Suatu saat nanti, kita manusia tidak akan meninggalkan apapun.
Dan kuharap, kepergianku (kelak) meninggalkan ingatan-ingatan yang menyenangkan dan hangat di hati mereka.
.
.
.
Cuplikan sebuah film membuat gue menghayati bahwa setiap orang yang sudah meninggal tidak akan lagi dianggap oleh siapapun kecuali keluarga atau orang-orang yang benar menyayanginya.
Saat itu, gue bertekad bahwa gue akan berusaha melakukan segala hal untuk meninggalkan jejak bahwa gue pernah ada di dunia.
Gue punya mimpi untuk mencapai ini itu.
Menciptakan ini itu.
Mengkaryakan ini itu.
.
.
.
Tapi lalu muncul pertanyaan paling dasar dari semuanya...
"Apakah hidupmu adalah tentang kamu seutuhnya?"
"Buat apa kamu ada di dunia?"
Dan akhirnya, segala sesuatu yang gue lakukan, haruslah sesuai dengan apa yang dikehendaki sebelumnya.
Bukan lagi tentang keakuan hidup gue, tapi tentang apa yang Dia inginkan untuk gue lakukan.
Semoga setiap manusia memiliki hikmat untuk mencari tahu dasar dari eksistensi dirinya, dan tidak hanya sekedar memberi makan ego diri semata.