Senin, 23 November 2015

Sepucuk surat

"Hari ini saya bertemu dengan seorang anak, balita, di sebuah tempat makan.
Sebut saja dia Aliya, karena memang itu namanya.

Saat bermain sejenak dengannya, saya diajarkan betapa dulu, saat kita kecil, kita bisa bahagia atas hal-hal sederhana.
Dia diajak bermain suatu hal yang sama terus menerus dan dia tidak bosan.

Tapi kita, kita tidak bisa bersyukur.
Diberi sesuatu yang sama, berkata bosan.
Diberi sesuatu yang berbeda, berkata susah."



Sepucuk surat yang mengingatkan kita untuk terus bersyukur.
- 18.11.15 -

Sabtu, 21 November 2015

Minggu yang berat

Seberapa berat bebanmu hari ini?
Sempatkan waktu untuk tersenyum dan bersyukur.

Karena seberat apapun itu, kamu masih bisa melewatinya!
.
.
.

Beberapa minggu ini dapat dikatakan merupakan minggu-minggu yang cukup berat bagi gue.
Namun, di tiap harinya, pasti selalu saja ada yang bisa membuat gue tersenyum.

Dan hal yang membuat gue takjub, 
bahwa sukacita itu, datangnya dari orang-orang yang tak terduga.

.
Gue yakin dan percaya, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menggapai gue.
Dan telingaNya tidak kurang lebar untuk mendengar gue.
Dan hadirNya tidak cukup jauh untuk menghibur gue.

Tapi Dia lebih memilih menggunakan orang-orang disekitar gue, untuk menyadarkan bahwa Dia tidak pernah meninggalkan gue sendirian.
.


"... Sudah, jangan stress lagi yaa. Harus tetap semangat ..." -M
"Mungkin kak Lid lebih butuh bercerita instead of medicine(s)" -M
"Ok, semangat terus seperti jati dirimu yang pantang menyerah" -Mama

Kamis, 05 November 2015

Anugerah & Pengampunan

Letupan Kemarahan

Saya mengucap syukur karena menerima keduanya :)

mengapa selalu merasa tidak?

Jika seseorang bersandar pada dirimu,
kenapa kamu merasa tidak mampu?
.
.
Jika seseorang memilihmu menjadi temannya,
mengapa kamu merasa tidak layak?
.
.
Jika seseorang memiliki pengharapan atasmu,
kenapa kamu tidak memiliki pengharapan atas dirimu?
.
.
Ketika orang lain yakin padamu,
mengapa kamu tidak yakin pada dirimu?

Minggu, 01 November 2015

Setiap manusia adalah tokoh utama dalam jalan cerita hidupnya masing-masing.
.
.
Tapi bahkan, seorang penulis pun pernah kehilangan mood untuk menata ulang tulisannya agar lebih menarik dibaca oleh orang lain.
Dan bahkan, malas menambah tokoh dalam alur ceritanya.