Kamis, 24 April 2014
emphaty
E.M.P.A.T.I.
membuat kesedihan menjadi hal yang wajar dan dapat ditolerir.
tapi membuat rasa sedih itu sendiri menjadi bias.
"memang beneran sedih, atau hanya karena empati (?)"
membuat kesedihan menjadi hal yang wajar dan dapat ditolerir.
tapi membuat rasa sedih itu sendiri menjadi bias.
"memang beneran sedih, atau hanya karena empati (?)"
...
setiap cerita punya emosinya masing-masing.
kalau emosi kita tidak sama, gimana makna untaian kata itu bisa sampai?
kalau emosi kita tidak sama, gimana makna untaian kata itu bisa sampai?
:')
"kalo bersama-sama, akan ada kedukaan yang indah.
karena kedukaan yang indah, menyadarkan kita bahwa kita tidak sendirian."
c:
Minggu, 13 April 2014
aku jatuh cinta
kali ini, baru aku tahu apa itu jatuh cinta.
aku jatuh cinta.
bukan, bukan pada sosok seseorang yang kukenal baik.
aku melihatnya baru beberapa kali.
dia jauh, di dunia maya sana.
aku jatuh cinta pada caranya menikmati masa mudanya.
seseorang biasa yang bebas berekspresi dengan segala kesederhanaannya.
aku lupa kapan terakhir aku merasa bahagia seperti itu.
tapi aku jatuh cinta pada caranya menciptakan kebahagiaan itu.
dia tidak tampan.
dia pria sederhana.
tapi dia tau bagaimana caranya menikmati dunia.
menyayangi semua yang ada disekitarnya.
teman, dan pacarnya.
sekarang aku tahu apa itu jatuh cinta bukan pada tampilan fisiknya,
tapi pada inner beauty-nya...
aku jatuh cinta.
bukan, bukan pada sosok seseorang yang kukenal baik.
aku melihatnya baru beberapa kali.
dia jauh, di dunia maya sana.
aku jatuh cinta pada caranya menikmati masa mudanya.
seseorang biasa yang bebas berekspresi dengan segala kesederhanaannya.
aku lupa kapan terakhir aku merasa bahagia seperti itu.
tapi aku jatuh cinta pada caranya menciptakan kebahagiaan itu.
dia tidak tampan.
dia pria sederhana.
tapi dia tau bagaimana caranya menikmati dunia.
menyayangi semua yang ada disekitarnya.
teman, dan pacarnya.
sekarang aku tahu apa itu jatuh cinta bukan pada tampilan fisiknya,
tapi pada inner beauty-nya...
Rabu, 09 April 2014
THE RAID I : REDEMPTION
Setelah nonton The Raid yang kedua, gue jadi ingin melihat The Raid yang pertama.
Akhirnya, hari ini gue menonton The Raid I : Redemption

Setelah sampai di bagian tengah film, yang gue pikirkan adalah "MANA MUNGKIN MEREKA MENANG!!! MEREKA TINGGAL BERLIMA!"
yang tadinya 20 aja cepet banget matinya :(
tapi setelah Iko Uwais aka Rama mulai bertarung, gue baru inget, "oiya, Rama kan bisa bertarung hahaha"
emang sih, The Raid 1 ini sisi pembunuhannya kurang, cuman pukul sana pukul sini doang.
cuman tetep ada kok yang gue dapet dari film ini.
di scene ketika Jaka mengucapkan, "persetan dengan pangkat!"
yah setinggi apapun pangkat lu, kalau lu membuat kesalahan, ya berarti lu salah.
salah dan benar bukan perkara pangkat, iya kan?
lalu di scene ketika kakak beradik Rama dan Andi bertarung melawan The Mad Dog. persaudaraan itu memang lebih kental dari darah. gue trenyuh saat itu. :')
tapi, kayak yang dibilang Andi, "alasan gue bertahan, sama kayak alasan lu tetap memakai seragam lu. karena cocok."
seberapapun kalian bersaudara, ataupun kalian kembar identik sekalipun, jalan yang kalian tempuh bisa jadi berbeda.
tergantung kecocokan jalan terebut, dengan apa yang kalian sebut dengan pendirian.

