Rasanya, ada yang ingin meluap, tapi entah apa.
Seperti bisa memahami isi buku yang sering bikin senyum-senyum sendiri pas bacanya.

Ruri Aprina adalah nama yang asing buat gue.
Beli novel ini juga sebenernya karena melihat sinopsis yang sepertinya cukup ringan buat dibaca.
Kemudian, sampailah pada saat gue membacanya.
Sepanjang baca hanya bisa senyam senyum ngga jelas karena buku ini termasuk jajaran teenlit yang isinya roman kinyis-kinyis.
Tapi menurut gue, gue bisa seakan-akan beneran pergi ke Wina dan hadir disana, waktu baca novel ini.
Terakhir, pas nyoba dengerin lagu-lagunya Beethoven, yang kerasa adalah rasa sedih dari sisi lain cerita tersebut.
Gue baru bisa bersimpati pada setiap detil ceritanya.
Gue tidak akan menyesal membaca kisah Ravel dan Keyna a.k.a Stanza yang bener-bener menggambarkan dunia yang lugu pada saat gue SD.
Kemudian gue berharap, bahwa dunia tidak sejahat saat ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar