Rabu, 29 Oktober 2014

Tidak memikirkan apapun memang menenangkan.
Membuat kita tenang dan diam sejenak.


Tapi, memikirkan orang yang balik memikirkan kita,
itu jauh lebih menyenangkan.

Menyayangi orang yang juga menyayangi kita,
Menghargai orang yang juga menghargai kita.

Kecewa ada karena adanya Bahagia

Ada kalanya kita berbicara,
ada kalanya kita berdiam.

Ada kalanya kita berlari,
ada kalanya kita berjalan.
Ketika kita naik, juga turun.

Ketika kita berusaha mengejar,
atau ketika kita terjatuh dan lelah.


Ada masanya kita menerima,
juga masa ketika kita harus memberi.

Ada masa kita ditarik,
juga masa ketika kita harus mendorong.
Dimana kita menyayangi, juga disayangi.

Dimana kita berkeras maju,
atau dimana kita memutuskan untuk mundur, dan menyerah.

berpacaran (?)

Banyak wanita yang tidak betah menjadi jomblo.
Baru putus beberapa minggu, kemudian sudah dekat dengan lelaki lain, dan tak lama akhirnya berpacaran.

Banyak juga yang merasa merana hanya karena mereka belum punya pacar hingga sekarang.
Bahkan tak sedikit yang mungkin merasa bahwa keadaan mereka saat jomblo dulu sangat mengenaskan, dan mereka bersyukur sudah tidak jomblo lagi.



Tapi, bagi gue, menjadi single adalah kekuatan seorang wanita.
Wanita bisa menjadi independent tanpa adanya lelaki disebelahnya.

Gue merasa, gue bisa menjadi sekuat-kuatnya gue, disaat gue sedang sendiri, dan tidak memiliki seseorang yang dapat menjadi tumpuan gue.
Karena, ketika lu memiliki pacar, lu akan cenderung bersikap lemah di depannya, dan kemudian tidak lagi menjadi wanita yang independent.

Gue bangga masih bisa survive dengan status single ini.
Karena gue tahu, Tuhan sudah menyiapkan yang terbaik bagi gue.
Mungkin, sebelah tulang rusuk gue sedang ditempa agar nantinya layak untuk bersanding dengan gue :)
hahaha :p
gue kangen menulis.
harusnya, blog ini berisi sebagian kisah hidup gue.
tapi semakin hari, isinya adalah tulisan-tulisan ngga jelas, yang bahkan susah dimengerti.

mohon dimaafkan.
Lidya nya lagi mumet.
banyak yang pengen diomongin, tapi gabisa keluar.

Jumat, 17 Oktober 2014

lalui

pernahkah kalian memikirkan, barang sedetik?

KENAPA AKU DISINI?

KENAPA AKU MEMILIH INI?

(dan) KENAPA AKU MASIH BERTAHAN DISINI?



aku pernah, dan semua jawabnya semakin membuatku tetap ingin bertahan.
lebih dari sekedar gunjingan orang mengenai sikap yang aku ambil.
dan lebih dari sekedar saran tanpa makna yang terlontar hanya untuk mengisi ruang. tanpa benar berfungsi adanya.

tak perlu kata memang, karena untuk tahu bagaimana rasanya naik roller coaster, kalian harus melaluinya terlebih dulu.
dan rasa skeptis atau pembatasan diri yang terlalu, sangat disayangkan, akan membuat kalian kehilangan sesuatu yang berharga, tanpa benar-benar merasakannya.


ps :
mungkin akhir-akhir ini sedang tidak bersahabat dengan kata,
karena tidak ada lagi yang pernah terungkap dengan benar.

tentang kata

Kenapa 'kata' bisa dengan gampangnya dilupakan?
atau sengaja dilupakan (?)

'Kata' juga bisa dengan gampangnya diubah, dibuat, dirangkai sedemikian rupa.

'Kata' hanyalah benda mati. objek tumpul.
Tapi bagi sebagian orang, 'kata' bisa digunakan untuk menusuk, menjebak, menyalahkan, dan memanipulasi.

pun 'janji'.

Memang 'kata' belum bisa menjadi sahabat bagi sebagian besar orang.
dan seperti yang pernah disampaikan kepadaku, berkali-kali, jangan pernah terjebak 'kata'. karena kita bukan orang sastra.

Sekian tentang 'kata'.
dari seorang yang bukan pujangga.

Kamis, 16 Oktober 2014

hari ini, hujan.
siapa yang membuat berang?

hingga awan murka dan mengamuk?
meski tak lama.
meski tak tuntas.

Selasa, 14 Oktober 2014

#OneFilmADay(OrMore)

Gue adalah tipe orang yang suka menonton film yang sama berulang kali.
Bahkan ketika gue bosan sekalipun, hanya film yang bisa bantu ngabisin waktu gue.

Beberapa hari yang lalu, gue lagi ngidam nonton film Harry Potter yang pertama.
Pengalaman seorang anak lugu memasuki dunia baru selalu membuat gue takjub.
Sama hal nya dengan film Charlie and The Chocolate factory.

Tapi mungkin lama kelamaan, rasa takjub itu perlahan berkurang.

Mungkin karena itu gue menontonnya berulang kali,
untuk mencari rasa takjub yang sama,
yang sudah pasti tidak bisa gue dapatkan di film tersebut.


#OneFilmADay(OrMore)

ketika kamu sedang marah dan menyesal,

berpikirlah.

Apa yang kamu lakukan sehingga hidupmu seperti ini.

Atau mungkin, 
apa yang tidak kamu lakukan.

Sabtu, 11 Oktober 2014

"iya, malam ini hangat... blablabla..."

"jangan terjebak kata, neng.
(sekali lagi kukatakan) kita bukan orang sastra.
tidak perlu ada yang dihadapi dan ditutupi dengan kata.
biarkan mengalir apa adanya."

"jika yang kau rasa hangat, maka jadilah.
apa yang kau dapat, atau apa yang kau korbankan, itu perkara lain.

jangan ditahan, jangan ditutupi, atau jangan disembunyikan.
hadapi dan jalani."

"hidup bukan untuk membuat orang lain senang, bukan?
tapi bagaimana kamu mendapatkan rasa nyaman untukmu sendiri.
nantinya, semuanya akan kembali padamu.
kamu ingin apa, kemana, dan bagaimana.
mereka hanya memberi saran.
tetapi kamu yang memutuskan.
dan kamu sendiri yang akan merasakan dampaknya."

doa kepada sahabat...

Teruntuk Bapa terkasih,


Tuhan, malam ini rasanya tidak enak.
Engkau yang menuntun jalannya pergi, Engkau juga yang menyertai jalannya pulang.
Malam ini aku berdoa lebih,
kiranya Engkau sudi mengirimkan malaikatMu untuk berjaga disekelilingnya.


Dari anakMu, 
yang berdoa tulus untuk sahabatnya.

Senin, 06 Oktober 2014

Terima kasih, sudah membuatku berani.
Keberanian tidak akan membunuhmu. 
Dia hanya akan membuatmu melihat dunia secara lebih luas.

Molly. Sally. Dan senyum Mommy


Hari ini menyebalkan. Jalanan macet, dan bunyi klakson membuat bising.
Dan Daddy selalu mencandaiku dengan sapaan yang selalu sama, "mana senyumnya gadis kecil Daddy?"
Apasih yang perlu disenyumi? Bukannya menyelesaikan masalah!

Hari ini Mommy belum juga bangun. Tapi aku sudah menyiapkan secangkir jahe hangat beserta bunga lilly kesukaan Mommy. Semoga saat Mommy bangun, ia tersenyum melihatnya. Semoga Mommy cepat bangun! Aku tidak boleh menangis di depan Mommy. 

Bills Bakker hari ini tetap berbau sama. Bau tiramissu. 
Kenapa sih mereka selalu menjual tiramissu di Senin pagi? Baunya mengganggu. Kenapa tidak lemon saja?

Aku senang, Pak Billy sudah mulai membagi-bagikan puding tiramissunya kepada para tetua yang berjalan-jalan di taman sebelahnya. Lihat betapa mereka tersenyum senang melahap puding itu.

Lagi-lagi anak itu terjatuh dan menangis. Kemana sih orang tuanya? Kenapa masih bisa tenang saja melihat Bobby berisik seperti itu? Kota ini semakin berisi orang-orang aneh saja.

Lucu sekali Bobby. Akhirnya dia bisa berjalan 4 langkah sebelum terjatuh.
Aku harus memberi selamat pada Bu Maudy. Sepertinya, aku akan membagi bekal permenku untuk Bobby. 

Aku harus cepat pulang. Mommy menunggu dirumah!
Kenapa kelasnya lama sekali? Aku kangen Mommy.

Asik, sebentar lagi pulang. Mommy sudah bangun belum ya?
Aku mau cerita nanti.

Mommy, aku kesal hari ini tidak ada yang menarik. Kapan Mommy bangun? Aku ingin tertawa bersama Mommy. Aku kangen dongeng lucu Mommy.

Daddy, kapan Mommy bangun? Aku tidak tahu bagaimana caranya membuat Molly kembali tertawa. Hanya Mommy yang bisa. Daddy, aku sudah lelah. Molly selalu sedih. Aku kasihan, Daddy.

Dan Sally mulai terisak.

tentang pria sehari di masa lalu Luna

sosokmu datar dan misterius.
senyummu tipis segaris.
aku bahkan rela menghabiskan uang banyak hanya untuk melihatnya melengkung lebih bulat!

mata yang juga hampir segaris.
wajahmu begitu serius.
seringnya bergerak hanya karena heran. 
mentok-mentok, berkerut dibagian kening.

kau pria yang misterius.
seakan menyimpan banyak hal yang semakin ingin kutahu.

kau pria yang independent.
kesana kemari sendirian, dan tidak tampak kesepian.
atau, kau hanya pintar menutupinya?

kau pria yang tenang. 
auramu menenangkan.
aku bertanya-tanya bagaimana rasanya jika kau tersenyum.

dan sekali ku melihatmu tersenyum hari itu, karena dia.

Dia yang sudah setahun lebih ini mengejarku.
Dia yang membuatku muak dengan segala permainannya dengan para gadis.

...action...

"Ayo dong! Ayo fokus! Fokus!"

"Kita kesini udah berkorban banyak! Ayo dong! Jangan mau kalah. Jangan bengong!"
Semuanya udah berkorban banyak untuk sampai sini. Jangan mengecewakan mereka.

"Maaf. Kita ingin menang. Sekarang kita melihat kebutuhan tim."

"Semuanya berkorban. Yang berkorban bukan hanya yang main. Yang nggak main pun berkorban. 
Gue pengennya, mereka yang belum, besok akan turun."

"Nggakpapa. Nggakpapa kok kalo menang. Aku ingin ikut berkontribusi. Tapi ya,,, gimana"
Nggak semua kemampuanku bisa membantu.

"Kalau kamu kecewa, itu wajar. Kalau kalah, kamu akan ikutan sedih. Kalau memang, kamu akan ikut bahagia.
Kalau kamu denial, rasa kecewa itu akan tetap ada ketika kalah. Tapi rasa bahagia tidak akan ada saat menang. Karena kamu belum merasa menjadi bagian!"

Lu nggak akan tahu rasanya, kalo lu nggak pernah turun.
Dan lu nggak tau rasanya nggak pernah main, ketika lu selalu dipercaya buat turun.

Malam, Tuan dan Nona

Seorang tuan dan nona duduk di pinggir dermaga.
Air menyiprat dan bergoyang-goyang seiring gerakan kaki mereka.
Tawa mereka bahkan mengalahkan pekikan burung pelican yang sedang mencari mangsa.

Mereka seakan tak kehabisan bahan obrolan, meski matahari mulai lelah.
Seketika mereka terdiam, menikmati angin sejuk yang menari memainkan rambut sang Nona
Dalam hati, mereka menyampaikan ucapan selamat tinggal kepada matahari yang mulai segaris dengan laut.


"Nona, apakabar lelakimu?", tanya Tuan menghalau waktu. Dalam hati, ingin rasanya Nona memberi jawaban seperti inginnya Tuan.

Nona hanya tersipu malu sembari melontarkan tanya yang berbeda. "Apa yang akan kita lakukan sehabis ini, Tuan? Aku ingin kita masih tetap bisa bermain." 


"Ya, kita bisa. Kemana Nona ingin pergi? Akan kubawa Nona mengelilingi pekarangan di desa sebelah yang ukurannya membuat kita hampir pingsan menjalaninya. Tapi pilihan yang lebih baik adalah tetap menghabiskan malam disini, bukan? Tuan masih memiliki banyak topik obrolan. Lagipula, Tuan dengar, malam nanti ada ritual yang dilakukan di tepi pantai sana. Sepertinya dermaga ini adalah tempat yang paling elok untuk melihat pemandangan tersebut."


