Kamis, 28 November 2013

selagi ada kesempatan

Gue tipe orang yang pengen nyoba ini itu.
tapi sayangnya, waktu gue masih kecil, orang tua gue ngerasa kalo hal-hal yang gue pengenin itu gak semua perlu di dukung, karena terlalu tidak masuk akal.

alhasil, waktu gue kuliah dan jauh dari orang tua,
yaudah deh gue coba aja ikutin semua kegiatan yang pengen gue ikutin.

gue punya minat sama kamera, yaudah ikut Technotainment (Kelomopok Kegiatan di kampus yang berkecimpung di bidang fotografi, desain grafis dan sinematografi)

gue punya basic (yang terlalu basic) untuk main gitar, dan pengen belajar banyak biar bisa pelayanan, yaudah gue masuk musik. yang ujung-ujungnya ngegantung sampe sekarang

gue mau belajar nge-dance, yaudah ikutan Padja Dance, yang cuman bertahan 1 bulan -.- karena beda aliran

gue pengen bisa olah raga biar keliatan jagger, yaudah ikutan futsal. 
lalu dengan ngasal-nya, memilih menjadi striker padahal waktu itu sama sekali gabisa main bola -.-

gue pengen bisa memiliki kemampuan bersosialisasi yang baik dan kenal sama banyak orang, yaudah gue nyoba daftar BEM. yang sama ngasalnya karena sebenernya dari awal gue bukannya orang yang gaul-gaul amat kayak kebanyakan orang yang masuk Departemen Minat-Bakat.

dulu sebenernya gue hanya pengen nyoba-nyoba berdasarkan minat kesukaan.
dari situ, gue ketemu banyak orang yang sangat adore-able
yah, sampe sekarang bahkan gue masih kagum sama mereka. 

terus lalu, satu dua tahun udah lewat, dan gue masih belum puas.
masih banyak yang belum gue coba.
bahkan menentukan satu dari enam jurusan yang ada aja gue belum lulus.

di tahun ketiga ini gue sempet melakukan kilas balik ke belakang.
apa sih yang kurang? kenapa gue belum juga puas mencoba-coba?
terus gue tahu satu hal ...
THAT I HAVE EVERYTHING I EVER WANTED 

dan gue tetap belum puas karena gue hanya berjalan mengikuti apa yang gue pengen tanpa pernah menetpapkan titik akhir atau titik tertinggi pencapaian gue.

oke, mulai sekarang gue akan mulai memikirkannya.

Rabu, 27 November 2013

Merindu

Judul diatas ngga bisa lepas dari gue kayaknya. haha
apa yang gue rindukan?

gue merindu masa-masa dulu, dimana gue masih sangat polos saat masuk ke Fapsi Unpad,
lalu ketemu sama banyak senior, yang ngasih banyak pelajaran, pengalaman, juga kenangan yang tak tergantikan sama sekali.

gue merindu ketika gue datang, dan tidak harus memikirkan banyak hal.
ketika gue hanya tahu sedikit, berjalan, dan hanya takut sedikit.

gue merindu semua orang, tempat, dan kenangan yang membuat gue menjadi seperti sekarang ini.

tapi, gue juga merindu.
menjadi sosok seperti mereka yang selalu gue bangga-banggakan.

gue merindu ketika gue bisa tahu banyak, berjalan, dan meski takut banyak, tapi tetap lanjut berjalan.

merindu, kapan saatnya gue bisa menjadi seperti mereka,
dan menjadi sosok yang diidam-idamkan oleh orang lain.
sosok yang bisa memberikan banyak pengalaman dan pelajaran berharga.
sehingga akhirnya nanti akan ada gue gue yang lain,
yang kemudian melahirkan orang-orang dengan semangat yang seperti gue saat dulu.


" ya kapan lagi? kalo lu maunya masih disuapin, masih ditarik-tarikin, masih ingin dimengerti.malu dong sama umur. malu sama pengalaman dan pembelajaran yang udah lu dapet.sekarang ya gantian. saatnya lu yang maju dan merangkul adik-adik lu.mengerti dan menarik adik-adik lu.KALO BUKAN ANGKATAN LU, SIAPA LAGI? " - seorang senior 
 

it's me :)

Sabtu lalu, ada kegiatan kampus bersama dengan alumni yang mengharuskan saya membawa sebuah benda atau foto yang sangat berarti dan menggambarkan diri saya.
lalu tanpa berpikir panjang, langsung aja saya bawa sebuah foto yang sangat saya kenal baik.

ki-ka : Ka Isty, Anes, Lidya

Foto ini :D
Saya merasa sangat senang dengan foto ini. Kenapa? Karena menurut saya, saya masih sangat berbahagia saat foto ini di ambil.
Saya baru memiliki dua orang saudara, seorang kakak perempuan, dan seorang yang lain adik laki-laki.

Saat itu, saya masih sangat kecil untuk dapat mengingat kejadian-kejadian yang saya alami. Cuma, saya cukup tahu bahwa keuangan keluarga saya dapat dikatakan menengah kebawah. Ditandai dari, sangat jarangnya (baca : hampir tidak pernahnya) keluarga kami pergi ke mall, atau sekedar berjalan-jalan di tempat-tempat elit. 

Saya masih sangat ingat waktu saya kecil, ayah saya hanya memiliki satu vespa tua yang dapat dibilang sudah butut. Setiap kami ingin pergi ke gereja, adik saya yang masih sangat kecil digendong oleh mama di belakang. Sedangkan saya dan kakak saya harus cukup puas dengan berdiri di jok depan vespa tersebut selama perjalanan. Namun dasar saya punya jiwa petualang yang tinggi saat kecil, saya tidak malu, malah berteriak kesenangan sambil tertawa-tawa selama perjalanan dengan kakak saya, sambil melihat sekeliling. 

Saya juga ingat ketika saya sangat senang hanya karena dapat bermain dengan sapu di dalam rumah, atau menjelajahi tumpukan batu bata yang sudah dibuat sebagai rangka sebuah rumah. Membayangkan kami berperan sebagai detektif dan menjelajah rumah tersebut dan mencari tempat-tempat bersembunyi di dalamnya.

Saya tidak ingat banyak masa kecil saya. Yang saya tahu, dari dulu saya sudah mandiri. Disaat teman-teman yang lain harus ditunggui oleh orang tuanya saat menduduki bangku TK, saya dapat pulang pergi jalan kaki sendirian ke TK saya yang berjarak kurang lebih 2 kilo dan melewati jalan raya. Disaat yang lain hanya ingin bermain-main di bangku TK A, saya sudah belajar menulis tegak bersambung dan berkali-kali mendatangi guru saya agar saya dapat segera naik ke kelas TK B.

Saya sangat bersyukur atas apa yang saya miliki sejak dulu. Mungkin itu sebabnya, hingga saat ini saya tidak pernah menuntut banyak hal kepada kedua orang tua saya. Saya mengerti bagaimana perjuangan mereka sudah cukup berat, bahkan ketika ditambah dua orang anak lagi. Maka dari itu, foto ini sangat berkesan.


Saya, saat usia segitu sangat senang dengan hanya bermain-main dengan sapu; namun anak zaman sekarang di umur segitu bahkan belum tentu puas dapat bermain-main dengan gadget super canggih mereka.

Senin, 25 November 2013

#OneFilmADay(OrMore)

gue baru kelar nonton sebuah film, judulnya "Love Me if You Dare"

awal pertama kali buka file filmnya, gue ngerasa agak-agak terganggu dengan audio yang mengeluarkan bunyi latino gitu-gitu.
tapi berhubung main cast nya cakep, yaudahlah yaa.

inti ceritanya tentang dua orang anak yang memainkan permainan 'Dare or not dare'.
pas ngeliat jalan ceritanya, greget sendiri mereka seseru itu mainan sampe nggak liat sekeliling.
tapi di ending, akhirnya filmnya tetap gak ketebak endingnya gimana ... :|

but, it's the sweetest love story i ever seen.

Dare or not dare. Watch this movie!

