alta baru pertama kali naik bus ke kota. apalagi perginya sendirian. alta memang tak suka pergi-pergi sendiri. terlihat tanpa teman, katanya.
mungkin karena merasa insecure, alta hanya bisa memasang muka jutek khasnya. dalam diamnya, alta pun mulai mengamati sekelilingnya.
sebentar-sebentar, alta memainkan ponselnya. tapi seringnya sih memang memandangi semua orang disana.
ada satu, tiba-tiba duduk disampingnya. memang sih, tempat duduk yang kosong cuma itu, tapi gadis itu sok santai sekali menempatkan tubuhnya disana.
alta yang tadinya biasa saja, sekarang hanya bisa duduk tegak dengan tubuh agak kaku. rahangnya mengeras dan kakinya tak bisa diam. "alta, itu hanya wanita. yang bahkan tak ambil pusing dengan keberadaanmu" seru alta berkali-kali dalam hatinya.
lalu suatu ketika gadis itu menolong alta menunjukkan jalan yang benar karena kebetulan mereka searah. alta pun sempat membantunya menyebrang jalan. akhirnya, gadis itu tersenyum kepada alta dan mengulurkan tangan, martha katanya. alta pun tersenyum malu, ketahuan sok judes dari tadi hehe
dasar alta yang memang bawel, alta mengajak martha mengobrol sepanjang jalan. sekarang saat sudah kenal, sedikit lega rasanya, ada yang menemani.
tapi martha tak lama disana. alta dan martha pun berpisah. alta kembali sendiri.
lagi-lagi, alta tak suka sendirian. tapi, tak mungkin alta pulang hanya karena tak ada teman. dengan suasana hati yang sudah menghangat karena martha, alta pun memilih sebuah tempat duduk yang kosong. lagi-lagi ternyata dia berada di tengah orang-orang asing. tapi kali ini, meskipun badan alta menegang, mukanya tetap saja menunjukkan mimik wajah yang cuek dan bawel.
"alta, tak semua kejahatan dunia itu sama kalau dipandang hanya dari kacamatamu saja" alta menguatkan diri dan mulai menikmati langkah kakinya, tertanda sejak martha mengulurkan tangan padanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar