Rabu, 27 November 2013

it's me :)

Sabtu lalu, ada kegiatan kampus bersama dengan alumni yang mengharuskan saya membawa sebuah benda atau foto yang sangat berarti dan menggambarkan diri saya.
lalu tanpa berpikir panjang, langsung aja saya bawa sebuah foto yang sangat saya kenal baik.

ki-ka : Ka Isty, Anes, Lidya

Foto ini :D
Saya merasa sangat senang dengan foto ini. Kenapa? Karena menurut saya, saya masih sangat berbahagia saat foto ini di ambil.
Saya baru memiliki dua orang saudara, seorang kakak perempuan, dan seorang yang lain adik laki-laki.

Saat itu, saya masih sangat kecil untuk dapat mengingat kejadian-kejadian yang saya alami. Cuma, saya cukup tahu bahwa keuangan keluarga saya dapat dikatakan menengah kebawah. Ditandai dari, sangat jarangnya (baca : hampir tidak pernahnya) keluarga kami pergi ke mall, atau sekedar berjalan-jalan di tempat-tempat elit. 

Saya masih sangat ingat waktu saya kecil, ayah saya hanya memiliki satu vespa tua yang dapat dibilang sudah butut. Setiap kami ingin pergi ke gereja, adik saya yang masih sangat kecil digendong oleh mama di belakang. Sedangkan saya dan kakak saya harus cukup puas dengan berdiri di jok depan vespa tersebut selama perjalanan. Namun dasar saya punya jiwa petualang yang tinggi saat kecil, saya tidak malu, malah berteriak kesenangan sambil tertawa-tawa selama perjalanan dengan kakak saya, sambil melihat sekeliling. 

Saya juga ingat ketika saya sangat senang hanya karena dapat bermain dengan sapu di dalam rumah, atau menjelajahi tumpukan batu bata yang sudah dibuat sebagai rangka sebuah rumah. Membayangkan kami berperan sebagai detektif dan menjelajah rumah tersebut dan mencari tempat-tempat bersembunyi di dalamnya.

Saya tidak ingat banyak masa kecil saya. Yang saya tahu, dari dulu saya sudah mandiri. Disaat teman-teman yang lain harus ditunggui oleh orang tuanya saat menduduki bangku TK, saya dapat pulang pergi jalan kaki sendirian ke TK saya yang berjarak kurang lebih 2 kilo dan melewati jalan raya. Disaat yang lain hanya ingin bermain-main di bangku TK A, saya sudah belajar menulis tegak bersambung dan berkali-kali mendatangi guru saya agar saya dapat segera naik ke kelas TK B.

Saya sangat bersyukur atas apa yang saya miliki sejak dulu. Mungkin itu sebabnya, hingga saat ini saya tidak pernah menuntut banyak hal kepada kedua orang tua saya. Saya mengerti bagaimana perjuangan mereka sudah cukup berat, bahkan ketika ditambah dua orang anak lagi. Maka dari itu, foto ini sangat berkesan.


Saya, saat usia segitu sangat senang dengan hanya bermain-main dengan sapu; namun anak zaman sekarang di umur segitu bahkan belum tentu puas dapat bermain-main dengan gadget super canggih mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar