Jatuh cinta tak sesederhana jatuh kemudian mencinta.
Jatuh membutuhkan usaha.
Usaha yang sama dengan masa benda dan gravitasi.
Bangkit pun.
Mencinta juga butuh usaha.
Usaha yang sama dengan yang kita beri dan yang kita dapat.
Melepas pun.
Kalau tak ada usaha, tak mungkin akan jatuh.
Dan kalau tak jatuh, tak menancap dalam.
Kalau tak menancap dalam, tak ada sakit yang dirasa.
Kalau tak sakit, akan dengan mudah kita melepas rasa itu.
Jadi bagiku, jatuh cinta membutuhkan usaha.
Usaha untuk mendekat.
Usaha untuk berdiam dan mengenali rasa.
Usaha untuk menyebut namanya dalam tiap doa malam.
Usaha untuk mengejar, dan menyampaikan maksud.
Juga usaha untuk menerima keputusan bersama.
Makanya namanya jatuh cinta, dan ada rasa sakit didalamnya.
Selasa, 26 Mei 2015
Jumat, 15 Mei 2015
#OneFilmADay(OrMore)
Yeay, udah lama nggak posting sesuatu nih disini :D
maklum orang sibuk hehe
Jadi ceritanya, beberapa minggu yang lalu, gue abis nonton sebuah film yang seruuuuu bangettt!
AVENGERS 2 : AGE OF ULTRON
Menurut gue, music director-nya keren abis. Entah beliau yang terlalu pinter, ato emang efek sound system di bioskop, tapi pas nonton film ini tuh berasa capeknya.
Beliau bisa bikin penonton ngerasa capek, bahkan pas baru masuk prolog ._.
Terus, ditebus dengan beberapa lagu-lagu lulaby buat Hulk, yang ngaruh juga ke penonton.
Bahkan sejam setelah gue kelar nonton film ini, capeknya ngga ilang-ilang.
Berasa ikut perang, berasa ikut tegang, berasa ikut lega.
Mungkin ada beberapa orang yang nggak ngerti sama filmnya dan bilang filmnya kurang menarik.
Tapi menurut gue, film ini sangat menarik, dan plot twist-nya keren. Bisa sih sok-sokan nebak ini itu, tapi ternyata endingnya lebih tidak tertebak dari yang sudah ditebak-tebak. haha
Dan kerasanya sih alus banget tuh transisinya, nggak patah.
Kalo kata gue sih, ngga seru kalo udah googling tentang filmnya duluan. Nggak berasa deg-degannya. :p
#OneFilmADay(OrMore)
Minggu, 10 Mei 2015
BUKAN.titik.jenuh.!
Tak kuingat berapa malam yang dihabiskan tanpa lelap, hanya untuk mengejar garis waktu.
Kaki yang sakit hasil berjalan sekian belas kilometer.
Punggung yang linu mengangkat beban sekian kilogram.
Pundak yang lelah dipaksa tegak entah sekian lama.
Mata yang panas tak kunjung terkatup.
Semua hanya demi mengejar waktu.
***
Kemudian, datanglah sebuah peringatan.
"Dia tak menjanjikan kita akan bersenang-senang saat mengikut-Nya.
Memikul salib dan menyangkal diri, itu adalah suatu keharusan.
Tak mudah memang.
Tapi satu janji-Nya, semua akan indah pada waktu-Nya."
***
satuan waktu yang dipakai secara berbeda.
satuan waktu yang perbedaannya cukup signifikan.
dan satuan waktu yang hasilnya pun jelas terlihat bedanya.
Ini bukan titik jenuhku.
Aku tak selemah ini, dapat jenuh hanya karena rutinitas yang tidak rutin.
Aku tidak lemah. Pernah melewati yang lebih menjemukan, bukan?
Aku hanya lelah.
Hanya butuh fight mode diubah ke flight mode untuk sementara.
Tapi rasanya tak perlu kuubah.
Karena harus kubersiap, untuk menyambut Sang Empunya waktu, yang tetap memegangku dari belakang.
Langganan:
Komentar (Atom)
