di mulai dengan harapan, dan di akhiri dengan pengakuan.
ramai.
"yuk, cutty"
"hey, pejuang"
"ya, kamu memang dari awal dipersiapkan untuk itu"
"jangan apa-apakan dia. Dia adikku!", senyummu mengembang
dari suaranya tersirat pesan : jangan seperti abangmu ini, yang dilahirkan untuk mengacau. ya, kamu adikku, dan aku bangga kamu sudah siap.
heran, tentunya. selama ini mencari tanpa hasil, dan kamu memberi tanpa imbalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar