Minggu, 27 September 2015

:|

Self control-nya Lidya hari ini (sangat teramat luar biasa) baik.
Sehingga menjadi over-control.

Dan akhirnya banyak yang disesali.
Disesali.
Sesal, dan hanya dipikirkan.


Dan me-repress emosi sekian lama hanya membuat migren semakin parah!

#OneFilmADay(OrMore)

.
.
.
"Kalau memang akhirnya begini, lalu buat apa jerih payahmu selama ini?"

"Cukup!
Kenapa orang yang menyerah harus dimarahi? Memangnya di dunia ini hanya ada orang-orang yang berhasil saja? Makanya mereka yang menyerah harus diejek?
...
Bagiku, begitu susahnya untuk menyerah!"

-Twenty (2015)-


Yah, benar.
Tidak semua orang yang memilih menyerah, hanya karena mereka terlalu takut dan terlalu malas menghadapi konflik.


Namun kadang, mereka sudah terlalu lelah berusaha tanpa didukung. 
Atau akhirnya, mereka berusaha untuk tidak egois.

Dengan mengalah terhadap realita, dan tidak terus menerus mengandalkan impian pada ideologi mereka.


#OneFilmADay(OrMore)

Jumat, 25 September 2015

"Why am I always tired?"

Dalam akun sebuah jejaring sosial, gue melihat sebuah teori yang sepertinya sangat benar adanya.


Gue selalu bertanya-tanya mengenai kelelahan yang selalu gue rasakan di hari libur.
Sedang energi berlimpah yang seringnya gue miliki saat sedang menjalani kegiatan yang juga bejibun.
Jadi ini alasannya...







Kamis, 24 September 2015

Selamat jalan, kak.

Aku benci ketika berita duka muncul di pagi hari.
Seakan turut mengajak untuk terus berduka sepanjang hari.

Padahal, harusnya kita senang bahwa penderitaannya sudah usai. 
dan sudah digantikan dengan kedamaian.


Selamat jalan, kak RG.
Aku berdoa semoga sesak nafasku segera hilang, 
dan tergantikan dengan kelegaan sama seperti setiap doa yang terucap naik.

Rabu, 23 September 2015

Aye Aye, Captain!

Ditengah-tengah diskusi, beliau mengatakan, 
"Saya ingin mengajarkan banyak kepada anak didik saya. Tapi saya butuh waktu lebih lama.
Sedangkan, melihat tuntutan banyak orang, keluarga, pemerintah ...
Cepat lulus berarti memiliki waktu produktif yang lebih banyak untuk berkerja.

Saya (memang) berkontribusi untuk membuat waktu produktif kalian berkurang. Saya mengambil setengah tahun waktu kalian. Tapi, harapan saya, itu berharga. 
...
Dan kalian harus aware terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada diri kalian saat ini!"


Akhir-akhir ini, saya mulai melihat seseorang yang saya segani sebagai seorang manusia apa adanya.
Yang juga penuh dengan kasih. 

Senin, 21 September 2015

(semacam) Review!

Saat ini, lagu-lagu Beethoven sedang mengalun menemani ketak ketik keyboard laptop gue.

Rasanya, ada yang ingin meluap, tapi entah apa.
Seperti bisa memahami isi buku yang sering bikin senyum-senyum sendiri pas bacanya.

Ruri Aprina adalah nama yang asing buat gue.
Beli novel ini juga sebenernya karena melihat sinopsis yang sepertinya cukup ringan buat dibaca.

Kemudian, sampailah pada saat gue membacanya. 
Sepanjang baca hanya bisa senyam senyum ngga jelas karena buku ini termasuk jajaran teenlit yang isinya roman kinyis-kinyis.

Tapi menurut gue, gue bisa seakan-akan beneran pergi ke Wina dan hadir disana, waktu baca novel ini.
Terakhir, pas nyoba dengerin lagu-lagunya Beethoven, yang kerasa adalah rasa sedih dari sisi lain cerita tersebut.

Gue baru bisa bersimpati pada setiap detil ceritanya.
Gue tidak akan menyesal membaca kisah Ravel dan Keyna a.k.a Stanza yang bener-bener menggambarkan dunia yang lugu pada saat gue SD.

Kemudian gue berharap, bahwa dunia tidak sejahat saat ini...

Harga sebuah persahabatan

"Jadi, gimana aku harus membayarnya, Lid?"
.
"Apanya?"
.
"Karena telah merepotkanmu selama ini."
.
"Ah, tidak apa."
Semua sudah dibayar lunas dengan jabat tangan kita 4 tahun lalu.
"Apapun yang tidak kau hargai, akan rusak!
Lihatlah apa yang rusak dalam hidupmu, mungkin karena kau tidak menghargainya"


Ya, sesuatu yang kita hargai, sudah pasti akan kita jaga baik-baik.
Kalau tidak, sudah tentu akan kita biarkan terbengkalai dan hancur.


Mungkin pada titik ini, aku masih menghargai(nya).
Sehingga aku tidak bisa membiarkan(nya) hancur begitu saja.

Tapi, sebuah perjuangan tidak bisa dilakukan sendiri, kan?
Ralat. Mungkin bisa. Tapi lama kelamaan, dia akan ikut hancur karena dibiarkan dan tidak dihargai.


Selama masih ada waktu(nya), kenapa tidak dipelihara dan diberi harga?

Ah, sudahlah.
Memikirkan yang sudah tidak waktunya dipikirkan memang hanya membuat lelah.

Jumat, 18 September 2015

Saran Sayang Seorang Kakak

.
.
.
Kalo kata orang kebanyakan, "sayang ke orang itu 80% aja. Jadi kalo dikecewakan, sakitnya ngga sakit sakit banget."

Tapi kalo mamaku bilang, "sayang sama orang gaboleh setengah-setengah. Sayang sama orang itu harus 100%. Meskipun kalo sakit, sakitnya 100%, tapi itu udah pasti salah kamu."

Jadi, saran aku, kalo sayang ke orang jangan setengah-setengah. :)
.
.
.

Rabu, 16 September 2015

samakah polanya ?

Saya percaya...
Bahwa titik jenuh,
jika dilewati berkali-kali, 
maka ambang batasnya akan berubah.

Saya pernah melaluinya,
sekali dua kali.

Dan sekarang, 
yang tadinya jenuh,
menjadi terbiasa.


Mungkin sekarang,
nanti pun akan terbiasa.

Minggu, 13 September 2015

Dirgahayu!


58 tahun bukanlah usia yang singkat.

Kemarin (11 September 2015), Unpad resmi bertambah tua. 
Dan tepat pada tanggal itu diadakanlah malam apresiasi.

Beberapa dari kami, (Technotainment) kembali dimintai tolong untuk membantu dalam hal per-video-an, dan per-foto-an.


Dengan persiapan kurang dari 3 hari, dengan kesibukan yang cukup sibuk, 
akhirnya pengerjaan video-nya yang penuh dengan kata-kata, 
"eh, ininya kurang pas" atau "eh, fotonya kecepetan", 
diakhiri dengan kata-kata, "... yaudahlahya" HA HA HA
(ampuni kami bang, mba -,-)


Satu yang keinget dari malam itu,
adalah kata-kata dari seorang dosen yang juga panitia ...


"Sukses videonya, keren-keren. Makasi banyak, yaa ..."
"Iya mba, sama-sama."
"Waah, harus diinget-inget nih, kalian. Kalian semua muka-muka komputer ..."
 -,-'  *nggatau harus merespon apa* ...


yaah, seenggaknya TNT tetap produktif!
Meski belum sejalan lagi, 
tapi semoga semua anggotanya tetap cinta seni melukis cahaya dengan caranya masing-masing.

"TNT, (keep) rolling~ action!"
kadang, memang ada kata yang baiknya ditelan saja...

karena memang tak semua kata punya tempat yang sama di bumiku.

Minggu, 06 September 2015

[BOREDOM]


bored/bôrd/adjective
  1. feeling weary because one is unoccupied or lacks interest in one's current activity.

  2. 1. saya merasa bosan melihat laporan skripsi
  3. 2. saya merasa bosan mengerjakan alat ukur ketika lebih dari dua minggu tidak kunjung selesai.

Sabtu, 05 September 2015

sekian :)

Mungkin rahasia bukanlah sebuah rahasia,
apabila kalian mau menyempatkan waktu untuk bertanya.

Dan juga memberi diri untuk mendengarkan.



Sampai saat itu tiba, rahasia hanya akan menjadi sesuatu yang belum terkatakan.

Jumat, 04 September 2015


Sedang ingin berlari.
Mengejar apa yang bisa dikejar.
Mengejar apa yang masih sempat dikejar.

ketika Lidya jumawa...

Ketika Lidya jumawa, 
menjanjikan bahwa dirinya tahan banting.

Lalu semesta seakan mendukung,
untuk membuktikan perkataannya.

Berusaha turut serta untuk membanting tubuh mungil ini,
dengan banyak sekali hal.

Membuatnya terbang, kemudian menjatuhkannya.
Memberikannya rasa takut.
Rasa jemu. Muak. Lelah.



Berusaha meregulasi emosi agar layak disebut orang normal.
Dan meregulasi emosi sangat melelahkan.

Jika boleh,
hanya ingin menjadi Lidya.
Bukan orang normal, bukan orang pada umumnya.

Selasa, 01 September 2015

Setiap orang butuh waktu

Setiap orang butuh waktu yang berbeda-beda untuk mendapatkan suatu pencapaian dalam hidupnya.

Aku butuh 1 bulan untuk belajar jauh dari rumah.
Aku butuh 2 tahun untuk mengerti bahwa manusia bisa digantikan.

Aku butuh 3 tahun untuk belajar menjadi pemimpin.
Aku butuh 4 tahun untuk mendapat pengakuan oleh seseorang.


Aku butuh seumur hidup untuk terus belajar.
Aku butuh seumur hidup untuk terus berkembang.


Yang lain, mungkin mereka butuh waktu lebih singkat.
Atau waktu lebih lama.

Tidak ada yang boleh meremehkan orang lain hanya karena waktu yang berbeda.
Every people need to be appreciated for their effort.