyesal.

Seperti lingkaran setan,
yang terus-menerus dilakukan.

Inginnya diam,
agar cukup untuk yang harus disesali esok.

Inginnya diam,
memutar waktu, dan mengambil kesempatan untuk menutup diri.
Agar tak ada lagi yang kusesali tentang diriku.

Minggu, 20 Desember 2015

#OneFilmADay(OrMore)

"when someone bashes you around, who's twice your size ... 
... we adapt to survive ...
... s/he made you what you are."

- Call Lightman (Lie To Me) - 


#OneFilmADay(OrMore)

Kena KARMA

*tahun lalu*
L : Kok rasanya akhir tahun ini biasa-biasa saja yaa? Nggak ada yang bisa diingat...


*tahun ini*
D : Oke, Lid. Kayaknya malam natalmu dihabiskan dengan bikin ppt (buat presentasi), dan tahun barumu dihabiskan dengan revisian nih, Lid. Hahaha
L : Iyah gapapaa. Yang penting targetnya kekejar :')

Sabtu, 19 Desember 2015

"Kapan kau sidang? kabar-kabari yaak. Nanti akan aku usahakan datang kesana, tapi abis itu pulang lagi."


Ada banyak hal yang bisa memotivasiku untuk bertahan mengerjakan ini...
Salah satunya adalah serupa kata-kata di atas, yang banyak dijanjikan kepadaku. :)

O, Lord. How blessed I am.

Kayaknya tulisan di blog ini tidak cukup menggambarkan seberapa gue merasa bersyukur hidup seperti ini saat ini.

Gue merasa bahwa seberapa pun gue diterpa masalah, gue tetap memiliki orang-orang yang mau berdiri di depan gue untuk melindungi gue.
Berdiri di belakang gue, untuk mendorong gue. 
Berdiri di samping gue, untuk berjalan bersama dan saling menguatkan.
Hanya tinggal apakah gue mau mempercayakan hidup gue dengan mereka.


Bulan ini cukup banyak hal baru bagi gue.
Lagi-lagi gue merasa, ketika gue berusaha keluar dari zona nyaman gue, gue akhirnya tau kapasitas dan kemampuan gue, yang selama ini diragukan oleh orang banyak.

Dari seorang dosen, gue diajarkan bahwa "ketika ingin menolong orang lain, pastikan bahwa kamu mampu untuk menolong dirimu terlebih dahulu".

Yah, selama ini gue sudah ditolong oleh banyak sosok yang cukup berjasa. Sekarang, gue berusaha untuk menolong orang lain. Namun mungkin gue butuh waktu.

Setidak-tidaknya, gue tidak sendiri. Gue yakin, masih banyak yang mau membantu apabila gue mau meminta.




Ps : Hanya ingin mengatakan, bahwa gue berusaha tetap ada dan tetap menyediakan bahu untuk menolong apabila dibutuhkan.
Lagi-lagi, gue tidak ingin menjauh. Namun mungkin, dinding tersebut muncul entah darimana, dan semua akhirnya berubah (dengan sendirinya).
Tapi setidak-tidaknya, gue tidak sendiri.

Rabu, 16 Desember 2015

"Cinta itu tidak salah.
Yang salah adalah kita, yang mencintai orang yang salah.
...
Atau mencintai orang yang benar dengan cara yang salah."
- Mario Teguh -

Kamis, 10 Desember 2015

Kadang, gue berharap malam berjalan dengan sangat lambat.
Agar gue punya cukup waktu untuk beristirahat.

Tapi kadang, gue berharap malam berjalan dengan sangat lambat.
Agar gue bisa menikmati malam dengan rasa yang lain.
Subuh ini, gue terjaga karena harus menyelesaikan satu beberapa laporan.
Seperti biasa, i'm good at wasting time. So, sepanjang malam, kalo gue tidak sedang mengantuk, kalian akan mendapati gue sedang melakukan hal-hal yang irrelevan dengan tugas gue (salah satunya adalah membuat postingan ini).

Well, malam adalah saat dimana tubuh sudah terlalu lelah dan otak sudah terlalu panas untuk bekerja, sehingga tinggallah afeksi yang dibiarkan berlalu lalang menemani otak yang seringnya tak lagi berpikir jernih. 

Sehari lalu adalah hari yang cukup sangat menyenangkan buat gue.
Bisa dibilang, gue hampir merasakan manic.

Lalu, mungkin subuh ini gue seperti sedang merasakan depresi, karena terlalu banyak memikirkan kesenangan-kesenangan sehari lalu.
Ditambah otak yang tak berpikir jernih.
Dan terbitlah postingan random ini.

Senin, 23 November 2015

Sepucuk surat

"Hari ini saya bertemu dengan seorang anak, balita, di sebuah tempat makan.
Sebut saja dia Aliya, karena memang itu namanya.

Saat bermain sejenak dengannya, saya diajarkan betapa dulu, saat kita kecil, kita bisa bahagia atas hal-hal sederhana.
Dia diajak bermain suatu hal yang sama terus menerus dan dia tidak bosan.

Tapi kita, kita tidak bisa bersyukur.
Diberi sesuatu yang sama, berkata bosan.
Diberi sesuatu yang berbeda, berkata susah."



Sepucuk surat yang mengingatkan kita untuk terus bersyukur.
- 18.11.15 -

Sabtu, 21 November 2015

Minggu yang berat

Seberapa berat bebanmu hari ini?
Sempatkan waktu untuk tersenyum dan bersyukur.

Karena seberat apapun itu, kamu masih bisa melewatinya!
.
.
.

Beberapa minggu ini dapat dikatakan merupakan minggu-minggu yang cukup berat bagi gue.
Namun, di tiap harinya, pasti selalu saja ada yang bisa membuat gue tersenyum.

Dan hal yang membuat gue takjub, 
bahwa sukacita itu, datangnya dari orang-orang yang tak terduga.

.
Gue yakin dan percaya, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menggapai gue.
Dan telingaNya tidak kurang lebar untuk mendengar gue.
Dan hadirNya tidak cukup jauh untuk menghibur gue.

Tapi Dia lebih memilih menggunakan orang-orang disekitar gue, untuk menyadarkan bahwa Dia tidak pernah meninggalkan gue sendirian.
.


"... Sudah, jangan stress lagi yaa. Harus tetap semangat ..." -M
"Mungkin kak Lid lebih butuh bercerita instead of medicine(s)" -M
"Ok, semangat terus seperti jati dirimu yang pantang menyerah" -Mama

Kamis, 05 November 2015

Anugerah & Pengampunan

Letupan Kemarahan

Saya mengucap syukur karena menerima keduanya :)

mengapa selalu merasa tidak?

Jika seseorang bersandar pada dirimu,
kenapa kamu merasa tidak mampu?
.
.
Jika seseorang memilihmu menjadi temannya,
mengapa kamu merasa tidak layak?
.
.
Jika seseorang memiliki pengharapan atasmu,
kenapa kamu tidak memiliki pengharapan atas dirimu?
.
.
Ketika orang lain yakin padamu,
mengapa kamu tidak yakin pada dirimu?

Minggu, 01 November 2015

Setiap manusia adalah tokoh utama dalam jalan cerita hidupnya masing-masing.
.
.
Tapi bahkan, seorang penulis pun pernah kehilangan mood untuk menata ulang tulisannya agar lebih menarik dibaca oleh orang lain.
Dan bahkan, malas menambah tokoh dalam alur ceritanya.

Rabu, 28 Oktober 2015

... 
Karena, sedekat apapun tujuan lu,
kalo ngga berangkat, ya nggak akan nyampe.
- Reza Nangin -

Selasa, 27 Oktober 2015

Kehilangan Kesempatan

Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; 
dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, 
tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
- 1 Kor 13 : 2 -

Senin, 26 Oktober 2015

Akan selalu ada,
orang yang menangis ...

bukan haru karena akhirnya ia memenangkan pertandingan,
tapi sedih karena temannya gagal di pertandingan yang sama.

Kamis, 22 Oktober 2015

#OneFilmADay(OrMore)

Kemarin, bertepatan dengan ulang tahun Sid, gue dan Uti diajak nonton bareng.
Film yang kami tonton adalah ... "The Martian".