#OneFilmADay(OrMore)

Jumat, 22 November 2013

#OneFilmADay(OrMore)

   Kemarin, akhirnya setelah seminggu lebih gue tidak mengikuti jadwal nonton malam clique gue, kami kembali menonton di basecamp. 

   Filmnya berkisah tentang seorang gadis yang berbohong tentang hidupnya.
   awalnya memang hanya karena kejengkelan terhadap temannya.
   
   Namun setelah itu, kebohongan kembali dilakukan untuk membantu orang lain menyelesaikan masalah mereka. 

   Awalnya semua senang. Mereka tidak lagi dianggap sebagai orang nomor dua yang dipandang sebelah mata. Namun sampailah kepada ketika gadis ini kehilangan orang-orang yang disayanginya. Mereka meninggalkannya karena kebohongan yang sudah dilakukan oleh si gadis ini.

   Namun yang paling manis dalam film ini adalah, seorang pemuda yang dengan gentlenya berani menyayangi gadis ini dengan segala kebohongan yang sudah dia lakukan.

   :) ingatlah, dalam segala keburukan yang telah kamu lakukan, pasti ada satu yang bisa kamu syukuri :)


#OneFilmADay(OrMore)

Alam. Gitar. dan Nyawa Sang Penulis.

dari sebulan yang lalu, gue sudah excited untuk mengikuti sebuah kegiatan kampus yang namanya BSOT (Basic Skill Organization Training).
selain karena temen gue jadi panitianya, gue juga merasa akan keren kalau gue dapet ilmu yang seharusnya gue miliki juga sebagai organisator.

kegiatannya di adakan di Sumedang, menginap 3 hari 2 malam di Asrama Haji.
yang paling berkesan buat gue adalah hari pertama.
peserta diminta untuk mengenakan pakaian rapi (berkerah) dan bersepatu.
diharapkan ini itu, dengan isu-isu pembicara yang tegas dan strict.

lalu gue akhirnya berusaha untuk tidak takut haha
dan benar saja. 
orang yang gue temui sangat menarik dan menggugah.

beliau menarik hari para peserta dengan suara, gitar, dan kemampuan penekanan nadanya yang cemerlang.
gue terbawa suasana.
beliau banyak bercerita tentang kehidupan zaman dulu disaat beliau masih muda, dan sering naik gunung.

menyenangkan melihat bagaimana seseorang belajar dari alam dan mengukirnya dalam sebuah lagu.

belajar bagaimana mencintai kata, diuntai dan dipadu dengan irama.
belajar mencintai kata dengan luapan emosi.

mendengar lagu-lagu yang maknanya berbeda jika diartikan hanya oleh kacamata orang awam.
Hymne UNPAD. Mentari. Mars Wanadri. Burung Camar. 
Abah Iwan dan semangatnya membuat gue salut dan takjub akan beliau.

Terimakasih, Abah. :)

#skeptis

tidak ada cara lain bagi orang skeptis.

lebih baik berdiri dengan kaki sendiri dan struggling dengan dunia penuh pisau belati.

daripada percaya dan malah disakiti kepercayaannya oleh orang-orang munafik,

yang tidak bisa empati dan hanya ingin dimengerti oleh orang lain.

...

KENAPA ada ketidak-MAU-an disaat
ADA ke-MAMPU-an?

mungkin sekarang adalah zaman BOSENAN. dimana orang-orangnya lebih memilih MENINGGALKAN disaat sudah MENDAPAT.
#SKEPTIS

temanmu alasannya

kita harus bersyukur, 
tidak semua orang bisa dibahagiakan 
hanya dengan menonton film bersama-sama. 
-Aulia Fairuz


that's why makan "milo gosok" rame-rame lebih seru dari pada makan KFC sendirian di kamar.

memoar

gue suka foto.
gue suka mengutak-atik kamera dengan kemampuan gue yang sangat minim, dan menghasilkan sesuatu yang tidak biasa.
gue suka mengambil gambar orang lain, terutama candid.

terlebih,
gue suka mengabadikan moment yang gue lewati dengan orang lain.
moment ketika mereka tersenyum, tertawa, menangis, bergembira.