THE RAID II : BERANDAL
Beberapa hari yang lalu gue menonton The Raid II : Berandal.
awalnya, gue agak terganggu dengan penggunaan kata "gue" yang dipakai oleh para orang tua, tapi dengan aksen yang tidak pas.
jadi berasa nonton bapak-bapak yang pengen eksis dan gaul macam abg, hahaha
ditambah lagi, mereka tidak konsisten dalam menggunakan kata tersebut.
kadang penggunaan 'gue' dan 'lu' diselingi dengan 'aku', 'saya', dan 'kamu'.
agak ngeganjel aja di telinga haha
kesan galak polisi preman atau berandalnya jadi kurang kerasa.
mending pake 'aku'-'kamu' aja sekalian.
ngga melulu kayak orang pacaran kook, haha
tapi selain itu, sisanya gue suka kok sama filmnya.
pemeran utamanya yang ganteng dan jago tarung, udah gitu jago akting pula.
selain itu, efeknya keren.
entah itu efek suara, angle pengambilan gambar.
udah gitu, koreo tarungnya berasa beneran. :D
kita bisa liat orang digorok (kayak) beneran, ditembak di depan mata (kayak) beneran, dipalu, ditusuk, dan lain-lain yang (kayak) beneran lainnya.
gue ngga tau deh mereka beli alat magic apaan, yang jelas "NGGA MUNGKIN KAN MEREKA BUNUH ORANG BENERAAN?"
engga tau deh berapa banyak kaleng cat atau darah ayam yang mereka pake, (atau mereka pake cairan lain sebagai darah?),
atau berapa banyak biaya yang mereka keluarin buat mencampur cat merah dengan air,
yang jelas, gue ngga terganggu dengan darah-darahan yang muncul.
dan efek komputernya pun ngga kerasa kok. :)
hal lain yang bikin gue salut adalaaah,
mereka ngosongin jalan raya cuman buat bikin filem, maaaan.
terus rela ngancurin berapa mobil dan truk, dan ngerusak jalan jugaak!!!
gue belum pernah liat film action Indonesia yang berani pol-polan kayak gitu.
yang gue tau malah ada naga-nagaan ato merpati terbang di film action Indonesia -__-
haha, yang jelas gue suka sama film action Indonesia satu ini, meskipun directornya bukan orang Indonesia. :p

