Selasa, 30 Desember 2014

keadaan (memang) membuatku pergi.
tapi, bukan aku yang memutuskan untuk pergi.

tidakkah kau paham, siapa yang sebenarnya merasa takut?
banyak tinta melayang-layang diatas kepala,
tapi ada satu titik di ujung sana yang kosong.

bukan waktunya mempermasalahkan yang hilang,
karena mungkin sudut itu memang dibiarkan tidak terisi.

membuat tinta yang melayang ini, kini tak ada arti,
hanya berupa coretan tanpa nyawa.

Minggu, 21 Desember 2014

#OneFilmADay(OrMore)

Selanjutnya, gue akan bercerita sedikit tentang film the gone girl yang juga sudah gue tonton lumayan lama.

film ini bikin gue ngerasa kesel banget sama tokoh utama pria, dimana dia udah beruntung dapet istri cantik dan menarik, tapi malah disia-siakan dengan selingkuh ama muridnya yang masih dibawah umur.

parahnya, sinopsis ceritanya membuat gue akhirnya percaya bahwa semua bukti dari hilangnya sang istri mengacu kepada satu bukti, bahwa tokoh utama pria ini lah yang membunuh istrinya. 
Meskipun punya cara yang sangat bagus sehingga semua orang tak dapat menduga bagaimana sang istri dibunuh, sepertinya sang suami sangat tidak pintar akting.

diary yang ditulis oleh sang istri membuat gue semakin berempati dengan keadaan rumah tangga mereka yang mengenaskan.
sampai akhirnya gue mengetahui kenyataan dan berbalik mengasihani sang suami.

gue nggak kebayang ada orang yang punya kepribadian seperti itu.
jadi, daripada gue spoiler, mending ditonton lansung aja filmnya.
selamat menonton. :)

#OneFilmADay(OrMore)

#OneFilmADay(OrMore)

Film lain yang mellow menurut gue adalah film wish i was here.
Awalnya, waktu baca sinopsisnya, menurut gue ngga ada yang spesial dari film ini. tapi ternyata, film ini bisa menjadi sangat sedih karena berbicara tentang sebuah keluarga.

awalnya, gue gregetan sendiri ngeliat tokoh utamanya yang sangat ngga bijak dan ngga bisa ngedidik anaknya.
tapi ternyata, semua ayah punya caranya sendiri untuk membuat anaknya belajar tentang hidup.

dan gue semakin yakin bahwa sebaik apapun nilai lu diatas kertas, itu tetap nggak ngaruh sedikitpun kalo lu ngga pernah menghargai kehidupan, dan tidak memperlakukan orang-orang sekitar lu dengan pantas. atau bahkan lu ngga punya manner hanya karena menganggap ngga ada yang lebih pintar untuk dapat menyaingi nilai-nilai lu.

mungkin setengah jam pertama, kalian akan bosen nonton film ini karena konsep ceritanya kacangan. tapi setelah sampai pertengahan, film ini bisa disajikan dengan cara yang menarik meskipun tetap dengan konsep cerita yang sama dengan film kebanyakan.

#OneFilmADay(OrMore)

#OneFilmADay(OrMore)

Beberapa hari kemudian, gue juga nonton film if i stay, dimana akhirnya mendorong gue untuk juga menonton the fault in our stars.
kedua film diatas bergenre romance. dan SANGAT bikin nangis.

kedua film diatas memiliki kisah yang sama tentang dua orang anak muda yang saling menyayangi, dan menghadapi kematian.
endingnya setengah-setengah antara sad dan happy ending. lu bisa bahagia sambil menangis, atau bisa sedih sambil tersenyum.

tapi meskipun ceritanya memiliki tema yang sama, namun baik dari segi alur dan konsep sangat berbeda. 

menurut gue, film if i stay menang karena punya alur maju mundur dan menyimpan banyak rahasia, sehingga kita tidak bosan dan tetap dibuat bertanya-tanya sampai menjelang akhir film.

sedangkan film the fault in our stars menang karena punya Augustus Walter yang selalu ... (-undesribed-) untuk membuat Hazel tersenyum. gue selalu suka sosok Augustus yang punya banyak cara konyol, untuk membuat Hazek merasa jauh lebih baik.


silahkan ditonton sendiri filmnya, review ini kehilangan banyak detil karena kebodohan gue menunda menulis. haha :)



#OneFilmADay(OrMore)

#OneFilmADay(OrMore)

kayaknya gue udah lama nggak nulis hal yang berbobot, karena mood nulis gue menghilang entah kemana.
jadi sekarang gue mau nulis review film-film yang udah gue tonton. :D

gue nonton The Maze Runner!
film ini keren banget. banget, kalo kata gue.

sama sekali tidak ada sentuhan romantic-nya, dan murni tentang action sepertinya.
spoiler dikit, jadi intinya, mereka ada ditengah penelitian gitu. dan mereka jadi subjek percobaannya.

awalnya gue tertarik sama tokoh utama, karena dia punya tingkat keberanian yang SANGAT tinggi, dan terkesan tidak takut sama apapun.
kalo gue ada disana, kayaknya gue akan cari aman, dan tidak mau disuruh keluar dari lingkungan kemah.
bahkan kalo gue dinobatkan jadi runner karena kemampuan lari gue pun, gue akan menolak dengan senang hati, haha

kalo ditonton sampe akhir, ternyata endingnya ada plot twist gitu.
gue akan menunggu sekuel film (kalo ada) dengan senang hati.


#OneFilmADay(OrMore)
semua orang lelah.
sudahlah, jangan termakan ego masing-masing.
jangan membuat semut-semut ini berpencar kesana kemari.
sudah cukup mereka tidak menggigit balik!

go away, headache,!!

siapa yang bilang obat itu enak?
semua hal yang menyehatkan pasti tidak enak. dan hampir semua yang enak pasti tidak menyehatkan.

gue adalah orang yang benci banget minum obat. kalo ada sakit apapun, gue mendingan mendem di kosan, meringkel didalam selimut sambil tiduran, daripada harus minum obat.
(sebenernya gue ngga suka obat bukan cuman karena rasanya pahit, tapi karena gue ngga bisa. pasti obatnya nyangkut di tenggorokan. terutama semenjak udah bukan anak-anak lagi, tidak tersedia obat sirup buat gue... HAHA)

tapi akhirnya, gue menyerah.
kemaren, setelah hampir seminggu mengalami radang tenggorokan dan pilek, akhirnya gue kena flu. badan gue pegel-pegel, meriang, dan yang paling parah gue demam. sampe-sampe bahkan kepala gue selalu sakit kalo digerakin.
dan karena sakit ini, akhirnya gue dipaksa makan 3 kali sehari, dan minum obat juga.

yang gue kesel dari rasa sakit adalah segala sesuatu yang gue lewatkan.
disaat gue harus meringkuk di tempat tidur, orang-orang dengan bahagianya melewatkan perayaan natal di gereja.
karena gue sakit, akhirnya gue ngga bisa pulang.
dan yang paling ngeselin, gue nggak bisa kemana-mana, karena dikit-dikit pusing, dikit-dikit suhu badan naik.

gue janji, setelah gue sembuh, gue akan melakukan apapun untuk tidak kembali sakit!
karena sakit itu sama sekali ngga enak!

Kamis, 18 Desember 2014

Tuhan, bantu aku untuk memaafkan mereka.
aku tahu, meski aku punya alasan untuk marah dan menyerah, 
aku punya lebih banyak alasan untuk menyayangi mereka


dan bertahan.

bantu aku untuk meyakinkan diri, Tuhan.


kuatkan aku untuk membuktikannya.
...



boleh nggak udahan dulu?
jangan jalan dulu.
nanti aku capek ...

Selasa, 09 Desember 2014

berbahagialah untuk hal yang masih kau miliki

berbahagialah orang-orang yang dapat melarikan diri dari masalah.
sedangkan ada seseorang di pojok sana yang sedang berusaha menghadapi apa saja yang harus dihadapinya.

berbahagialah mereka yang masih memiliki telinga untuk mendengar semua keluh.
sedangkan masih ada yang berusaha berebut untuk berbicara, karena semua orang merasa pemikirannya adalah yang paling.

berbahagialah mereka yang masih diperjuangkan.
karena ada yang sudah lelah untuk berjalan, bahkan untuk merangkak.

berbahagialah mereka yang dengan gampangnya bisa berpura-pura, seakan tidak terjadi apa-apa.
sedangkan masih banyak yang meringkuk sendirian dan memikirkan semuanya, tanpa bisa menghentikan apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan.

:')

berasa habis ketemu dementor!
terus nyawanya dihisap hampir sebagian besar.
tapi kemudian dibalikin lagi sambil bilang, "tugas lu masih banyak ye! jangan mati sebelum kelar!"

Rabu, 03 Desember 2014

kayak kenal .

:)

moment...


yeah...
... until it becomes a memory.

mencoba mengeluarkan ANALISA DANGKAL

ATRIBUSI itu datangnya dari luar kan ya?
Jadi, menurut saya agak tidak prinsipil kalo misalnya kita TIDAK INGIN SAMA dengan orang lain, tapi lalu TIDAK MAU DICAP BERBEDA.

Atau, ingin DICAP SAMA, tapi TIDAK INGIN MELAKUKAN hal seperti yang orang lain lakukan.

Bukannya yang namanya INTEGRITAS adalah SAMA dimulut, SAMA dihati, dan SAMA dengan yang dilakukan?!


Sekali lagi, ATRIBUSI itu datangnya dari luar.
Agak nggak make sense aja kalo ingin DICAP RAMAH, tapi TIDAK MAU BERAMAH TAMAH.

Memungkinkan memang adanya error dalam atribusi.
Misalnya karena judging yang terlalu singkat, atau terlalu sempit.

Tapi, jika pandangan semua orang adalah SAMA, apakah itu tetap menjadi KESALAHAN ATRIBUSI?

Atau...
Hal itu DIANGGAP sebagai kesalahan atribusi, sebagai bentuk dari DENIAL, dan coping stress-nya adalah BERBALIK MARAH karena di judge tidak sesuai; meskipun TANPA NIATAN dan USAHA untuk MENGUBAH atribusi orang.



Jika sesuai dengan premis awal, maka menurut ANALISA DANGKAL saya, kita tidak memiliki INTEGRITAS.

Dan karena ini hanyalah ANALISA DANGKAL, maka maafkan saya yang SOTOY ini, apabila dari semua interaksi kita, saya TIDAK MELIHAT adanya niatan untuk membuat image yang baik dari awalnya.



TERTANDA, 
ORANG BODOH YANG MENCOBA MENGGUNAKAN KEMAMPUAN MENGANALISA YANG SUDAH DIAJARKAN SELAMA PROSES PERKULIAHAN.
MOHON DIMAKLUMKAN JIKA ADA SALAH DALAM PENGAMBILAN KESIMPULAN, KARENA INI HANYALAH ANALISA BODOH; YANG DITUJUKAN PADA KITA; DUNIA YANG SEDIKIT TIDAK BERINTEGRITAS.

Senin, 01 Desember 2014

Anak Psikologi sepertinya memang sedang kuliah sambil berobat jalan!
Bayangkan, kami mempelajari mengenai komunikasi asertif, tapi bahkan kami mengelak dengan alasan jaga perasaan.
Kami mempelajari efektivitas tim, tapi malah kami dengan tidak profesionalnya menghancurkan tim ini.
Kami belajar empati dan berbesar hati, tapi dengan alasan ego, menerima yang pahit dan tak mengembalikannya; atau malah memberikannya dan tak memintanya kembali.

Kami belajar berpositive thinking dan tidak nge-judge orang sembarangan, tapi kami malah saling judge satu sama lain!

terlalu lelah

momen ketika lu merasa sangat kecewa.
bahkan rasanya seperti ketika lu bisa menangis dan berteriak dalam diam.
bahkan menarik napas pun rasanya sakit.