gue suka mengabadikan benda-benda yang gue dapet.
"yakult, kopi", karcis bioskop dan banyak hal.

gue suka mengabadikan tempat-tempat yang bersejarah bagi gue.
tempat dimana gue pernah datangi dan tinggali saat liburan.


source : http://www.creativesprint.com/theme.php?themeid=3

namun, ada kalanya kita tidak ingin kenangan-kenangan itu terpotret dan membuat kita mengingat-ingat masa lalu. 

yah, masa lalu memang adalah sesuatu yang membentuk kita hingga saat ini.
tapi, bolehkah mereka hanya menjadi kenangan?
yang hanya gue, mereka, dan Dia yang tahu bagaimana jingganya kenangan itu.

Kamis, 21 November 2013

GO RIGHT OR GO LEFT.

karena dalam setiap pilihan, pasti ada yang kita lepaskan.
dalam setiap keputusan, ada pertimbangan.
dan dalam setiap kesalahan, ada tanggung jawab.

Senin, 11 November 2013

gadis antah berantah

alkisah, hiduplah seorang gadis di negeri yang antah berantah.
hidupnya dipenuhi pengalaman pergi berpindah-pindah dari negeri kelahirannya.
mencoba mengarungi lautan yang luas dan hutan yang lebat.

lalu, suatu saat, ada kompetisi yang berjudul "kontak hati 4 detik".
dimana semua pesertanya berlomba-lomba untuk mencari ketukan hati di setiap tatapan mata berdurasi 4 detik.

awal perlombaan, semua peserta langsung berbondong-bondong semangat meramaikan arena pertempuran.
dengan cepat mereka mengitari arena, mencari mangsa.

mereka sibuk sendiri-sendiri, menunjukkan kebolehan masing-masing.
tapi satu yang mereka tak pernah sadari.
gadis dari antah berantah tersebut, berjalan selelet siput.
mencoba menghindari mata-mata mangsa, dan berharap ada yang menyelamatkannya dari situasi yang sangat tak enak ini.

sekali dua kali gadis antah berantah itu mencoba menatap para mangsa.
satu .. dua .. ah, tidak bisa.
selalu saja berhenti di detik ke dua.

setelah selesai, banyak wartawan yang mewawancarai gadis antah berantah ini.
mereka menyerbu, satu-satunya peserta yang tak memenangkan satu mangsa pun.

jawab si gadis, "saya takut. saya takut tak bisa berhenti di detik ke empat. saya takut, jika saya tak bisa berhenti, saya akan tersakiti. dan saya tak akan bisa menghentikan, apapun. siapapun. bahkan diri saya sendiri. jadi, daripada saya terluka karena membuka hati dan merasakan kesenangan semu, lalu akhirnya terlena dan tersakiti; lebih baik saya tidak pernah membukanya sama sekali."

Rabu, 06 November 2013

tentang kerutan

bukan, bukan.
maksud gue bukan kerutan yang menandakan penuaan dini ato apapun.
tapi lebih ke kerutan di dahi yang muncul saat gue sedang berpikir (entah itu keras atau tidak)

jadi tadi, saat chit chat singkat dengan seseorang, dia bertanya (dengan banyak sekali gubahan)
"kamu berubah. dulunya kamu hanya seorang anak manis yang (terlihat) kalem, lemah dan nurut-nurut aja. tapi tetep penuh senyum. sekarang, semakin meningkatnya tanggung jawabmu, kamu berubah menjadi sosok yang jauh lebih kuat, tangguh, tegas, dan kaku. senyummu menghilang. tergantikan kerutan di dahi kapanpun itu, terutama saat kamu sedang mikir."

lalu teringat teguran lainnya, "Lid, senyum, Lid. keningnya dijaga, jangan berkerut."
atau dalam situasi lain dimana, "wah, Lidya sekarang sibuk euy. keningnya aja selalu mengkerut mikirin ini itu."

haha i swear, kerutan-kerutan itu hadir tanpa disadari, dan tanpa dimaksudkan.

ps : btw dari chit chat hari ini menyadarkan gue tentang suatu hal yang tak terpikirkan, namun sudah lama dirasakan. terimakasih :)

#OneFilmADay(OrMore)

Jadi kemaren siang ceritanya karena ngga ada kerjaan, gue nonton film (lagi)
film yang kemaren gue tonton mengisahkan tentang kenakalan remaja yang jual diri buat biaya hidup keluarga mereka.

hm, sebenernya ngga sebegitu buruknya kok ceritanya.
ada pembelajaran yang bisa di dapet.

dari situ, ada satu poin manis yang mau gue kutip,
"seberapapun bersalahnya (atau tidak) lu di depan orang lain, masih ada seorang cowok yang emang tulus (harusnya) sayang sama lu tanpa nanya-nanya latar belakang keluarga lu."
yaaah, just the way you are lah yaa 
:) 


#OneFilmADay(OrMore)


Senin, 04 November 2013

#OneFilmADay(OrMore)

subuh ini gue habiskan dengan menonton film "Love" (2008) berdurasi 2 jam dari Kabir Bhatia.
filmnya semacam rectoverso gitu sih.
omnibus iya, cinta-cintaan juga iya.

tapi rasa yang didapet waktu nontonnya beda.
lebih nyatu, lebih dalem, lebih dapet.
coba deh ditonton.

nggak bikin nangis, nggak.
cuman, kita jadi tahu apa itu artinya cinta, lebih dalam.
:)


#OneFilmADay(OrMore)

bertahan karena suka

Saya tidak menyukai sesuatu 
karena saya sudah lama disana. 

Namun, saya bertahan hingga saat ini 
karena saya memang suka.

#OneFilmADay(OrMore)

Jadi hari ini, gue memutuskan untuk menghabiskan hari libur gue dengan bangun siang dengan kepala yang sangat berat dan menonton film.
mulai dari ftv omnibusnya cornetto, lalu ftv "kembali ke sekolah", "the perfect boyfriend", film "notting hill" dan ftv "realita cinta dan fotocopy".

yah, kebanyakan memang ftv.
sinetronnya anak muda jaman gue remaja. *emang sekarang engga?

lalu kalo pada nanya, kenapa gue lebih suka streaming film-film Indonesia,
jawabannya adalah karena suatu hari nanti, gue pengen ikut memjukan kancah perfilm-an Indonesia. 
dan salah satu usahanya adalah dengan mengerti film-film yang sekarang beredar.
*keprokkeprok*

boong deeng. haha itu emang salah satu alesannya.
tapi salah lain alesannya adalah, karena menurut gue film-film Indonesia masih sangat mudah ditebak.
nontonnya ngga pake mikir.
cerita yang disajikan pun sarat dengan kehidupan sehari-hari kita, terutama kisah cinta anak mudanya.
yang meski agak-agak cheessy, tapi pas nonton bisa jejeritan sendiri gara-gara gemes. haha


#OneFilmADay(OrMore)

Sabtu, 02 November 2013

Pacaran

Jadi hari ini gue mengikuti seminar tentang "Kekerasan dalam berpacaran".
entah kenapa dari pertama ngeliat tweetnya Bang Jeki (pembicara yang juga dosen Psikologi Perkembangan), gue udah tertarik untuk ikut seminar ini.

dan benar saja, gue menikmati semua topik bahasan yang ada.
salah satu kalimat yang paling gue notice dari Bang Jeki adalah "pria jatuh cinta dari matanya, dan wanita dari hatinya."

quote diatas tuh bener banget.
mungkin wanita bisa jatuh cinta dari matanya, namun pasti tidak akan bertahan lama. 
keburu hilang karena semua hal-hal minus tentang pria yang dia lihat.

wanita memulai rasa sukanya dari rasa kagum.
seperti gue, yang jatuh cinta pada suaranya boyce avenue, meski tampilan fisiknya tidak sesuai tipe pria idaman gue.

lalu gue menyadari.
gimana hati gue bisa kagum sama orang?
wong rek ono seng teka gue mabur.
hahahaha :p