Film ini adalah filem yang ...wah... menurut gue.
Durasi filemnya sekitar 2 jam 15 menit, dan konflik sudah terjadi di 2 menit pertama filem!
Sungguh filem yang berbobot *keprokkeprok*

Denger-denger dari temen gue, penulis skrip filem ini adalah seorang awam, yang tidak pernah ke Mars, tidak memiliki pekerjaan sebagai tenaga ahli di NASA, ataupun sejenisnya.
Namun, beliau dapat membuat filem ini begitu nyata, dan sangat berwawasan luas.


Gue takjub karena beliau dapat menggabungkan berbagai disiplin ilmu dalam sebuah filem.

Dan setelah filemnya selesai, gue jadi mikir-mikir...
"Gimana kalo yang tertinggal adalah bukan ahli botani, tapi ahli kimia?"
"Atau gimana kalo yang tertinggal adalah wanita dan bukan pria?"
Pasti jalan filemnya akan cukup berbeda.


Pertanyaan terbesar adalah,
"Bagaimana kalau gue yang tertinggal di Mars sana?"
Gue tidak bisa membayangkan apa yang akan gue lakukan nanti.
Tapi gue dengan senang hati memikirkan petualangan gue nantinya ke atas sana.


#OneFilmADay(OrMore)

Dunia baru

Kemarin, saya akhirnya pergi ke sebuah perpustakaan.
Batu api namanya.
Dimana sudah ada jauh sebelum saya menginjakkan kaki di Jatinangor tercinta ini.
Yang sudah ingin saya sambangi sejak tahun pertama berkuliah.


Berada di dalam kotak berukuran sekitar 2 x 2 meter dengan bedindingkan buku,
membuat saya berasa sedang berada di Eropa bagian Jerman.

Berbincang sejenak dengan sang empunya perpustakaan membuat saya sedikit teringat,
bahwa dulu sekali, saya sempat bercita-cita ingin memiliki perpustakaan sendiri.

Perpustakaan SD saya dulu membuat saya setidak-tidaknya ingin bekerja di perpustakaan kota atau sejenisnya.
Sehingga setiap waktu saya bisa digunakan untuk membaca buku.

Entah kemana menguapnya cita-cita saya itu.
Saat ini, keinginan saya untuk membaca kalah oleh keinginan saya untuk produktif.

Minggu, 18 Oktober 2015

... to distract you from the pain

Congraduation~



Teruntuk dirimu yang mau mendengar dan mendorong dan memberi pandangan dengan sangat bijak
.
Saudara yang sudah lebih dari setahun bertumbuh bersama, 
dengan kesaksian hidup yang sangat memberkati
.
Rekan yang mau saling mengevaluasi dengan kasih,
dan mengajarkan untuk melayani dari hati
.
Kakak yang menunjukkan kasih bukan hanya dari perkataan,
namun juga perbuatan
.
.
.
Aku sangat turut-bersukacita untuk hari bahagiamu

Mendengar dan melihat perjuanganmu selama ini,
aku semakin bersyukur karena mengenalmu
yang mengajarkanku banyak hal.

Kamis, 15 Oktober 2015





Perpisahan adalah sebuah kata yang menyedihkan.
.
.
.
Kadang, karena rasa sedihnya,
aku jadi tak ingin mengizinkan seseorang masuk,
dan membiarkan mereka mengucap selamat tinggal suatu saat nanti.


Senin, 12 Oktober 2015

Naik level!

Sepengamatan gue dalam beberapa minggu ini, kayaknya kelompok bimbingan skrispi gue sedang jadi topik pembicaraan yang hangat di kalangan temen-temen seangkatan...


Kenapa bisa? 
Mungkin karena status LINE yang gue post terkait skripsi, selalu menyedihkan.
- Bimbingan yang berlangsung cukup sering.
- Berdurasi cukup lama.
- Tapi pergerakannya cukup kecil.


Kok bisa?
Yah, gue sudah capek berkali-kali menjelaskan kepada banyak orang, bahwa skripsi gue dikerjakan dengan topik yang sama dengan 2 orang lainnya sehingga pengerjaannya harus berkesinambungan satu sama lain. 
Ditambah lagi setiap kami bekerja sama membantu penelitian dosen, sehingga memang kualitas yang dibutuhkan dari pengerjaan skripsi ini adalah kualitas yang juga harus mumpuni untuk penelitian minimal skala nasional. Jadi semua yang kami lakukan haruslah benar dan sesuai dengan aturan, bahkan melalui revisi berkali-kali.


Kok mau-maunya? 
Yah, selama 4 tahun kuliah, gue ngga pernah menghasilkan apapun. Mungkin ini kesempatan bagi gue buat untuk mengabdikan ilmu gue. (Meskipun gue tidak cukup berilmu dalam bidang ini, seenggaknya gue punya cukup tenaga hehe)



"Skripsi adalah suatu hal yang menjadi momok bagi semua orang. Pengerjaannya tidak mudah, tidak cepat, ditambah besarnya tanggung jawab yang bersifat personal. Maka dari itu, gue tidak mau dibanting cukup lama hanya untuk membuat sebuah penelitian yang asal jadi. Buat apa? Tidak ada bedanya dengan orang-orang diluar sana..." 


"If you're gonna do it, you gonna do it right!"

Setidaknya ada pepatah yang mengatakan bahwa hasil tidak akan pernah menghianati usaha.

Jumat, 09 Oktober 2015

.


Semua orang punya caranya masing-masing untuk berbahagia.

Sebagian berbahagia dengan mencapai apa yang diinginkannya.

Sebagian lainnya, mencoba berbahagia dengan yang tersisa.
.

Dan pada titik tertentu, ketika mereka memikirkannya, mereka akan sadar bahwa bahagia itu adalah semu untuk saat itu.

Ingin "Pulang"


~sometimes, it's not the people who change, 
it's the mask that falls off~
Anonymous

Kamis, 08 Oktober 2015

:)


Aku berterimakasih pada semesta karena telah mengenalkan mereka padaku.
Para kakak bertampang sangar, (super duper mega giga) jahil, tapi juga care dan lembut (hatinya) :p


Yang sudah mau mendengar banyak.
Mau memberi banyak.

Tempat ngadu, dan tempat ngerengek.

Mau berkali-kali menasihati meskipun aku selalu bawel dan ngga mau denger.
Tapi tetep mau menuruti aku yang selalu ngebawelin sama ide-ide yang seringnya ngga pernah dipikir lebih dulu.

MAKASIH!
Untuk tidak banyak berbicara, tapi selalu memberi dukungan dengan selalu hadir.

Jumat, 02 Oktober 2015

Aku mengasihi kalian :)

kalau "aku sayang mereka" terlalu muluk, 
maka akan gue ganti dengan "aku mengasihi mereka"!


Berjalan bersama selama 6 bulan lebih.
Berlari bersama.
Jatuh, lalu bangkit lagi.
Saling back up.
Saling feed back.


Yah, besi menajamkan besi. Dan manusia menajamkan sesamanya.
Evaluasi tidak pernah tidak menyakitkan. 
Tapi karena saling mengingatkan, maka tetap dan terus bertumbuh.

Singkatnya, gue selalu tau mereka ada disana waktu gue ngelakuin kesalahan, dan butuh bantuan.
Tinggal gue yang mau dibantu atau tidak...


Banyak hal yang sebenarnya bisa dipelajari dari setiap pribadinya.
Perjuangannya...
Jatuh bangun mereka masing-masing...
Kesaksian hidup mereka yang sangat memberkati...


Bagi gue, yang notabene orang baru diantara mereka, tidak mudah untuk beradaptasi. 
Hanya bisa mengobservasi dan menerka-nerka bagaimana cara gue bisa masuk ditengah-tengah mereka (karena gue terlalu takut untuk melakukan trial and error).

Namun ternyata, bahkan mereka yang lebih dulu 'mengulurkan tangan' buat gue.
Sehingga akhirnya gue, dengan cukup nyaman, merasa diterima ditengah mereka.

Semester lalu adalah semester yang cukup gue syukuri keberadaannya.
Semua yang terjadi, tidak ada yang gue sesali.
Karena toh, seburuk dan sememalukan apapun pengalaman gue bersama mereka, itu turut andil dalam mendewasakan gue sedemikian rupa.


Jadiii, aku mengasihi kalian, teman-teman.
Terimakasih sudah berjuang bersama dan mau mengajariku banyak hal. :)


Kamis, 01 Oktober 2015

Terimakasih :)



Dear, teman seperjuangan...

Entah sejak kapan frekuensi kita terdiri dari angka yang sama.
Entah sejak kapan semua yang dibicarakan menjadi sejalan.

Mungkin karena usaha yang sama.
Pengorbanan yang sama.
Momen yang sama.
Dan rasa yang sama.


Terimakasih untuk telinga yang selalu mendengar,
dan mulut yang selalu mendukung.




-Yang tidak ada, belum tentu tidak peduli-


[5 Desember 2014.
Ulang Tahun Technotainment yang ke 9] 

Minggu, 27 September 2015

:|

Self control-nya Lidya hari ini (sangat teramat luar biasa) baik.
Sehingga menjadi over-control.

Dan akhirnya banyak yang disesali.
Disesali.
Sesal, dan hanya dipikirkan.


Dan me-repress emosi sekian lama hanya membuat migren semakin parah!

#OneFilmADay(OrMore)

.
.
.
"Kalau memang akhirnya begini, lalu buat apa jerih payahmu selama ini?"

"Cukup!
Kenapa orang yang menyerah harus dimarahi? Memangnya di dunia ini hanya ada orang-orang yang berhasil saja? Makanya mereka yang menyerah harus diejek?
...
Bagiku, begitu susahnya untuk menyerah!"

-Twenty (2015)-


Yah, benar.
Tidak semua orang yang memilih menyerah, hanya karena mereka terlalu takut dan terlalu malas menghadapi konflik.


Namun kadang, mereka sudah terlalu lelah berusaha tanpa didukung. 
Atau akhirnya, mereka berusaha untuk tidak egois.

Dengan mengalah terhadap realita, dan tidak terus menerus mengandalkan impian pada ideologi mereka.


#OneFilmADay(OrMore)

Jumat, 25 September 2015

"Why am I always tired?"

Dalam akun sebuah jejaring sosial, gue melihat sebuah teori yang sepertinya sangat benar adanya.


Gue selalu bertanya-tanya mengenai kelelahan yang selalu gue rasakan di hari libur.
Sedang energi berlimpah yang seringnya gue miliki saat sedang menjalani kegiatan yang juga bejibun.
Jadi ini alasannya...







Kamis, 24 September 2015

Selamat jalan, kak.

Aku benci ketika berita duka muncul di pagi hari.
Seakan turut mengajak untuk terus berduka sepanjang hari.

Padahal, harusnya kita senang bahwa penderitaannya sudah usai. 
dan sudah digantikan dengan kedamaian.


Selamat jalan, kak RG.
Aku berdoa semoga sesak nafasku segera hilang, 
dan tergantikan dengan kelegaan sama seperti setiap doa yang terucap naik.

Rabu, 23 September 2015

Aye Aye, Captain!

Ditengah-tengah diskusi, beliau mengatakan, 
"Saya ingin mengajarkan banyak kepada anak didik saya. Tapi saya butuh waktu lebih lama.
Sedangkan, melihat tuntutan banyak orang, keluarga, pemerintah ...
Cepat lulus berarti memiliki waktu produktif yang lebih banyak untuk berkerja.

Saya (memang) berkontribusi untuk membuat waktu produktif kalian berkurang. Saya mengambil setengah tahun waktu kalian. Tapi, harapan saya, itu berharga. 
...
Dan kalian harus aware terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada diri kalian saat ini!"


Akhir-akhir ini, saya mulai melihat seseorang yang saya segani sebagai seorang manusia apa adanya.
Yang juga penuh dengan kasih. 

Senin, 21 September 2015

(semacam) Review!

Saat ini, lagu-lagu Beethoven sedang mengalun menemani ketak ketik keyboard laptop gue.

Rasanya, ada yang ingin meluap, tapi entah apa.
Seperti bisa memahami isi buku yang sering bikin senyum-senyum sendiri pas bacanya.

Ruri Aprina adalah nama yang asing buat gue.
Beli novel ini juga sebenernya karena melihat sinopsis yang sepertinya cukup ringan buat dibaca.

Kemudian, sampailah pada saat gue membacanya. 
Sepanjang baca hanya bisa senyam senyum ngga jelas karena buku ini termasuk jajaran teenlit yang isinya roman kinyis-kinyis.

Tapi menurut gue, gue bisa seakan-akan beneran pergi ke Wina dan hadir disana, waktu baca novel ini.
Terakhir, pas nyoba dengerin lagu-lagunya Beethoven, yang kerasa adalah rasa sedih dari sisi lain cerita tersebut.

Gue baru bisa bersimpati pada setiap detil ceritanya.
Gue tidak akan menyesal membaca kisah Ravel dan Keyna a.k.a Stanza yang bener-bener menggambarkan dunia yang lugu pada saat gue SD.

Kemudian gue berharap, bahwa dunia tidak sejahat saat ini...

Harga sebuah persahabatan

"Jadi, gimana aku harus membayarnya, Lid?"
.
"Apanya?"
.
"Karena telah merepotkanmu selama ini."
.
"Ah, tidak apa."
Semua sudah dibayar lunas dengan jabat tangan kita 4 tahun lalu.
"Apapun yang tidak kau hargai, akan rusak!
Lihatlah apa yang rusak dalam hidupmu, mungkin karena kau tidak menghargainya"


Ya, sesuatu yang kita hargai, sudah pasti akan kita jaga baik-baik.
Kalau tidak, sudah tentu akan kita biarkan terbengkalai dan hancur.


Mungkin pada titik ini, aku masih menghargai(nya).
Sehingga aku tidak bisa membiarkan(nya) hancur begitu saja.

Tapi, sebuah perjuangan tidak bisa dilakukan sendiri, kan?
Ralat. Mungkin bisa. Tapi lama kelamaan, dia akan ikut hancur karena dibiarkan dan tidak dihargai.


Selama masih ada waktu(nya), kenapa tidak dipelihara dan diberi harga?

Ah, sudahlah.
Memikirkan yang sudah tidak waktunya dipikirkan memang hanya membuat lelah.

Jumat, 18 September 2015

Saran Sayang Seorang Kakak

.
.
.
Kalo kata orang kebanyakan, "sayang ke orang itu 80% aja. Jadi kalo dikecewakan, sakitnya ngga sakit sakit banget."

Tapi kalo mamaku bilang, "sayang sama orang gaboleh setengah-setengah. Sayang sama orang itu harus 100%. Meskipun kalo sakit, sakitnya 100%, tapi itu udah pasti salah kamu."

Jadi, saran aku, kalo sayang ke orang jangan setengah-setengah. :)
.
.
.

Rabu, 16 September 2015

samakah polanya ?

Saya percaya...
Bahwa titik jenuh,
jika dilewati berkali-kali, 
maka ambang batasnya akan berubah.

Saya pernah melaluinya,
sekali dua kali.

Dan sekarang, 
yang tadinya jenuh,
menjadi terbiasa.


Mungkin sekarang,
nanti pun akan terbiasa.

Minggu, 13 September 2015

Dirgahayu!


58 tahun bukanlah usia yang singkat.

Kemarin (11 September 2015), Unpad resmi bertambah tua. 
Dan tepat pada tanggal itu diadakanlah malam apresiasi.

Beberapa dari kami, (Technotainment) kembali dimintai tolong untuk membantu dalam hal per-video-an, dan per-foto-an.


Dengan persiapan kurang dari 3 hari, dengan kesibukan yang cukup sibuk, 
akhirnya pengerjaan video-nya yang penuh dengan kata-kata, 
"eh, ininya kurang pas" atau "eh, fotonya kecepetan", 
diakhiri dengan kata-kata, "... yaudahlahya" HA HA HA
(ampuni kami bang, mba -,-)


Satu yang keinget dari malam itu,
adalah kata-kata dari seorang dosen yang juga panitia ...


"Sukses videonya, keren-keren. Makasi banyak, yaa ..."
"Iya mba, sama-sama."
"Waah, harus diinget-inget nih, kalian. Kalian semua muka-muka komputer ..."
 -,-'  *nggatau harus merespon apa* ...


yaah, seenggaknya TNT tetap produktif!
Meski belum sejalan lagi, 
tapi semoga semua anggotanya tetap cinta seni melukis cahaya dengan caranya masing-masing.

"TNT, (keep) rolling~ action!"
kadang, memang ada kata yang baiknya ditelan saja...

karena memang tak semua kata punya tempat yang sama di bumiku.

Minggu, 06 September 2015

[BOREDOM]


bored/bôrd/adjective
  1. feeling weary because one is unoccupied or lacks interest in one's current activity.

  2. 1. saya merasa bosan melihat laporan skripsi
  3. 2. saya merasa bosan mengerjakan alat ukur ketika lebih dari dua minggu tidak kunjung selesai.

Sabtu, 05 September 2015

sekian :)

Mungkin rahasia bukanlah sebuah rahasia,
apabila kalian mau menyempatkan waktu untuk bertanya.

Dan juga memberi diri untuk mendengarkan.



Sampai saat itu tiba, rahasia hanya akan menjadi sesuatu yang belum terkatakan.

Jumat, 04 September 2015


Sedang ingin berlari.
Mengejar apa yang bisa dikejar.
Mengejar apa yang masih sempat dikejar.

ketika Lidya jumawa...

Ketika Lidya jumawa, 
menjanjikan bahwa dirinya tahan banting.

Lalu semesta seakan mendukung,
untuk membuktikan perkataannya.

Berusaha turut serta untuk membanting tubuh mungil ini,
dengan banyak sekali hal.

Membuatnya terbang, kemudian menjatuhkannya.
Memberikannya rasa takut.
Rasa jemu. Muak. Lelah.



Berusaha meregulasi emosi agar layak disebut orang normal.
Dan meregulasi emosi sangat melelahkan.

Jika boleh,
hanya ingin menjadi Lidya.
Bukan orang normal, bukan orang pada umumnya.

Selasa, 01 September 2015

Setiap orang butuh waktu

Setiap orang butuh waktu yang berbeda-beda untuk mendapatkan suatu pencapaian dalam hidupnya.

Aku butuh 1 bulan untuk belajar jauh dari rumah.
Aku butuh 2 tahun untuk mengerti bahwa manusia bisa digantikan.

Aku butuh 3 tahun untuk belajar menjadi pemimpin.
Aku butuh 4 tahun untuk mendapat pengakuan oleh seseorang.


Aku butuh seumur hidup untuk terus belajar.
Aku butuh seumur hidup untuk terus berkembang.


Yang lain, mungkin mereka butuh waktu lebih singkat.
Atau waktu lebih lama.

Tidak ada yang boleh meremehkan orang lain hanya karena waktu yang berbeda.
Every people need to be appreciated for their effort.

Senin, 31 Agustus 2015

BUKAN SKRIPSI NAMANYA,
KALAU TIDAK SUSAH.

BUKAN LIDYA NAMANYA,
KALAU TIDAK TAHAN BANTING.

Sabtu, 29 Agustus 2015

Bahagia

- Semua orang punya bahagianya sendiri. 
Jika berbicara tentang masa depan, tiap orang punya impiannya sendiri.


Pun ketakutan.
Tiap orang punya alasan untuk tidak melakukan sesuatu.
Atau bahkan untuk melakukan sesuatu. -



Dari bulan lalu, waktu gue balik ke rumah, topik yang paling hangat untuk diobrolin adalah tentang pekerjaan.

Tentang apa yang akan kami kerjakan kelak.
Tentang apa yang akan kami pilih atau yang sudah kami pilih.

Buat gue, gue ingin melakukan sesuatu yang membuat gue bahagia.
Gue ngga ingin jadi mesin uang.
Melakukan sesuatu hanya semata-mata untuk menghasilkan uang.

Menurut gue, usaha yang gue keluarkan untuk bekerja, tidak hanya pantas untuk dibayar dengan kertas rupiah semata.
Tapi juga rasa bahagia.

Rasa lelah gue pantas diganti dengan rasa puas dan bangga.
Waktu dan tenaga yang gue hasilkan, harus diganti dengan rasa nyaman dengan lingkungannya.

Gue bukan robot yang bisa disuruh-suruh.
Manusia adalah yang paling tinggi kodratnya, dari mahkluk ciptaan Tuhan yang lainnya.

Jadi, setidaknya meskipun kita harus hidup dalam realita,
tapi gue juga ngga mau mengenyampingkan ideologi gue. (kalaupun itu bisa disebut ideologi)