Rabu, 28 Oktober 2015

... 
Karena, sedekat apapun tujuan lu,
kalo ngga berangkat, ya nggak akan nyampe.
- Reza Nangin -

Selasa, 27 Oktober 2015

Kehilangan Kesempatan

Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; 
dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, 
tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
- 1 Kor 13 : 2 -

Senin, 26 Oktober 2015

Akan selalu ada,
orang yang menangis ...

bukan haru karena akhirnya ia memenangkan pertandingan,
tapi sedih karena temannya gagal di pertandingan yang sama.

Kamis, 22 Oktober 2015

#OneFilmADay(OrMore)

Kemarin, bertepatan dengan ulang tahun Sid, gue dan Uti diajak nonton bareng.
Film yang kami tonton adalah ... "The Martian".


Film ini adalah filem yang ...wah... menurut gue.
Durasi filemnya sekitar 2 jam 15 menit, dan konflik sudah terjadi di 2 menit pertama filem!
Sungguh filem yang berbobot *keprokkeprok*

Denger-denger dari temen gue, penulis skrip filem ini adalah seorang awam, yang tidak pernah ke Mars, tidak memiliki pekerjaan sebagai tenaga ahli di NASA, ataupun sejenisnya.
Namun, beliau dapat membuat filem ini begitu nyata, dan sangat berwawasan luas.


Gue takjub karena beliau dapat menggabungkan berbagai disiplin ilmu dalam sebuah filem.

Dan setelah filemnya selesai, gue jadi mikir-mikir...
"Gimana kalo yang tertinggal adalah bukan ahli botani, tapi ahli kimia?"
"Atau gimana kalo yang tertinggal adalah wanita dan bukan pria?"
Pasti jalan filemnya akan cukup berbeda.


Pertanyaan terbesar adalah,
"Bagaimana kalau gue yang tertinggal di Mars sana?"
Gue tidak bisa membayangkan apa yang akan gue lakukan nanti.
Tapi gue dengan senang hati memikirkan petualangan gue nantinya ke atas sana.


#OneFilmADay(OrMore)

Dunia baru

Kemarin, saya akhirnya pergi ke sebuah perpustakaan.
Batu api namanya.
Dimana sudah ada jauh sebelum saya menginjakkan kaki di Jatinangor tercinta ini.
Yang sudah ingin saya sambangi sejak tahun pertama berkuliah.


Berada di dalam kotak berukuran sekitar 2 x 2 meter dengan bedindingkan buku,
membuat saya berasa sedang berada di Eropa bagian Jerman.

Berbincang sejenak dengan sang empunya perpustakaan membuat saya sedikit teringat,
bahwa dulu sekali, saya sempat bercita-cita ingin memiliki perpustakaan sendiri.

Perpustakaan SD saya dulu membuat saya setidak-tidaknya ingin bekerja di perpustakaan kota atau sejenisnya.
Sehingga setiap waktu saya bisa digunakan untuk membaca buku.

Entah kemana menguapnya cita-cita saya itu.
Saat ini, keinginan saya untuk membaca kalah oleh keinginan saya untuk produktif.

Minggu, 18 Oktober 2015

... to distract you from the pain

Congraduation~



Teruntuk dirimu yang mau mendengar dan mendorong dan memberi pandangan dengan sangat bijak
.
Saudara yang sudah lebih dari setahun bertumbuh bersama, 
dengan kesaksian hidup yang sangat memberkati
.
Rekan yang mau saling mengevaluasi dengan kasih,
dan mengajarkan untuk melayani dari hati
.
Kakak yang menunjukkan kasih bukan hanya dari perkataan,
namun juga perbuatan
.
.
.
Aku sangat turut-bersukacita untuk hari bahagiamu

Mendengar dan melihat perjuanganmu selama ini,
aku semakin bersyukur karena mengenalmu
yang mengajarkanku banyak hal.

Kamis, 15 Oktober 2015





Perpisahan adalah sebuah kata yang menyedihkan.
.
.
.
Kadang, karena rasa sedihnya,
aku jadi tak ingin mengizinkan seseorang masuk,
dan membiarkan mereka mengucap selamat tinggal suatu saat nanti.


Senin, 12 Oktober 2015

Naik level!

Sepengamatan gue dalam beberapa minggu ini, kayaknya kelompok bimbingan skrispi gue sedang jadi topik pembicaraan yang hangat di kalangan temen-temen seangkatan...


Kenapa bisa? 
Mungkin karena status LINE yang gue post terkait skripsi, selalu menyedihkan.
- Bimbingan yang berlangsung cukup sering.
- Berdurasi cukup lama.
- Tapi pergerakannya cukup kecil.