Tanpa pikir panjang Nona menjawab, "Ya, Nona ikut Tuan. Asalkan malam ini menyenangkan". Kemudian lanjut Nona dengan lebih pelan, "Nona tidak peduli lelaki Nona yang sedang sibuk disana. Paling-paling, baru besok dia mengabarkan harinya kepada Nona."

Tuan sedikit muram. Tapi, apalah arti lambang kepemilikan, ketika Tuan bisa bersama Nona malam ini. 
Ya, bagi Tuan, malam ini Tuan menang karena hadir disamping Nona.

"manusia akan menjadi seperti apa yang orang lain inginkan"

... penjelasannya adalah sama dengan bagaimana kita menempatkan diri di depan orang lain.
tentu saja karena kita tahu apa yang orang lain inginkan dari kita.

ketika mereka lebih suka mendengar, maka kita akan lebih banyak bercerita.
ketika mereka adalah pendongeng yang baik, maka kita akan dengan senang hati memasang kedua kuping kita.

lain lagi ketika seseorang sedang emosional dan ingin menumpahkan kekesalannya, kita akan dengan besar hati menjadi samsak baginya, dengan mempertimbangkan alasan yang sangat rasional dari mereka.


tapi setau saya, interaksi sosial berjalan dua arah, bukan?
sehingga, akan ada masanya kita juga menginginkan orang lain untuk jadi seperti apa yang kita butuhkan.
hubungan seperti ini biasanya terjadi pada pasangan. 
misalnya, kita ingin pasangan kita jadi lebih romantis, atau pengertian, atau lebih peka.


mengingat teori di atas, maka akan menjadi wajar ketika kita ingin orang lain menyesuaikan keadaan kita.

tapi saya mengingat ada teori lain yang menjelaskan bahwa "orang akan memperlakukan kita, sama seperti kita memperlakukan mereka".
ketika kita ingin dihargai, maka kita harus menghargai orang lain terlebih dahulu.
jika ingin dikasihi, maka kasihilah mereka yang pernah menyakiti kalian.

dan kalau ingin dimengerti, cobalah lebih dulu mengerti orang lain!


masalah yang sering terjadi adalah ketika kita mengatakan "saya peka, dia tidak", "saya sudah berkorban lebih banyak ketimbang dia", "saya selalu mengerti dia", atau "saya sudah sangat ber-empati kepada masalahnya"; dan rekan lainnya juga mengeluhkan hal serupa.
saya tidak tahu persis ada dimana akar permasalahannya, namun cobalah mulai berkaca.
berkaca dari diri sendiri! 

sudahkah kalian benar-benar melakukan apa yang kalian katakan?
dan tentunya bukan tentang kuantitas, melainkan kualitas.

Minggu, 05 Oktober 2014

Everyone do change! 
Everyone grows up!

You change for two reasons : 
either you learn enough that you want to;
or you've been hurt enough that you have to.



-funnyortruth-

Lidya suka cowo yang ...

(1) Seiman
(2) Pengertian
(3) Memiliki bidang yang ditekuni
(4) Nyambung
(5) Humoris
(6) Kreatif
(7) Bisa bikin nyaman



***
ps : 
Jadi ceritanya anak-anak futsal lagi mainan jodoh-jodohan.
Terus pada bikin daftar 7 kriteria pasangan.

Sebenernya selama ini ngga pernah mikirin kriteria tertentu sih.
Cumaaaan, setelah jungkir balik muter otak, kayaknya ini deh yang paling pas.
(dan paling universal) hahaha
ALLAH tidak sekedar membaca kata-kata.
Dia melihat isi hati kita.

my power!

"Hey, natural giver!
Sayangi diri sendiri dulu, sebelum kamu menyayangi orang lain"

***
Kalimat diatas semacam kekuatan super yang dikasih, tapi gabisa dipake sembarangan ato sesuka hati karena adanya ego.

" waktu akan berjalan terus, kan?
mau tidak mau, suka tidak suka, kamu akan ditelan waktu.
kematian akan datang, sedekat matahari."

-Bang Iqbal-

tenang saja. aku ada.

teman ada bukan untuk menyelesaikan setiap masalah.
tapi, kamu tetap ada saat mereka butuh.

-Bang Iqbal-

Jumat, 03 Oktober 2014

Kemarin, aku menghadapi dunia dengan pesimis.

Sekarang aku sudah pasrah.

Besok, bolehkah aku hanya melakukan hal yang menyenangkan?