mungkin (BUKAN) hanya karena terlalu takut
beberapa hari ini, gue sedang memikirkan banyak hal.
gue terlambat menyadari, bahwa gue melakukan kesalahan.
disaat gue sadar, memang belum terlambat untuk memperbaiki semuanya.
dan saat ini, gue sedang dalam tahap memulai langkah gue untuk menyelesaikannya.
hanya, gue ingin kalian mengerti mengapa sampai saat ini gue belum mencari pertolongan.
gue hanya ingin tahu seberapa kuat gue untuk menghadapi masalah sekecil ini.
masalah yang memang seharusnya hanya masalah kecil.
namun gue ingin, gue bisa belajar untuk mandiri.
belajar meregulasi emosi gue sendiri.
belajar untuk bisa mengontrol diri gue.
belajar untuk tahu dan mulai memilah apa yang harus gue lakukan.
dan belajar untuk teguh.
ditengah semua sarkasme yang terlempar.
ditengah semua beban lainnya yang datang.
ditengah semua hal yang berlomba-lomba manja meminta untuk diselesaikan pertama kali.
ditengah semua prioritas yang katanya berbeda-beda tiap orang, namun semua orang tetap ingin dianggap penting.
ditengah semua orang yang menganggap dirinya bisa memberi excuse lebih kepada orang lain, tapi tidak melakukannya.
ditengah orang-orang yang katanya menghargai pilihan orang lain, tapi tetap memaksa orang lain untuk memilih sesuatu yang tidak bebas.
gue terlambat menyadari, bahwa gue melakukan kesalahan.
disaat gue sadar, memang belum terlambat untuk memperbaiki semuanya.
dan saat ini, gue sedang dalam tahap memulai langkah gue untuk menyelesaikannya.
hanya, gue ingin kalian mengerti mengapa sampai saat ini gue belum mencari pertolongan.
gue hanya ingin tahu seberapa kuat gue untuk menghadapi masalah sekecil ini.
masalah yang memang seharusnya hanya masalah kecil.
namun gue ingin, gue bisa belajar untuk mandiri.
belajar meregulasi emosi gue sendiri.
belajar untuk bisa mengontrol diri gue.
belajar untuk tahu dan mulai memilah apa yang harus gue lakukan.
dan belajar untuk teguh.
ditengah semua sarkasme yang terlempar.
ditengah semua beban lainnya yang datang.
ditengah semua hal yang berlomba-lomba manja meminta untuk diselesaikan pertama kali.
ditengah semua prioritas yang katanya berbeda-beda tiap orang, namun semua orang tetap ingin dianggap penting.
ditengah semua orang yang menganggap dirinya bisa memberi excuse lebih kepada orang lain, tapi tidak melakukannya.
ditengah orang-orang yang katanya menghargai pilihan orang lain, tapi tetap memaksa orang lain untuk memilih sesuatu yang tidak bebas.
!
Jika 'menjadi pintar' membuatmu TAKUT untuk melakukan semua hal,
maka, pilihlah untuk menjadi tetap bodoh!
-teman dari seorang teman-
Jumat, 04 April 2014
random
menangislah sayang.
menangis sepuasmu.
seakan-akan, dengan menangis, semua bebanmu akan ikut hilang terbuang.
lari sana.
pergi jauh.
tapi ingat, kamu tidak punya kaki yang bisa membawamu pergi.
menangislah hari ini.
sekencang-kencangnya.
sepuas-puasnya.
dan larilah sejauh-jauhnya.
tapi ingat, saat kamu terbangun nanti...
bangkit dan sadarlah.
ini dunia nyata!
kamu yang sekarang, hanyalah hamba dunia.
kamu sudah memilih untuk mengikat hidupmu dalam dunia, dan terjerumus dalam nikmatnya.
meski sekarang, kamu ragu apakah masih bisa dikata nikmat.
sekali lagi kukatakan.
INI DUNIA NYATA!
bangun. bangkit. berdiri. dan berlari.
kamu memutuskan untuk kabur sehari ini.
dan kamu harus menebusnya dengan mengejarnya seumur hidupnya.
dan sekali lagi kukatakan.
ketika kamu sudah puas untuk kabur,
kamu harus mengejarnya sekuat tenaga.
selesaikan apa yang sudah kamu mulai.
menangis sepuasmu.
seakan-akan, dengan menangis, semua bebanmu akan ikut hilang terbuang.
lari sana.
pergi jauh.
tapi ingat, kamu tidak punya kaki yang bisa membawamu pergi.
menangislah hari ini.
sekencang-kencangnya.
sepuas-puasnya.
dan larilah sejauh-jauhnya.
tapi ingat, saat kamu terbangun nanti...
bangkit dan sadarlah.
ini dunia nyata!
kamu yang sekarang, hanyalah hamba dunia.
kamu sudah memilih untuk mengikat hidupmu dalam dunia, dan terjerumus dalam nikmatnya.
meski sekarang, kamu ragu apakah masih bisa dikata nikmat.
sekali lagi kukatakan.
INI DUNIA NYATA!
bangun. bangkit. berdiri. dan berlari.
kamu memutuskan untuk kabur sehari ini.
dan kamu harus menebusnya dengan mengejarnya seumur hidupnya.
dan sekali lagi kukatakan.
ketika kamu sudah puas untuk kabur,
kamu harus mengejarnya sekuat tenaga.
selesaikan apa yang sudah kamu mulai.
saat ini, saya sedang bodoh!
pernahkah saya menulis tentang indikator beda dari terlalu baik dan bodoh?
yah, mungkin saat ini saya sangat bodoh.
memilih bertanggung jawab dalam kesedihan saya.
dan ya, sebagai orang yang (harusnya) bertanggungjawab dan (dituntut untuk) bertanggungjawab, saya harus tetap bertahan.
bertahan dalam kebodohan saya ketika rasa senang itu sudah pergi.
dan menyia-nyiakan semuanya.
mari memilih tontonan yang mendidik :)
Tahun lalu, gue sempat gerah karena banyak orang yang mempermasalahkan tayangan tv yang banyaknya sudah tidak bermutu lagi.
Komennya kebanyakan seperti ini : mereka (para produser tv) hanya menampilkan apa yang menurut mereka akan banyak ditonton, dan bukannya menayangkan program-program berkelas dan mendidik.
intinya sih, program tv sekarang bergantung rating, dan bukan lagi bergantung pada prinsip utama untuk menyajikan tayangan yang berbobot dan memiliki nilai jual yang tinggi.
meski menurut gue dan kebanyakan orang, bahwa dunia perfilman sekarang sudah sangat menurun, masih ada beberapa channel yang menurut gue layak untuk menjadi bahan tontonan.
yang pertama adalah Kompas TV, dimana mereka tidak membeli iklan dan juga tidak memberikan slot untuk penayangan iklan (sehingga notabene, kemungkinan besar dana yang mereka gunakan pure dana mereka sendiri). meskipun begitu, tayangan yang mereka sajikan orisinil dan khas.
gue suka tayangan Stand Up Comedi yang memang tayang perdana dan dipelopori oleh Raditya Dika di channel tersebut. juga ada kuis yang memang berisi tentang pertanyaan seputar Indonesia, Nasional, dan juga Internasional. sangat mendidik menurut gue :)

channel kedua yang gue suka adalah Net TV, yang dimulai ketika ada Danang dan Darto dengan program The Commentnya. dengan lawakan yang khas, spontan, dan tidak pernah basi.


ditambah lagi, ketika beberapa hari yang lalu, kebetulan gue menonton program "Ini Talkshow" dimana dibawakan oleh Sule, Andre dan rekan-rekannya.
yang bikin gue apresiasi adalah, adanya peraturan dimana para host tidak boleh mengumpat, mengejek dan mengeluarkan kata-kata kasar yang menyakiti hati orang lain.
dan jika mereka keceplosan, mereka harus membayar denda yang meskipun tidak banyak, cukup untuk membuat mereka tekor kalau tidak menjaga sikap.

mungkin banyak yang akan bilang bahwa selera tontonan gue sangat serius dan tidak ada selera humornya sama sekali.
tapi mungkin, gue juga sudah sangat jengah melihat tayangan yang sama sekali tidak mendidik. mengulangi tayangan yang sama berkali-kali, hanya karena rating yang dihasilkan bagus dan pas jika diputar pada saat prime time.
jadi, silahkan tentukan.
tayangan mana yang tetap ingin kalian tonton. :)
Langganan:
Komentar (Atom)