Kok bisa?
Yah, gue sudah capek berkali-kali menjelaskan kepada banyak orang, bahwa skripsi gue dikerjakan dengan topik yang sama dengan 2 orang lainnya sehingga pengerjaannya harus berkesinambungan satu sama lain. 
Ditambah lagi setiap kami bekerja sama membantu penelitian dosen, sehingga memang kualitas yang dibutuhkan dari pengerjaan skripsi ini adalah kualitas yang juga harus mumpuni untuk penelitian minimal skala nasional. Jadi semua yang kami lakukan haruslah benar dan sesuai dengan aturan, bahkan melalui revisi berkali-kali.


Kok mau-maunya? 
Yah, selama 4 tahun kuliah, gue ngga pernah menghasilkan apapun. Mungkin ini kesempatan bagi gue buat untuk mengabdikan ilmu gue. (Meskipun gue tidak cukup berilmu dalam bidang ini, seenggaknya gue punya cukup tenaga hehe)



"Skripsi adalah suatu hal yang menjadi momok bagi semua orang. Pengerjaannya tidak mudah, tidak cepat, ditambah besarnya tanggung jawab yang bersifat personal. Maka dari itu, gue tidak mau dibanting cukup lama hanya untuk membuat sebuah penelitian yang asal jadi. Buat apa? Tidak ada bedanya dengan orang-orang diluar sana..." 


"If you're gonna do it, you gonna do it right!"

Setidaknya ada pepatah yang mengatakan bahwa hasil tidak akan pernah menghianati usaha.

Jumat, 09 Oktober 2015

.


Semua orang punya caranya masing-masing untuk berbahagia.

Sebagian berbahagia dengan mencapai apa yang diinginkannya.

Sebagian lainnya, mencoba berbahagia dengan yang tersisa.
.

Dan pada titik tertentu, ketika mereka memikirkannya, mereka akan sadar bahwa bahagia itu adalah semu untuk saat itu.

Ingin "Pulang"


~sometimes, it's not the people who change, 
it's the mask that falls off~
Anonymous

Kamis, 08 Oktober 2015

:)


Aku berterimakasih pada semesta karena telah mengenalkan mereka padaku.
Para kakak bertampang sangar, (super duper mega giga) jahil, tapi juga care dan lembut (hatinya) :p


Yang sudah mau mendengar banyak.
Mau memberi banyak.

Tempat ngadu, dan tempat ngerengek.

Mau berkali-kali menasihati meskipun aku selalu bawel dan ngga mau denger.
Tapi tetep mau menuruti aku yang selalu ngebawelin sama ide-ide yang seringnya ngga pernah dipikir lebih dulu.

MAKASIH!
Untuk tidak banyak berbicara, tapi selalu memberi dukungan dengan selalu hadir.

Jumat, 02 Oktober 2015

Aku mengasihi kalian :)

kalau "aku sayang mereka" terlalu muluk, 
maka akan gue ganti dengan "aku mengasihi mereka"!


Berjalan bersama selama 6 bulan lebih.
Berlari bersama.
Jatuh, lalu bangkit lagi.
Saling back up.
Saling feed back.


Yah, besi menajamkan besi. Dan manusia menajamkan sesamanya.
Evaluasi tidak pernah tidak menyakitkan. 
Tapi karena saling mengingatkan, maka tetap dan terus bertumbuh.

Singkatnya, gue selalu tau mereka ada disana waktu gue ngelakuin kesalahan, dan butuh bantuan.
Tinggal gue yang mau dibantu atau tidak...


Banyak hal yang sebenarnya bisa dipelajari dari setiap pribadinya.
Perjuangannya...
Jatuh bangun mereka masing-masing...
Kesaksian hidup mereka yang sangat memberkati...


Bagi gue, yang notabene orang baru diantara mereka, tidak mudah untuk beradaptasi. 
Hanya bisa mengobservasi dan menerka-nerka bagaimana cara gue bisa masuk ditengah-tengah mereka (karena gue terlalu takut untuk melakukan trial and error).

Namun ternyata, bahkan mereka yang lebih dulu 'mengulurkan tangan' buat gue.
Sehingga akhirnya gue, dengan cukup nyaman, merasa diterima ditengah mereka.

Semester lalu adalah semester yang cukup gue syukuri keberadaannya.
Semua yang terjadi, tidak ada yang gue sesali.
Karena toh, seburuk dan sememalukan apapun pengalaman gue bersama mereka, itu turut andil dalam mendewasakan gue sedemikian rupa.


Jadiii, aku mengasihi kalian, teman-teman.
Terimakasih sudah berjuang bersama dan mau mengajariku banyak hal. :)


Kamis, 01 Oktober 2015

Terimakasih :)



Dear, teman seperjuangan...

Entah sejak kapan frekuensi kita terdiri dari angka yang sama.
Entah sejak kapan semua yang dibicarakan menjadi sejalan.

Mungkin karena usaha yang sama.
Pengorbanan yang sama.
Momen yang sama.
Dan rasa yang sama.


Terimakasih untuk telinga yang selalu mendengar,
dan mulut yang selalu mendukung.




-Yang tidak ada, belum tentu tidak peduli-


[5 Desember 2014.
Ulang Tahun Technotainment yang ke 9]