Selama beberapa bulan ini, yang gue kerjakan di rumah adalah belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik dan benar.
Menurut gue, belajar mengerjakan tugas-tugas domestik sejak dini cukup penting untuk persiapan berumahtangga kelak.
Tapi, dasar guenya yang bosenan, beberapa minggu mengerjakan rutinitas yang sama membuat gue menjadi sangat pemalas.
Ditambah kecepatan dan keefektivan kerja gue *songong*, maka semua pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dengan lebih cepat.
Maka, jadilah waktu luang gue cukup teramat banyak.
Dan gue bingung mau diisi dengan apa.
Lalu, gue keinget beberapa kejadian yang pernah gue alami di krl dan bis.
Gue melihat bahwa para ibu-ibu, dapat dengan cepat akrab dengan ibu-ibu lain.
Buktinya, setelah 5 sampai 10 menit, mereka--yang tadinya tidak saling kenal--akhirnya bisa ngobrol panjang kali lebar kali tinggi, dan jadilah obrolan yang cukup dalam tentang keluarga mereka masing-masing.
Awalnya gue heran kenapa para ibu-ibu itu bisa dengan mudahnya bercerita dengan orang yang tak dikenal.
Tapi setelah mendalami kegiatan sebagai ibu rumah tangga, gue sedikit banyak bisa menghayati.
Ternyata mereka merasa kesepian sendirian di rumah.
Sebagai wanita yang memang memiliki naluri untuk berbicara lebih banyak ketimbang para pria, wajar saja jika mereka mencari 'teman senasib' di luar sana.
Setelah mengetahui fakta ini, gue semakin sadar betapa para orang tua memang benar merindu saat mereka mengajak anak mereka mengobrol, atau sekadar menanya kabar.
So, sapaan singkat kalian cukup untuk mengusir sepi mereka setelah ditinggal pergi seharian.
Dan kalian baru akan mengerti tentang ini ketika kalian sudah cukup tua dan anak kalian sudah beranjak dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar